Lapas Tarakan Sukses Panen Raya Sayuran, Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional
Lembaga Pemasyarakatan Tarakan berhasil panen raya sayuran dari lahan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE), melibatkan warga binaan dan mendukung program ketahanan pangan nasional.
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Tarakan berhasil menggelar panen raya sayuran kangkung dan buah-buahan di area Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) pada Selasa, 11 Maret 2024. Kegiatan yang melibatkan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) ini merupakan bagian dari program asimilasi kerja luar di bidang agribisnis dan merupakan wujud nyata komitmen Lapas Tarakan dalam mendukung program ketahanan pangan nasional, sebagaimana dicanangkan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan.
Kepala Lapas Kelas IIA Tarakan, Jupri, menjelaskan bahwa panen raya ini melibatkan WBP yang tergabung dalam program asimilasi kerja luar. Lebih dari 100 kilogram kangkung berhasil dipanen dari lahan SAE seluas lebih dari 1,3 hektare. Hasil panen ini tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan di dalam Lapas, tetapi juga didistribusikan ke masyarakat dan disalurkan sebagai bantuan sosial.
"Kegiatan panen raya ini melibatkan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang tergabung dalam program Asimilasi kerja luar di bidang Agribisnis," kata Kepala Lapas Kelas IIA Tarakan Jupri. Program ini juga bertujuan untuk memberdayakan WBP yang telah memenuhi syarat administratif dan substantif, membaurkan mereka ke tengah masyarakat, dan membangun citra positif sistem pemasyarakatan.
Program Asimilasi dan Edukasi Berbuah Manis
Program SAE di Lapas Tarakan terbukti berjalan dengan baik dan kondusif. WBP aktif terlibat dalam budidaya tanaman hortikultura dan hidroponik, menghasilkan produk agribisnis yang dipasarkan secara luas. Kerja sama dengan CV. Hasil Bumi sebagai penyedia bahan makanan juga turut berkontribusi pada keberhasilan panen raya ini. Hal ini sejalan dengan program Pemasyarakatan Berdampak, di mana hasil pertanian didistribusikan untuk kebutuhan WBP.
Kepala Lapas Jupri menambahkan bahwa pemanfaatan lahan SAE diharapkan mampu mengoptimalkan pembinaan kemandirian WBP. Dengan melibatkan masyarakat dalam kegiatan dan hasil produk pembinaan kemandirian, diharapkan terbangun citra positif penyelenggaraan sistem pemasyarakatan. Partisipasi aktif masyarakat juga menjadi kunci keberhasilan program ini.
Lebih lanjut, Jupri mengungkapkan apresiasinya kepada CV. Hasil Bumi atas dukungannya dalam panen raya. "Kami mampu menghasilkan 100 kg sayuran kangkung cabut," katanya. Keberhasilan ini diharapkan dapat mendorong pemberdayaan WBP dalam mendukung program ketahanan pangan nasional dan memperkuat sinergi antara Lapas dan pihak eksternal.
"Harapan kita semoga senantiasa bersinergi dan bekerjasama demi mewujudkan program-program ketahanan pangan," pungkas Jupri.
Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE): Membangun Kemandirian WBP
Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: PAS-403.PK.01.04.04 Tahun 2021, SAE merupakan tempat narapidana mengaktualisasikan dirinya dalam proses asimilasi dan memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pembinaan narapidana. Program ini tidak hanya berfokus pada produksi pangan, tetapi juga pada pembinaan karakter dan keterampilan WBP agar dapat kembali berintegrasi dengan masyarakat setelah menjalani masa pidana.
Program SAE di Lapas Tarakan telah menunjukkan hasil yang positif, menunjukkan bahwa pembinaan kemandirian WBP dapat berkontribusi nyata pada program ketahanan pangan nasional. Keberhasilan panen raya ini menjadi bukti nyata komitmen Lapas Tarakan dalam memberdayakan WBP dan membangun sinergi dengan berbagai pihak untuk mencapai tujuan bersama.
Suksesnya panen raya ini juga menunjukkan bahwa program asimilasi dan edukasi yang terintegrasi dapat memberikan dampak positif, baik bagi WBP maupun masyarakat luas. Hal ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi lapas lain di Indonesia dalam mendukung program ketahanan pangan nasional.
Ke depannya, diharapkan akan ada peningkatan kualitas dan kuantitas produksi pertanian di lahan SAE Lapas Tarakan. Kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk penyedia bahan makanan dan instansi terkait, akan terus ditingkatkan untuk mendukung keberlanjutan program ini.
Dengan demikian, program SAE di Lapas Tarakan tidak hanya sekadar program pembinaan, tetapi juga menjadi model yang efektif dalam mendukung program ketahanan pangan nasional dan memberdayakan warga binaan pemasyarakatan.