Konsumsi Bensin di NTT Melonjak Selama Idul Fitri, Pertamina Catat Peningkatan Signifikan
Lonjakan konsumsi Gasoline di NTT selama Idul Fitri mencapai 1.032 kiloliter per hari, sementara konsumsi Gasoil justru menurun, ungkap Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus.
PT Pertamina Patra Niaga Jawa Timur Bali, Nusa Tenggara (Jatimbalinus) mencatat peningkatan signifikan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) jenis Gasoline di Nusa Tenggara Timur (NTT) selama periode arus mudik dan arus balik Idul Fitri 1444 H. Peningkatan ini terjadi di tengah penurunan konsumsi Gasoil. Data tersebut dihimpun oleh Satuan Tugas Ramadhan dan Idul Fitri (RAFI) Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi, mengungkapkan bahwa konsumsi Gasoline seperti Pertamax Series dan Pertalite meningkat sebesar 1.032 kiloliter per hari, atau naik empat persen dibandingkan konsumsi normal harian sebesar 990,72 kiloliter per hari. Lonjakan ini menunjukkan peningkatan mobilitas masyarakat NTT selama libur Lebaran.
Sebaliknya, konsumsi Gasoil, yang meliputi BBM jenis Biosolar dan Dex Series, mengalami penurunan. Penurunan konsumsi Gasoil mencapai 340 kiloliter per hari, atau turun satu persen dari konsumsi normal harian sekitar 336,6 kiloliter per hari. Penurunan ini dikaitkan dengan pembatasan operasional angkutan barang dan truk selama periode perayaan Idul Fitri.
Lonjakan Konsumsi Gasoline dan Penurunan Gasoil
Peningkatan konsumsi Gasoline selama periode Idul Fitri di NTT menunjukkan peningkatan aktivitas perjalanan masyarakat. Hal ini menunjukkan tingginya mobilitas masyarakat yang memanfaatkan kendaraan pribadi untuk mudik dan aktivitas lainnya selama libur Lebaran. Lonjakan konsumsi BBM jenis ini menjadi indikator penting terkait pergerakan ekonomi dan aktivitas masyarakat selama periode tersebut.
Di sisi lain, penurunan konsumsi Gasoil mengindikasikan penurunan aktivitas sektor logistik dan transportasi barang. Pembatasan operasional angkutan barang selama Idul Fitri menjadi faktor utama penyebab penurunan tersebut. Hal ini menunjukkan dampak kebijakan pembatasan operasional kendaraan terhadap konsumsi BBM jenis Gasoil.
Meskipun terjadi penurunan konsumsi Gasoil, Pertamina tetap memastikan ketersediaan BBM untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Pertamina juga mencatat peningkatan konsumsi Avtur sebesar 19 persen dan Kerosene sebesar 402 kiloliter per hari (naik 7 persen). Konsumsi LPG NPSO juga meningkat sebesar 7 MT/hari (naik 9 persen).
Infrastruktur Distribusi BBM di NTT
Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus memastikan kesiapan infrastruktur distribusi BBM di NTT untuk menghadapi lonjakan permintaan selama Idul Fitri. Pertamina mengoperasikan delapan terminal BBM (Fuel Terminal dan Integrated Terminal), 137 SPBU, 12 SPBUN, 27 Pertashop, 6 Agen LPG, 59 agen Minyak tanah, 2.918 pangkalan mitran, dan 13 Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU). Operasional ini dipantau selama 24 jam penuh melalui sistem monitoring yang aktif.
Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Aji Anom Purwasakti, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam menjaga kelancaran layanan energi selama masa Satgas RAFI 2025. Aji juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh stakeholders, termasuk Pemerintah Daerah, TNI, Polri, Hiswana Migas, dan media, serta seluruh tim Pertamina yang bertugas.
Aji Anom Purwasakti juga menekankan pentingnya peran berbagai pihak dalam menjaga kelancaran arus mudik dan balik. Menurutnya, pengaturan lalu lintas oleh Polda NTT dan ketersediaan energi merupakan faktor penting dalam mendukung kelancaran lalu lintas yang padat selama periode Idul Fitri.
Kesimpulannya, lonjakan konsumsi Gasoline dan penurunan konsumsi Gasoil selama Idul Fitri di NTT mencerminkan dinamika mobilitas masyarakat dan aktivitas ekonomi selama periode tersebut. Pertamina memastikan kesiapan infrastruktur dan distribusi BBM untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, sekaligus mengapresiasi kerja sama berbagai pihak dalam menjaga kelancaran layanan energi.