Kementan Dukung Peternak Unggas, Pastikan Telur Tercukupi untuk Program MBG
Kementerian Pertanian mendorong peternak unggas di Jawa Tengah untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan menyediakan telur ayam, guna meningkatkan konsumsi dan keberlanjutan usaha peternakan rakyat.
Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) gencar mendorong para peternak unggas di Indonesia untuk berpartisipasi aktif dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini bertujuan untuk meningkatkan asupan gizi masyarakat, khususnya melalui penyediaan telur ayam. Hal ini disampaikan langsung oleh Dirjen PKH Kementan, Agung Suganda, di Temanggung, Jawa Tengah, Jumat lalu.
Agung Suganda menekankan pentingnya peran peternak unggas dalam keberhasilan program MBG. Ia menjelaskan bahwa program ini tidak hanya berfokus pada peningkatan konsumsi telur, tetapi juga bertujuan untuk memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan peternak rakyat. Keterlibatan peternak unggas merupakan kunci utama dalam mencapai tujuan tersebut.
Konsolidasi dengan koperasi peternak unggas di Jawa Tengah menjadi langkah strategis Kementan dalam merealisasikan program MBG. Pertemuan dengan Koperasi Peternak Unggas Sejahtera di Temanggung menghasilkan komitmen kuat dari para peternak untuk menyediakan pasokan telur ayam yang dibutuhkan.
Dukungan Peternak Unggas untuk Program MBG di Jawa Tengah
Para peternak unggas yang tergabung dalam Koperasi Peternak Unggas Sejahtera telah menyatakan kesiapannya untuk memenuhi kebutuhan telur ayam dalam program MBG di Jawa Tengah. Komitmen ini merupakan langkah penting dalam memastikan keberhasilan program yang menargetkan ribuan dapur umum di 35 kabupaten/kota.
Jumlah dapur umum yang menjadi sasaran program MBG di Jawa Tengah diperkirakan mencapai 8.000 unit. Kebutuhan telur ayam untuk program ini terbilang signifikan, yaitu sekitar lima juta butir per minggu. Namun, Agung Suganda optimistis bahwa pasokan telur dapat terpenuhi.
Dirjen PKH menjelaskan bahwa produktivitas telur ayam dari seluruh peternak di Jawa Tengah mencapai sembilan juta butir per hari. Jumlah ini lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan program MBG dan juga permintaan pasar secara umum. Kesiapan koperasi peternak unggas untuk mensuplai telur menjadi jaminan keberhasilan program ini.
Dampak Ekonomi dan Keberlanjutan Usaha Peternakan
Program MBG dirancang tidak hanya untuk meningkatkan gizi masyarakat, tetapi juga untuk memberikan dampak positif terhadap perekonomian di sekitar lokasi dapur umum. Prioritas utama adalah pengadaan bahan pangan, termasuk telur ayam, dari produsen lokal.
Dengan memprioritaskan produk lokal, program MBG diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat daerah dan meningkatkan pendapatan peternak unggas. Hal ini sejalan dengan komitmen Kementan untuk memberdayakan peternak rakyat dan menciptakan sistem pertanian yang berkelanjutan.
Agung Suganda menyatakan, "Program makanan bergizi ini harus memberikan dampak ekonomi sekitar, tentu semua kebutuhan itu harus diambil atau diprioritaskan dari produksi di sekitar dapur, dan tadi sudah disampaikan koperasi peternak unggas sejahtera siap mensuplai salah satunya protein telur untuk kebutuhan MBG tersebut." Pernyataan ini menegaskan fokus program MBG pada pemberdayaan ekonomi lokal.
Keterlibatan aktif peternak unggas dalam program MBG diharapkan dapat meningkatkan pendapatan mereka dan sekaligus menjamin ketersediaan telur ayam berkualitas bagi masyarakat. Kerjasama antara Kementan dan koperasi peternak unggas menjadi kunci keberhasilan program ini dalam jangka panjang.
Program MBG merupakan contoh nyata bagaimana pemerintah berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program yang terintegrasi. Dengan melibatkan para peternak unggas, program ini tidak hanya berhasil dalam menjamin asupan gizi masyarakat, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian di tingkat lokal.