KSOP Ambon Beri Lapak untuk Pedagang Asongan di Pelabuhan Yos Sudarso
KSOP Ambon menyediakan lapak bagi pedagang asongan di Pelabuhan Yos Sudarso untuk menciptakan ketertiban dan kenyamanan penumpang, meskipun jumlah lapak masih terbatas.
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Ambon telah mengambil langkah proaktif untuk meningkatkan ketertiban di Pelabuhan Yos Sudarso. Langkah ini berupa penyediaan lapak bagi para pedagang asongan yang selama ini berjualan di area pelabuhan. Inisiatif ini dijalankan untuk menciptakan lingkungan yang lebih tertib dan nyaman bagi para penumpang dan pengunjung pelabuhan.
Kepala Seksi Lalu Lintas dan Angkutan Laut KSOP Kelas I Ambon, Ruswan Wusurwut, mewakili Plt Kepala KSOP Ambon Herry Devit, menjelaskan bahwa koordinasi telah dilakukan dengan Pelindo untuk menyediakan lapak-lapak tersebut. Lapak-lapak ini terletak di lokasi strategis, sebelum ruang tunggu dan dekat dengan area parkir, sehingga memudahkan akses pedagang kepada calon penumpang.
Meskipun upaya ini patut diapresiasi, keterbatasan jumlah lapak menjadi tantangan tersendiri. Saat ini, hanya tersedia sekitar 15 lapak, sementara jumlah pedagang asongan di pelabuhan mencapai 75 orang. Oleh karena itu, KSOP Ambon melakukan pendataan dan memberikan tanda pengenal serta seragam kepada para pedagang yang terdaftar untuk memudahkan identifikasi oleh petugas pelabuhan.
Solusi Terbatas, Tantangan Keberlanjutan
Ruswan Wusurwut menjelaskan bahwa karakteristik Pelabuhan Ambon berbeda dengan pelabuhan lain karena lokasinya yang berdekatan dengan permukiman warga dan pasar. Kedekatan ini menyebabkan banyak pedagang yang mencoba mencari nafkah di area pelabuhan. Oleh karena itu, penertiban dilakukan secara humanis dengan pendekatan positif, menghindari kerugian bagi para pedagang.
Sosialisasi kepada para pedagang terus dilakukan oleh pihak KSOP. Upaya penambahan lapak juga tengah diupayakan untuk mengakomodasi seluruh pedagang yang ingin berjualan di pelabuhan. Namun, penambahan lapak tersebut akan disertai kriteria tertentu untuk menjaga kenyamanan para calon penumpang.
Langkah ini menunjukkan komitmen KSOP Ambon dalam menciptakan keseimbangan antara penertiban dan kesejahteraan pedagang. Dengan menyediakan lapak, diharapkan aktivitas perdagangan di pelabuhan dapat lebih tertib dan tidak mengganggu kenyamanan para penumpang. Namun, keterbatasan jumlah lapak menjadi tantangan yang perlu segera diatasi.
Pendataan Pedagang dan Penertiban Humanis
Proses pendataan pedagang asongan menjadi langkah penting dalam upaya penertiban ini. Dengan adanya data yang akurat, KSOP Ambon dapat mengelola dan mengatur aktivitas para pedagang dengan lebih efektif. Pemberian tanda pengenal dan seragam juga membantu petugas dalam mengidentifikasi pedagang yang telah terdaftar.
Pendekatan humanis yang diterapkan KSOP Ambon patut diapresiasi. Penertiban dilakukan tanpa mengabaikan aspek sosial dan ekonomi para pedagang. Sosialisasi dan upaya penambahan lapak menunjukkan bahwa KSOP Ambon berupaya mencari solusi yang adil dan berkelanjutan.
Ke depan, perlu adanya evaluasi berkala terhadap kebijakan ini. Jumlah lapak yang tersedia perlu disesuaikan dengan jumlah pedagang yang terdaftar. Selain itu, perlu juga dipertimbangkan adanya pelatihan manajemen usaha bagi para pedagang agar mereka dapat menjalankan usahanya dengan lebih profesional dan tertib.
"Terkait hal itu kami sudah koordinasi dengan Pelindo untuk menyediakan lapak-lapak yang bisa dipakai berjualan agar mereka bisa tertib berjualan di area pelabuhan," kata Ruswan Wusurwut.
Menjaga Kenyamanan Penumpang dan Ketertiban Pelabuhan
Penyediaan lapak bagi pedagang asongan merupakan bagian dari upaya KSOP Ambon dalam meningkatkan kenyamanan penumpang dan ketertiban di Pelabuhan Yos Sudarso. Dengan adanya lapak, diharapkan aktivitas perdagangan tidak lagi mengganggu lalu lintas penumpang dan area publik di pelabuhan.
Namun, perlu diingat bahwa keterbatasan jumlah lapak masih menjadi kendala. Oleh karena itu, KSOP Ambon perlu terus berupaya untuk menambah jumlah lapak agar dapat mengakomodasi semua pedagang yang telah terdaftar. Selain itu, perlu juga adanya aturan yang jelas mengenai tata tertib berjualan di area pelabuhan agar aktivitas perdagangan dapat berjalan dengan tertib dan tidak menimbulkan masalah.
Keberhasilan upaya ini tidak hanya bergantung pada penyediaan lapak, tetapi juga pada kerjasama dan kesadaran dari para pedagang asongan untuk mematuhi aturan yang telah ditetapkan. Sosialisasi dan edukasi yang berkelanjutan akan sangat membantu dalam menciptakan ketertiban dan kenyamanan di Pelabuhan Yos Sudarso.
Dengan adanya komitmen dari semua pihak, diharapkan Pelabuhan Yos Sudarso dapat menjadi pelabuhan yang tertib, nyaman, dan aman bagi semua pengguna jasa.