KKP Tanam Ribuan Pohon untuk Mitigasi Bencana Pesisir
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menanam ribuan pohon cemara laut di Pangandaran dan Tanggamus untuk memperkuat mitigasi bencana pesisir dan melibatkan masyarakat dalam pemeliharaan jangka panjang.
Jakarta, 18 Februari 2024 - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berupaya memperkuat ketahanan wilayah pesisir Indonesia. Langkah terbaru mereka adalah program penanaman vegetasi pantai di berbagai daerah rawan bencana, khususnya ancaman tsunami. Program ini dinilai sebagai solusi efektif dan berkelanjutan untuk mengurangi dampak bencana alam tersebut.
Penanaman Vegetasi Pantai: Benteng Alamiah dari Tsunami
Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut KKP, Victor Gustaaf Manoppo, menjelaskan bahwa penanaman vegetasi pantai merupakan bagian integral dari strategi nasional mitigasi bencana. Program ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2010 tentang Mitigasi Bencana di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, serta Peraturan Presiden Nomor 93 Tahun 2019 tentang Penguatan dan Pengembangan Sistem Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami. Vegetasi pantai, khususnya cemara laut, berperan sebagai peredam gelombang dan penahan abrasi, mengurangi dampak kerusakan akibat tsunami.
Pada tahun 2024, KKP telah menyelesaikan program penanaman di Pangandaran, Jawa Barat, dan Tanggamus, Lampung. Di Desa Karangjaladri, Pangandaran, sebanyak 3.125 bibit cemara laut ditanam di lahan seluas 5 hektar. Program ini tidak hanya melibatkan pemerintah, tetapi juga masyarakat setempat, yang dilibatkan langsung dalam proses penanaman dan pemeliharaan pohon. Keterlibatan masyarakat ini sangat penting untuk memastikan keberlanjutan program dalam jangka panjang.
Langkah serupa juga dilakukan di Pekon Karang Anyar, Tanggamus, Lampung, dengan jumlah dan luas lahan yang sama. Pemilihan lokasi ini didasarkan pada kajian risiko bencana yang menunjukkan tingkat kerentanan tinggi terhadap tsunami. Kawasan ini berada di dekat perairan yang memiliki aktivitas seismik tinggi, sehingga penanaman vegetasi pantai menjadi sangat krusial.
Keterlibatan Masyarakat: Kunci Keberhasilan Program
Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil KKP, Muhammad Yusuf, menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam keberhasilan program ini. Masyarakat pesisir memiliki pengetahuan lokal dan pemahaman mendalam tentang lingkungan sekitar mereka. Oleh karena itu, KKP memberikan pendampingan teknis dan pelatihan kepada masyarakat untuk memastikan keberlanjutan perawatan vegetasi pantai.
Selain penanaman pohon, program KKP juga mencakup berbagai kegiatan pendukung. Pemasangan pagar pelindung tanaman mencegah kerusakan akibat terjangan gelombang atau hewan ternak. Pembangunan instalasi penyiraman berbasis sumur dan tandon air menjamin ketersediaan air untuk perawatan pohon, terutama di musim kemarau. KKP juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian ekosistem pesisir dan pengembangan ekowisata berbasis lingkungan.
Sinergi dan Kolaborasi untuk Ketahanan Pesisir
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, sebelumnya telah menyatakan komitmen KKP untuk memperkuat ketahanan pesisir melalui pendekatan berbasis ekosistem. Kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk masyarakat, sangat penting untuk mendukung keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat pesisir. Program ini merupakan bukti nyata komitmen pemerintah dalam melindungi masyarakat pesisir dari ancaman bencana dan sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
Dengan penanaman ribuan pohon dan berbagai program pendukungnya, KKP berharap dapat menciptakan benteng alamiah yang melindungi masyarakat pesisir dari dampak buruk tsunami. Keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga pada kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan pesisir.