KPKP Jaksel Ajak Warga Rawat Kucing Pasca Sterilisasi TNR
KPKP Jakarta Selatan mengajak warga berpartisipasi merawat kucing jalanan pasca sterilisasi TNR untuk mendukung program pengendalian populasi kucing liar.
Jakarta, 27 Februari 2025 - Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Selatan meluncurkan imbauan kepada warga untuk turut serta dalam merawat kucing-kucing jalanan yang telah disterilisasi melalui program trap-neuter-return (TNR). Program ini bertujuan untuk mengendalikan populasi kucing liar di Jakarta Selatan secara humanis. Kasudin KPKP Jaksel, Hasudungan A. Sidabalok, menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam keberhasilan program ini.
Kegiatan sterilisasi gratis yang diadakan di Agro Edukasi Wisata (AEW) Ragunan, Jakarta, Kamis lalu, menjadi contoh nyata dari upaya ini. Namun, sterilisasi saja tidak cukup. Kucing-kucing, terutama betina yang mengalami luka operasi lebih besar dan membutuhkan perawatan pasca operasi yang lebih kompleks, memerlukan perhatian khusus setelah menjalani prosedur tersebut. "Jadi, bapak-ibu mohon bantuannya apabila bersedia menjadi relawan untuk memberikan makan, karena Sudin dan dokter hewan itu hanya mensterilkan," ujar Hasudungan.
Dengan keterbatasan sumber daya dan waktu, KPKP Jaksel menyadari pentingnya kolaborasi dengan warga. Mereka berharap warga dapat membantu merawat kucing-kucing tersebut hingga luka operasi mereka pulih. Hal ini penting karena kucing-kucing jalanan tidak memiliki pemilik yang dapat merawat mereka setelah sterilisasi.
Peran Komunitas dalam Perawatan Kucing Pasca Sterilisasi
Hasudungan menjelaskan bahwa perawatan pasca operasi kucing betina lebih kompleks dibandingkan kucing jantan. "Tapi, karena kucing betina itu lukanya lebih besar dan perawatannya pasca operasinya juga lebih kompleks, maka kami biasanya merawat selama satu atau dua hari," jelasnya. Oleh karena itu, KPKP Jaksel mendorong pembentukan komunitas warga yang bersedia membantu memantau kondisi kucing-kucing tersebut, memastikan mereka mendapatkan makanan dan minuman yang cukup hingga luka mereka sembuh.
Komunitas ini akan berperan penting dalam memastikan keberlangsungan hidup kucing-kucing pasca sterilisasi. Dengan adanya komunitas, proses monitoring akan lebih efektif dan terorganisir. "Yang kami butuhkan adalah komunitas itu untuk mengontrol makan minumnya saja. Nanti apabila lukanya sudah kering, itu bisa dilepas dan dia bisa beraktivitas di tempat semula," tambah Hasudungan.
Partisipasi warga dalam program ini sangat krusial. Keterlibatan masyarakat tidak hanya membantu mengurangi beban kerja petugas KPKP, tetapi juga menjamin keberhasilan program TNR dalam jangka panjang. Dengan perawatan yang tepat, kucing-kucing tersebut dapat kembali ke lingkungan semula dalam kondisi sehat.
Keterlibatan masyarakat dalam merawat kucing pasca sterilisasi merupakan bentuk kepedulian terhadap kesejahteraan hewan dan mendukung program pemerintah dalam mengendalikan populasi kucing liar secara humanis.
Target Sterilisasi dan Vaksinasi Rabies
KPKP Jaksel menargetkan sterilisasi sebanyak 2.000 kucing melalui program TNR. Sasaran sterilisasi meliputi kucing-kucing jalanan yang berada di pasar, rumah sakit, dan lingkungan dengan populasi minimal 25 ekor. Hingga Februari 2025, Pemprov DKI Jakarta telah berhasil mensterilkan 1.501 ekor kucing.
Selain sterilisasi, program ini juga mencakup vaksinasi rabies gratis. Vaksinasi ini bertujuan untuk menjaga DKI Jakarta tetap bebas dari rabies dan mewujudkan Jakarta sebagai kota yang ramah satwa. Upaya ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk kesejahteraan hewan dan kesehatan masyarakat.
Dengan menggabungkan program sterilisasi dan vaksinasi rabies, pemerintah DKI Jakarta berupaya menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan aman baik bagi manusia maupun hewan.
Partisipasi aktif warga dalam program TNR ini sangat penting untuk keberhasilannya. Dengan bekerja sama, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi kucing-kucing jalanan dan masyarakat Jakarta.