Lapas Banjarmasin Kembangkan Budidaya Lele untuk Kemandirian Warga Binaan
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Banjarmasin meluncurkan program budidaya 5.000 ikan lele untuk memberdayakan warga binaan dan menciptakan kemandirian ekonomi setelah mereka kembali ke masyarakat.
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kamis (30/1), memulai program pembinaan baru dengan membudidayakan 5.000 ekor ikan lele. Program ini bertujuan utama untuk menciptakan kemandirian ekonomi bagi para warga binaan pemasyarakatan (WBP).
Kepala Lapas Banjarmasin, Faozul Ansori, memimpin pelepasan bibit ikan lele ke kolam budidaya dan hidroponik yang telah disiapkan di Lapas. "Sebanyak 5.000 ekor bibit ikan lele ini kami lepas di kolam budidaya lapas dan kolam hidroponik," ujar Faozul.
Fasilitas budidaya yang dirancang khusus ini efisien dan hemat tempat, sehingga diharapkan dapat menghasilkan produktivitas maksimal. Program ini dirancang sebagai bagian dari upaya pembinaan agar WBP memiliki keterampilan dan kemampuan untuk bertahan hidup setelah menjalani masa hukuman.
"Program pembinaan ini untuk mendukung kemandirian warga binaan dalam menghadapi kehidupan di tengah masyarakat usai menjalani masa hukuman," jelas Faozul. Ia menekankan pentingnya melatih WBP agar memiliki keterampilan yang bermanfaat untuk masa depan mereka.
Dengan mengikuti program budidaya ikan lele ini, diharapkan para WBP dapat memperoleh keterampilan praktis yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Keterampilan ini diharapkan dapat menjadi bekal ekonomi yang berguna setelah mereka kembali ke masyarakat.
Lebih lanjut, Faozul mengungkapkan bahwa program ini selaras dengan visi Lapas Banjarmasin untuk menciptakan warga binaan yang mandiri secara finansial dan memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar. Budidaya lele dipilih karena memiliki prospek ekonomi jangka panjang.
"Kami berharap warga binaan memiliki keterampilan baru dalam budidaya ikan yang memiliki prospek ekonomi jangka panjang, sehingga kemandirian mereka semakin kuat di masa yang akan datang," tambah Faozul. Program ini menunjukan komitmen Lapas Banjarmasin dalam mempersiapkan para WBP untuk masa depan yang lebih baik.