KJRI Cape Town Promosikan Peluang Bisnis Indonesia di Afrika Selatan
KJRI Cape Town sukses mempromosikan peluang investasi dan bisnis di Indonesia kepada pelaku usaha Afrika Selatan di Mangaung Metropolitan Investment Summit, menonjolkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat dan berbagai sektor unggulan.
Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Cape Town berhasil mempromosikan berbagai peluang bisnis dan investasi di Indonesia kepada para pelaku usaha Afrika Selatan. Promosi ini dilakukan dalam Mangaung Metropolitan Investment Summit yang berlangsung di Bloemfontein, Provinsi Free State, Afrika Selatan, pada Rabu, 19 Februari 2024. Konsul Jenderal RI, Tudiono, memaparkan secara virtual perkembangan ekonomi Indonesia dan sektor-sektor potensial untuk kerja sama bisnis, menarik minat para investor dan pelaku usaha Afrika Selatan.
Dalam presentasinya yang bertema 'Doing Business in Indonesia', Tudiono menyoroti pertumbuhan ekonomi Indonesia yang signifikan. Ia menyebutkan bahwa Indonesia menempati peringkat kedelapan dalam GDP terbesar dunia pada tahun 2024 menurut IMF, mengungguli negara-negara seperti Prancis dan Inggris. Lebih lanjut, Bank Dunia telah mengklasifikasikan Indonesia sebagai negara berpenghasilan menengah atas sejak Juli 2023. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,05 persen pada tahun 2023 dan 5,03 persen pada tahun 2024, jauh melampaui rata-rata pertumbuhan global dan negara-negara berpenghasilan menengah.
Pertumbuhan ini didorong oleh penguatan sektor jasa dan manufaktur, yang masing-masing berkontribusi sebesar 2,9 persen dan 1,5 persen terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Potensi besar ini menjadi daya tarik utama bagi para investor asing, termasuk dari Afrika Selatan, untuk berinvestasi dan mengembangkan bisnis di Indonesia.
Peluang Investasi dan Bisnis di Berbagai Sektor
Tudiono memaparkan berbagai peluang investasi dan bisnis yang menjanjikan di Indonesia. Beberapa sektor unggulan yang dipromosikan antara lain pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, perluasan pelabuhan Probolinggo, serta potensi besar di sektor rempah-rempah, kopi, kelapa sawit, batik, dan pariwisata. Ia juga menekankan potensi kerja sama di sektor kesehatan, mencontohkan kerja sama antara Biofarma (BUMN Indonesia) dengan Afrigen dan BioVac dari Afrika Selatan dalam pengembangan teknologi produksi vaksin.
Data dari Kementerian Pertanian Indonesia menunjukkan bahwa Afrika Selatan mengimpor minyak kelapa sawit dari Indonesia senilai 383 juta dolar AS (sekitar Rp6,3 triliun) pada tahun 2023. Nilai impor ini diharapkan dapat meningkat di tahun-tahun mendatang, mengingat produsen Indonesia terbuka terhadap skema white label. Hal ini menunjukkan potensi besar bagi peningkatan kerja sama ekonomi antara kedua negara.
Dalam sektor pariwisata, Tudiono mempromosikan lima destinasi wisata super prioritas di Indonesia sebagai daya tarik bagi wisatawan Afrika Selatan. Potensi pariwisata Indonesia yang beragam dan kaya akan budaya diharapkan dapat menarik minat investor untuk mengembangkan sektor ini.
Kerja Sama Bilateral yang Menguntungkan
Mangaung Metropolitan Investment Summit dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk pejabat pemerintah Afrika Selatan, pelaku usaha, investor, akademisi, dan kalangan diplomatik. Forum ini bertujuan untuk membuka peluang ekonomi baru di berbagai bidang, termasuk perdagangan, pariwisata, dan investasi. Tudiono berharap forum ini dapat membuka peluang kerja sama yang lebih luas antara Indonesia dan Afrika Selatan, serta mempererat hubungan bilateral kedua negara.
Dengan pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berbagai sektor unggulan yang dipromosikan, Indonesia menawarkan potensi investasi dan bisnis yang sangat menarik bagi investor internasional. Kesuksesan promosi KJRI Cape Town di Mangaung Metropolitan Investment Summit diharapkan dapat mendorong peningkatan kerja sama ekonomi dan investasi antara Indonesia dan Afrika Selatan di masa mendatang. Hal ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian kedua negara dan memperkuat hubungan bilateral yang saling menguntungkan.
Konsul Jenderal RI, Tudiono, menyampaikan harapannya agar forum bisnis ini dapat membuka peluang kerja sama yang lebih luas antara kedua negara dan mempererat hubungan bilateral. "Saya berharap forum bisnis ini dapat membuka peluang kerja sama antara kedua negara, serta mempererat hubungan bilateral," ujarnya.