Kolaborasi Perkuat Ruang Aman Perempuan dan Anak: Kemen PPPA dan Aisyiyah Jalin Kerja Sama
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) dan Aisyiyah memperkuat kolaborasi untuk menciptakan lingkungan aman bagi perempuan dan anak, termasuk melalui pengembangan Ruang Berbagi Indonesia (RBI) dan perluasan layanan SAPA 129.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) menekankan pentingnya kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan organisasi masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang aman, adil, dan setara bagi perempuan dan anak. Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifah Fauzi. Kolaborasi ini diwujudkan melalui kerja sama dengan berbagai pihak, salah satunya Aisyiyah, sebuah organisasi non-pemerintah Islam yang fokus pada pemberdayaan perempuan.
Pada Selasa, Kemen PPPA dan Aisyiyah menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk meningkatkan kapasitas perempuan, ketahanan keluarga, dan perlindungan anak. Kerja sama ini menandai komitmen bersama untuk mengatasi berbagai isu yang dihadapi perempuan dan anak di Indonesia. Menteri Fauzi mengunjungi Pengurus Pusat Aisyiyah untuk memperkuat kerja sama dan sinergi, melihat potensi besar Aisyiyah dalam upaya bersama ini.
Kerja sama ini bukan hanya sekedar deklarasi, melainkan langkah nyata untuk menciptakan perubahan. Dengan pengalaman dan jaringan luas Aisyiyah di akar rumput, kolaborasi ini diharapkan mampu menjangkau lebih banyak perempuan dan anak yang membutuhkan perlindungan dan pemenuhan hak-haknya. Kemen PPPA pun telah menetapkan tiga program prioritas untuk periode 2024-2029, yang diharapkan dapat terlaksana dengan baik berkat kerja sama ini.
Program Prioritas Kemen PPPA 2024-2029
Kemen PPPA telah menetapkan tiga program prioritas untuk periode 2024-2029, yaitu pengembangan Ruang Berbagi Indonesia (RBI), perluasan layanan call center SAPA 129, dan inisiatif pengumpulan data gender di tingkat desa. Ruang Berbagi Indonesia (RBI) diharapkan dapat menjadi wadah bagi masyarakat untuk saling mendukung dan berbagi informasi terkait isu-isu perempuan dan anak. Pengembangan RBI akan melibatkan partisipasi aktif dari komunitas yang sudah ada.
Layanan call center SAPA 129 akan diperluas jangkauannya untuk memastikan lebih banyak perempuan dan anak yang membutuhkan bantuan dapat mengakses layanan tersebut dengan mudah dan cepat. Sementara itu, inisiatif pengumpulan data gender di tingkat desa bertujuan untuk mendapatkan data yang akurat dan komprehensif tentang kondisi perempuan dan anak di Indonesia. Data ini akan menjadi dasar dalam perencanaan dan implementasi program-program yang lebih efektif dan terarah.
Menteri Fauzi menekankan pentingnya keterlibatan Aisyiyah dalam program-program ini, terutama dalam pengembangan RBI di tingkat akar rumput. "Kami membuka pintu selebar-lebarnya bagi Aisyiyah untuk bekerja sama dengan kami dalam memperkuat masyarakat Indonesia di tingkat akar rumput. RBI dapat berasal dari komunitas yang sudah ada," tegas Menteri Fauzi.
Dukungan Aisyiyah terhadap Kolaborasi
Ketua Umum Aisyiyah, Salmah Orbayinah, menyambut baik pembaruan MoU antara kedua pihak yang akan berakhir pada tahun 2026. Aisyiyah memiliki komitmen kuat terhadap pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. "Aisyiyah memiliki komitmen kuat terhadap pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Beberapa program telah dilakukan pada periode kerja sama sebelumnya, seperti pelatihan bagi petugas kesehatan tentang cara menanggapi kekerasan," kata Orbayinah.
Orbayinah juga menekankan perlunya pelatihan komprehensif dalam penanganan kasus kekerasan, termasuk pelatihan tentang pengarusutamaan gender, pelatihan penanganan kasus perdagangan manusia, pemantauan dan pencegahan migrasi ilegal, serta pelatihan perlindungan perempuan dan anak. Hal ini menunjukkan keseriusan Aisyiyah dalam mendukung upaya pemerintah dalam menciptakan lingkungan yang aman dan setara bagi perempuan dan anak.
Kolaborasi antara Kemen PPPA dan Aisyiyah ini diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan dalam upaya menciptakan ruang aman bagi perempuan dan anak di Indonesia. Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah dan organisasi masyarakat, diharapkan dapat tercipta lingkungan yang lebih adil dan setara bagi seluruh perempuan dan anak Indonesia.
Melalui program-program prioritas yang telah ditetapkan dan dukungan penuh dari Aisyiyah, Kemen PPPA optimis dapat mencapai tujuannya dalam melindungi dan memberdayakan perempuan dan anak di Indonesia. Kerja sama ini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antar lembaga dapat menghasilkan dampak positif yang luas bagi masyarakat.