Kolaborasi Sekolah dan Keluarga: Kunci Sukses Pendidikan Karakter di Indonesia
Kemendikdasmen tekankan pentingnya kolaborasi antara sekolah dan keluarga dalam membangun karakter anak Indonesia melalui Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat dan Program Pagi Ceria.
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menegaskan pentingnya kolaborasi antara sekolah dan keluarga dalam membentuk karakter anak Indonesia. Hal ini disampaikan dalam diskusi daring pada Selasa, 29 April, di Jakarta. Staf Khusus Mendikdasmen Bidang Pembelajaran dan Sekolah Unggul, Arif Jamali, menekankan bahwa pendidikan karakter bukan hanya tanggung jawab sekolah, tetapi juga keluarga dan masyarakat secara keseluruhan.
Menurut Arif Jamali, pendidikan karakter dibangun melalui pembiasaan kebiasaan baik yang membentuk kepribadian. Kemendikdasmen mendukung hal ini melalui Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat dan Program Pagi Ceria. Ia menambahkan, "Ada pembiasaan akhirnya akan ada peradaban, kita butuh kolaborasi yang tidak hanya dilakukan hanya oleh pemerintah saja. Kita butuh orang tua terlibat di dalamnya, ada guru di dalamnya, sekolah, ada masyarakat secara keseluruhan yang akan membentuk ekosistem dan terakhir tentu didukung oleh media."
Pembentukan karakter yang efektif, menurut Kemendikdasmen, memerlukan ekosistem yang saling mendukung, bukan hanya lingkungan sekolah atau keluarga saja. Konsep ini disebut sebagai 'partisipasi semesta', di mana semua pihak berperan aktif dalam membina kebiasaan baik pada anak.
Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat dan Program Pagi Ceria
Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, diluncurkan pada Februari lalu, mencakup tujuh kebiasaan positif: bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat. Program ini bertujuan untuk membangun karakter anak sejak dini melalui pembiasaan.
Program Pagi Ceria merupakan bagian integral dari Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Program ini meliputi senam, menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan berdoa sebelum memulai pembelajaran. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat karakter siswa dan mendukung pendidikan bermutu.
Kedua program ini dirancang untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pembentukan karakter positif. Dengan melibatkan orang tua, guru, sekolah, dan masyarakat, diharapkan tercipta ekosistem pendidikan yang holistik dan efektif.
Partisipasi Semesta: Kolaborasi untuk Pendidikan Karakter
Kemendikdasmen menekankan pentingnya partisipasi semesta dalam pendidikan karakter. Hal ini berarti kolaborasi aktif dari berbagai pihak, termasuk orang tua, guru, sekolah, masyarakat, dan media. Setiap pihak memiliki peran penting dalam membimbing dan membentuk karakter anak.
Kolaborasi ini tidak hanya sebatas dukungan, tetapi juga partisipasi aktif dalam menciptakan lingkungan yang mendukung kebiasaan baik. Orang tua diharapkan berperan aktif dalam menanamkan nilai-nilai karakter di rumah, sementara sekolah menyediakan lingkungan belajar yang kondusif dan program-program yang mendukung.
Partisipasi masyarakat juga sangat penting. Masyarakat dapat berperan sebagai contoh dan memberikan dukungan positif bagi anak-anak. Media juga memiliki peran penting dalam menyebarkan informasi dan edukasi tentang pentingnya pendidikan karakter.
Kesimpulan
Pendidikan karakter merupakan tanggung jawab bersama. Kolaborasi yang kuat antara sekolah dan keluarga, didukung oleh partisipasi semesta dari masyarakat dan media, merupakan kunci keberhasilan dalam membentuk karakter anak Indonesia yang unggul dan berakhlak mulia. Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat dan Program Pagi Ceria merupakan langkah nyata Kemendikdasmen dalam mendukung terwujudnya pendidikan karakter yang efektif dan menyeluruh.