Kotim dan PLN Kolaborasi Tingkatkan Keselamatan Ketenagalistrikan
Pemerintah Kotim dan PLN UP3 Pangkalan Bun berkolaborasi meningkatkan kesadaran masyarakat tentang keselamatan ketenagalistrikan untuk mencegah kecelakaan akibat penggunaan listrik yang tidak aman.
Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, dan PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Pangkalan Bun, pada Jumat (14/3), menggelar sosialisasi bersama untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang keselamatan ketenagalistrikan (K2). Sosialisasi ini dilatarbelakangi oleh tingginya angka kecelakaan akibat penggunaan listrik yang tidak aman, baik di kalangan masyarakat maupun petugas PLN sendiri. Kegiatan yang bertajuk 'Awareness Keselamatan Ketenagalistrikan 2025' ini menyasar masyarakat Kotim dan Seruyan.
Wakil Bupati Kotim, Irawati, menekankan pentingnya pemahaman masyarakat tentang penggunaan listrik yang aman. "Penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat kita terkait penggunaan listrik yang aman untuk mencegah kecelakaan. Apalagi, tak jarang musibah kebakaran terjadi bermula dari korsleting listrik akibat penggunaan yang berlebihan atau tidak tepat," ujarnya. Beliau menyambut baik kolaborasi ini dan berharap sosialisasi dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Listrik, sebagai kebutuhan pokok, menyimpan bahaya jika penggunaannya tidak tepat. Banyak kasus kebakaran dan kecelakaan disebabkan oleh kelalaian dalam penggunaan listrik. Oleh karena itu, sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan edukasi yang komprehensif tentang penggunaan listrik yang aman dan pencegahan kecelakaan.
Sosialisasi Keselamatan Ketenagalistrikan: Langkah Pencegahan Proaktif
Sosialisasi yang dilakukan oleh PT PLN UP3 Pangkalan Bun tidak hanya menyasar masyarakat umum, tetapi juga melibatkan unsur pemerintahan seperti kepala desa, lurah, kecamatan, dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD). Hal ini bertujuan untuk memperluas jangkauan edukasi dan memastikan informasi sampai ke seluruh lapisan masyarakat.
Manajer PT PLN UP3 Pangkalan Bun, Presly Silaen, menjelaskan alasan di balik sosialisasi ini. "Kami perlu melakukan ini karena fakta di lapangan masih banyak warga kita yang terkena dampak dari kecelakaan ketenagalistrikan, bahkan tidak hanya warga tetapi juga petugas PLN," jelasnya. Beliau menambahkan bahwa momentum Ramadhan dan Lebaran, dengan meningkatnya aktivitas pemasangan umbul-umbul dan renovasi rumah, meningkatkan risiko kecelakaan terkait listrik.
Presly Silaen juga menekankan kesiapan PLN untuk membantu pemerintah dan masyarakat dalam hal instalasi listrik yang aman. "Kami siap 24 jam, karena listrik ini diperlukan 24 jam dalam sehari. Kami berterima kasih dan mengajak semuanya bersama-sama mengedukasi masyarakat," ucapnya. PLN mengajak masyarakat untuk melaporkan setiap pekerjaan instalasi listrik yang tidak memenuhi standar, demi mencegah kecelakaan.
Masyarakat juga didorong untuk proaktif menghentikan pekerjaan yang dianggap tidak aman. "Masyarakat juga diperbolehkan menghentikan pekerjaan yang tidak layak tersebut demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti korsleting listrik atau kesetrum akibat kurangnya pengetahuan tentang ketenagalistrikan," tegas Presly.
Pemanfaatan Media untuk Edukasi
Wakil Bupati Irawati juga menyarankan pemanfaatan media, seperti videotron milik Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kotim, untuk menyebarluaskan informasi keselamatan ketenagalistrikan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan jangkauan dan efektivitas sosialisasi.
Dengan adanya kolaborasi antara Pemerintah Kotim dan PLN, diharapkan kesadaran masyarakat tentang keselamatan ketenagalistrikan akan meningkat. Langkah proaktif ini penting untuk mencegah kecelakaan dan menjaga keselamatan masyarakat.
Sosialisasi ini mencakup berbagai aspek keselamatan ketenagalistrikan, mulai dari penggunaan alat-alat listrik yang aman hingga prosedur penanganan jika terjadi kecelakaan. Harapannya, masyarakat dapat menerapkan pengetahuan yang didapat untuk mencegah terjadinya kecelakaan di masa mendatang. PLN juga menekankan pentingnya pemeriksaan berkala instalasi listrik di rumah untuk mencegah potensi bahaya.
Langkah-langkah sederhana seperti memeriksa kabel yang rusak, menghindari penggunaan stop kontak yang overload, dan mematikan alat elektronik saat tidak digunakan dapat mengurangi risiko kecelakaan. Edukasi yang berkelanjutan dan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan terbebas dari kecelakaan akibat listrik.