KRI Diponegoro-365: Misi Perdamaian di Lebanon dan Tantangannya
KRI Diponegoro-365 menyelesaikan misi perdamaian di Lebanon, menghadapi berbagai tantangan termasuk ketegangan dengan Israel, namun berhasil menjaga stabilitas dan meraih penghargaan dari Jerman.
Kapal perang Indonesia, KRI Diponegoro-365, baru-baru ini kembali ke Indonesia setelah menyelesaikan misi perdamaian di Lebanon. Perjalanan selama setahun ini menunjukkan kemampuan maritim Indonesia dan peran pentingnya dalam menjaga stabilitas regional. Berangkat dari Surabaya pada 11 Desember 2023, KRI Diponegoro-365 berlayar melewati Laut Merah dan Mediterania, bergabung dengan Pasukan Tugas Maritim (MTF) TNI di bawah UNIFIL.
Perjalanan Menuju Lebanon dan Tantangannya
Perjalanan KRI Diponegoro-365 menuju Lebanon tidaklah mudah. Di Laut Merah, dekat Yaman, kapal menghadapi tantangan dari kelompok Houthi dan kehadiran kapal-kapal NATO. Namun, dengan diplomasi yang baik, KRI Diponegoro-365 berhasil menjelaskan misinya sebagai bagian dari pasukan penjaga perdamaian.
Tugas utama KRI Diponegoro-365 adalah memeriksa kapal-kapal yang masuk dan keluar perairan Lebanon. Komandan KRI Diponegoro-365, Letkol Wirastyo Haprabu, berinteraksi langsung dengan para kapten kapal untuk mengumpulkan informasi dan mencegah masuknya barang ilegal ke Lebanon. Selama misi, para awak kapal menghabiskan hampir 80 persen waktu mereka di laut, menghadapi panas terik dan angin dingin.
Ketegangan dengan Israel
Salah satu tantangan terbesar muncul setelah Israel meningkatkan serangan terhadap pasukan Hizbullah di Lebanon pada Oktober 2024. Jet tempur dan drone Israel sering berpatroli di atas KRI Diponegoro-365. Meskipun situasi mencekam, KRI Diponegoro-365 bersiap menghadapi kemungkinan serangan, namun untungnya tidak terjadi bentrokan.
Menjaga Semangat Awak Kapal
Letkol Haprabu menyadari pentingnya menjaga semangat awak kapal selama misi panjang di laut. Untuk mengatasi kebosanan, ia menyediakan fasilitas rekreasi seperti karaoke dan konsol game. Meskipun sinyal telepon terbatas, para awak kapal tetap berusaha menghubungi keluarga mereka. Mereka juga melakukan kegiatan lain seperti tarik tambang untuk mengisi waktu luang.
Penghargaan dari Jerman
Salah satu pencapaian yang membanggakan adalah diterimanya medali dari Kementerian Pertahanan Jerman. Ini merupakan penghargaan pertama bagi delegasi MTF Indonesia dari pemerintah Jerman. Medali tersebut diberikan sebagai pengakuan atas kinerja luar biasa KRI Diponegoro-365 dalam menjalankan tugas dan latihan bersama delegasi MTF negara lain.
Pelajaran Berharga dari Lebanon
Pengalaman di Lebanon memberikan pelajaran berharga bagi Letkol Haprabu dan awak kapal. Mereka bersyukur atas kondisi Indonesia yang damai dan berharap pengalaman ini menjadi pengingat pentingnya persatuan dan integritas nasional.
Kesimpulannya, misi KRI Diponegoro-365 di Lebanon merupakan bukti nyata kemampuan maritim Indonesia dan kontribusinya dalam menjaga perdamaian dunia. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, misi ini berhasil diselesaikan dengan baik dan membawa pulang penghargaan internasional. Pengalaman ini juga memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya persatuan, kedisiplinan, dan kerja sama internasional.