Khofifah Ajak ASN Jatim Optimalkan AI untuk Percepat Layanan Publik
Gubernur Khofifah Indar Parawansa mendorong ASN di Jawa Timur untuk memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) guna meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mempersiapkan Indonesia Emas 2045.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyerukan kepada seluruh aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam meningkatkan kinerja dan pelayanan publik. Seruan ini disampaikan pada Senin di Kota Batu, Jawa Timur, sebagai upaya untuk mempercepat layanan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Inisiatif ini juga merupakan bagian dari persiapan menuju Indonesia Emas 2045.
Khofifah menekankan pentingnya pemanfaatan AI untuk memperkuat kualitas pelayanan pemerintah. Menurutnya, lahirnya AI sebagai inovasi teknologi merupakan sebuah keniscayaan yang harus dimanfaatkan secara optimal oleh ASN. Dengan memanfaatkan AI, diharapkan pelayanan kepada masyarakat dapat lebih pasti dan efisien.
Namun, Khofifah juga mengingatkan pentingnya bijak dalam penggunaan AI. ASN harus mampu mengantisipasi dampak etika, keamanan data, dan menjaga ketahanan sosial agar penggunaan AI tidak menimbulkan masalah baru. Ia mendorong ASN untuk terus mengembangkan pengetahuan dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi terkini.
Optimalkan Hasil Jatim Retret 2025
Khofifah berharap para ASN, khususnya pejabat struktural yang telah mengikuti Jatim Retret 2025, dapat mengimplementasikan ilmu dan semangat yang telah diperoleh. Ia mengingatkan agar hasil retret tersebut tidak sia-sia dan menjadi momentum untuk memperkuat perubahan dan perbaikan tata kelola pemerintahan.
Retret tersebut, menurut Khofifah, bertujuan untuk menyelaraskan pemikiran tentang langkah strategis mewujudkan Indonesia Emas 2045. Salah satu poin pentingnya adalah pemanfaatan AI dalam pelayanan publik. Khofifah menegaskan bahwa Jawa Timur siap mendukung pelaksanaan Asta Cita selaras dengan Nawa Bhakti Satya untuk mencapai tujuan tersebut.
Ia menekankan pentingnya implementasi nyata dari pengetahuan yang didapat selama retret. Keberhasilan retret, menurutnya, tidak hanya diukur dari aktivitas diskusi, tetapi juga dari aksi nyata yang diwujudkan di masing-masing satuan kerja.
Implementasi AI untuk Pelayanan Publik
Penggunaan AI dalam pelayanan publik di Jawa Timur diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan. Contohnya, AI dapat digunakan untuk otomatisasi proses administrasi, analisis data untuk pengambilan keputusan yang lebih baik, dan peningkatan aksesibilitas layanan bagi masyarakat.
Namun, implementasi AI juga perlu mempertimbangkan aspek keamanan data dan etika. Prosedur keamanan yang ketat perlu diterapkan untuk melindungi data pribadi masyarakat. Selain itu, perlu adanya pedoman etika yang jelas untuk memastikan penggunaan AI yang bertanggung jawab dan tidak merugikan masyarakat.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur perlu menyediakan pelatihan dan dukungan yang memadai bagi ASN untuk memastikan mereka memiliki kemampuan dan pengetahuan yang cukup dalam memanfaatkan AI secara efektif dan bertanggung jawab.
Kesimpulan
Dorongan Gubernur Khofifah kepada ASN Jawa Timur untuk mengoptimalkan penggunaan AI dalam pelayanan publik merupakan langkah strategis dalam menghadapi perkembangan teknologi dan mempersiapkan Indonesia Emas 2045. Namun, implementasi yang bijak dan bertanggung jawab sangat penting untuk memastikan keberhasilan inisiatif ini dan menghindari potensi risiko yang mungkin timbul.