Khofifah Dorong Integrasi Transportasi Publik di Gerbangkertosusila
Gubernur Khofifah tekankan pentingnya integrasi transportasi publik di Gerbangkertosusila, Jawa Timur, dengan mengoptimalkan Bus Trans Jatim dan membuka koridor baru untuk konektivitas antar wilayah.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menekankan pentingnya integrasi transportasi publik di wilayah aglomerasi Gerbangkertosusila. Wilayah ini meliputi Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan. Pernyataan ini disampaikan usai acara serah terima jabatan Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto pada Kamis, 6 Maret 2024 di Surabaya, Jawa Timur. Khofifah juga mengumumkan rencana pengembangan infrastruktur transportasi untuk meningkatkan konektivitas antar daerah di wilayah tersebut.
Saat ini, lima koridor Bus Trans Jatim telah beroperasi melayani berbagai wilayah di Gerbangkertosusila, termasuk Mojokerto. Keberadaan Trans Jatim ini mendapat sambutan positif dari masyarakat, terbukti dari peningkatan jumlah pengguna. Bahkan, menurut Khofifah, Direktur Perhubungan Darat Kemenhub menilai teknologi yang digunakan Trans Jatim termasuk yang tercanggih di Indonesia. Sistem ini dilengkapi kecerdasan buatan (AI) yang memberikan informasi realtime kepada pengguna, mencakup jadwal keberangkatan, waktu tunggu, dan kedatangan bus.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur berencana membuka koridor baru, yaitu Koridor 6 yang akan menghubungkan Sidoarjo dan Mojokerto. Pembukaan koridor ini diharapkan dapat mendorong pembangunan terintegrasi dan memperkuat konektivitas antar wilayah di Gerbangkertosusila. Khofifah juga meminta Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto untuk berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur dalam menentukan titik-titik strategis yang akan dilewati Trans Jatim, terutama kawasan wisata dan industri.
Integrasi Transportasi dan Potensi Pariwisata
Khofifah menekankan pentingnya perencanaan jalur transportasi publik yang mempertimbangkan kawasan wisata dan industri di Mojokerto. Ia meminta agar pemerintah daerah dapat mengidentifikasi destinasi wisata yang dapat dijangkau oleh Trans Jatim. Hal ini dinilai penting untuk menghubungkan berbagai daerah dan meningkatkan aksesibilitas bagi wisatawan.
Dengan terintegrasinya transportasi publik, diharapkan dapat meningkatkan perekonomian daerah melalui peningkatan kunjungan wisatawan. Selain itu, konektivitas yang baik juga akan memudahkan akses masyarakat ke berbagai fasilitas publik, seperti pusat perbelanjaan, rumah sakit, dan tempat pendidikan.
Khofifah juga mengingatkan pentingnya koordinasi antara pemerintah daerah dan provinsi dalam perencanaan pembangunan infrastruktur transportasi. Kerjasama yang erat akan memastikan bahwa pembangunan infrastruktur transportasi berjalan optimal dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Pentingnya Perencanaan Terintegrasi
Lebih lanjut, Khofifah mengingatkan pentingnya keselarasan antara Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Mojokerto dengan RPJMD Provinsi Jawa Timur dan RPJMN. Ia menekankan perlunya perencanaan pembangunan yang terintegrasi dalam lingkup aglomerasi wilayah Gerbangkertosusila.
“Pembangunan harus dilakukan secara terintegrasi. Membangun Mojokerto juga harus melihat peta aglomerasi di sekitarnya. Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah daerah, DPRD, serta unsur Forkopimda sangat diperlukan agar pembangunan dapat berjalan optimal,” kata Khofifah.
Dengan adanya integrasi perencanaan pembangunan, diharapkan dapat menghindari tumpang tindih program dan memastikan efisiensi penggunaan anggaran. Hal ini juga akan memastikan bahwa pembangunan di Mojokerto selaras dengan perkembangan wilayah sekitarnya dan berkontribusi pada pembangunan Jawa Timur secara keseluruhan.
Integrasi transportasi publik menjadi kunci utama dalam mewujudkan pembangunan yang terintegrasi dan berkelanjutan di Gerbangkertosusila. Dengan adanya konektivitas yang baik, diharapkan dapat meningkatkan perekonomian, pariwisata, dan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.
Bus Trans Jatim, dengan teknologi canggihnya, menjadi contoh nyata komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas transportasi publik di Jawa Timur. Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain dalam mengembangkan sistem transportasi publik yang efisien dan modern.