Lapas Kupang Gandeng Suster SSpS Penfui dalam Pembinaan Rohani Warga Binaan
Lapas Kupang bekerja sama dengan Suster SSpS Penfui untuk memperkuat pembinaan rohani warga binaan, memberikan bekal spiritual positif.
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menjalin kerja sama dengan Suster dari kongregasi SSpS Penfui. Kemitraan ini bertujuan memperkuat pembinaan rohani bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP). Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi warga binaan selama menjalani masa pidana hingga kembali ke masyarakat.
Kepala Lapas Kelas IIA Kupang, Antonius Jawa Gili, menyatakan bahwa kerja sama ini akan memberikan pembinaan kerohanian yang berkelanjutan kepada WBP. Pembinaan ini diharapkan tidak hanya membantu mereka menjalani masa pidana dengan baik, tetapi juga mengalami pertumbuhan spiritual yang positif. Pertumbuhan spiritual ini akan menjadi bekal berharga saat mereka kembali ke masyarakat.
Antonius menyampaikan apresiasi kepada para Suster SSpS atas kesediaan mereka hadir dan terlibat dalam pembinaan rohani warga binaan. Ia berharap warga binaan dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk memperbaiki diri secara rohani dan moral. Pertemuan dengan para suster dari kongregasi Servae Spiritus Sanctus (SSpS) Penfui menjadi momentum penting dalam memulai kolaborasi ini.
Sinergi Pembinaan Kerohanian yang Berkelanjutan
Antonius Jawa Gili mengapresiasi kerja sama ini dan berharap agar kegiatan ini menjadi awal dari sinergi yang lebih luas dalam upaya pembinaan menyeluruh terhadap warga binaan. Sinergi ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan pembinaan yang lebih komprehensif.
“Semoga kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak warga binaan agar mereka kembali ke masyarakat dengan bekal spiritual yang kuat,” kata Antonius. Ia menekankan pentingnya memberikan bekal spiritual yang kuat bagi warga binaan agar mereka dapat kembali ke masyarakat dengan lebih baik.
Dengan adanya kerja sama ini, Lapas Kupang berharap dapat memberikan lingkungan pembinaan yang tidak hanya menekankan pada aspek kedisiplinan dan keterampilan, tetapi juga pada pertumbuhan iman dan pembentukan karakter yang utuh. Pembinaan karakter yang utuh diharapkan dapat membantu warga binaan menjadi individu yang lebih baik.
Kegiatan pembinaan ini akan dilakukan melalui berbagai cara, termasuk kunjungan rutin, pelayanan misa, pendampingan rohani, serta program-program pembinaan karakter yang bernilai keagamaan. Para Suster SSpS akan menjadi mitra aktif dalam mendampingi warga binaan Lapas Kupang, khususnya yang beragama Katolik, untuk semakin mendekatkan diri kepada Tuhan.
Peran Aktif Suster SSpS dalam Pembinaan Warga Binaan
Keterlibatan Suster SSpS sejalan dengan pelayanan misi mereka yang memiliki perhatian khusus terhadap pelayanan di lingkungan sosial, termasuk lembaga pemasyarakatan. Mereka berkomitmen untuk memberikan dukungan spiritual dan moral kepada mereka yang membutuhkan.
Perwakilan dari Suster SSpS, Suster Anastasia Ikis Aton SSpS, menyampaikan komitmennya dalam mendukung program pembinaan kerohanian di Lapas Kupang. Dukungan ini merupakan bagian dari karya misi mereka untuk hadir di tengah-tengah mereka yang menderita dan membutuhkan penguatan iman.
“Kami dari SSpS akan selalu mendukung pembinaan kerohanian warga binaan. Ini adalah bagian dari karya misi kami untuk hadir di tengah-tengah yang menderita dan membutuhkan penguatan iman,” ujar Suster Anastasia Ikis Aton SSpS. Komitmen ini menunjukkan keseriusan Suster SSpS dalam mendukung pembinaan warga binaan.
Kerja sama antara Lapas Kupang dan Suster SSpS Penfui diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi warga binaan. Dengan pembinaan rohani yang berkelanjutan, warga binaan diharapkan dapat menjalani masa pidana dengan lebih baik dan kembali ke masyarakat dengan bekal spiritual yang kuat.
Inisiatif ini mencerminkan komitmen Lapas Kupang dan Suster SSpS dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi warga binaan. Sinergi antara kedua belah pihak diharapkan dapat menjadi contoh bagi lembaga pemasyarakatan lainnya dalam meningkatkan kualitas pembinaan warga binaan.