Kreatif! Ratusan Knalpot Brong Disulap Jadi Monumen Reog Ponorogo
Polres Ponorogo mengubah ratusan knalpot brong hasil razia menjadi Monumen Reog yang megah di simpang empat Mlilir, sebagai simbol penegakan hukum dan komitmen 'Ponorogo Zero Knalpot Brong'.
Polres Ponorogo sukses menyulap ratusan knalpot brong hasil razia menjadi sebuah karya seni yang unik dan monumental: Monumen Reog. Monumen megah ini kini berdiri di simpang empat Mlilir, pintu masuk Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Peresmiannya dilakukan pada Senin lalu oleh Kapolres Ponorogo, AKBP Anton Prasetyo, bersama Bupati Sugiri Sancoko dan Dandim 0802 Ponorogo.
Monumen Reog yang terbuat dari 518 knalpot brong hasil sitaan razia balap liar ini memiliki tinggi 4,5 meter dan lebar 3 meter. Keberadaannya bukan hanya mempercantik Ponorogo sebagai Bumi Reog, tetapi juga menjadi simbol nyata komitmen penegakan hukum terhadap penggunaan knalpot brong yang meresahkan.
Inisiatif kreatif ini merupakan bagian dari program 'Ponorogo Zero Knalpot Brong'. Kapolres Anton menjelaskan, "Kami ingin masyarakat, terutama pengendara dari luar daerah, tahu bahwa Ponorogo berkomitmen tegas memberantas penggunaan knalpot brong."
Meskipun tegas melarang knalpot brong, Polres Ponorogo tetap mengedepankan pendekatan humanis. Sebagai solusinya, disediakan latihan balap motor (latber) setiap dua minggu di lokasi yang aman dan terkontrol. "Kami menyediakan waktu khusus, setiap Sabtu selama dua jam, dengan menutup jalan untuk latber," jelas Kapolres Anton. Hal ini bertujuan untuk menyalurkan hobi balap motor secara positif dan mengurangi aksi balap liar.
Bupati Sugiri Sancoko memberikan apresiasi tinggi atas langkah kreatif dan humanis Polres Ponorogo. Ia menilai pendekatan ini sangat efektif. "Dengan menjadikan knalpot brong sebagai Monumen Reyog, masyarakat tahu bahwa Ponorogo tegas dalam pemberantasan knalpot brong namun tetap mengedepankan cara yang humanis," ungkap Bupati Sugiri.
Monumen Reog dari knalpot brong ini bukan hanya solusi inovatif untuk mengatasi masalah knalpot brong, tetapi juga menjadi daya tarik wisata baru di Ponorogo. Kreativitas Polres Ponorogo dalam mengolah barang sitaan menjadi sebuah karya seni patut diapresiasi dan dapat menjadi contoh bagi daerah lain.
Keberadaan monumen ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya tertib berlalu lintas dan menghormati lingkungan sekitar. Selain itu, langkah ini juga menunjukkan bahwa penegakan hukum tidak selalu harus represif, tetapi dapat dilakukan dengan cara yang kreatif dan inovatif.