Liburan Aman di Bali: Warga Australia Minim Masalah, Kerja Sama Lancar
Konsul Jenderal Australia laporkan sedikitnya masalah yang dihadapi warga negaranya selama liburan di Bali pada 2024, menunjukkan kerja sama kuat antara Australia dan Indonesia dalam menjaga keamanan dan ketertiban pariwisata.
Konsul Jenderal Australia di Denpasar, Jo Stevens, baru-baru ini melaporkan bahwa jumlah warga negaranya yang mengalami masalah selama berlibur di Bali pada tahun 2024 sangat minim. Lebih dari 1,5 juta warga Australia mengunjungi Bali sepanjang tahun lalu, dan hanya sebagian kecil yang membutuhkan bantuan konsuler. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas wisatawan Australia menikmati liburan yang aman, menyenangkan, dan tanpa hambatan berarti di Pulau Dewata.
Minimnya kasus yang memerlukan intervensi konsuler menjadi bukti efektifitas kerja sama antara pemerintah Australia dan Pemerintah Provinsi Bali. Kedua pihak secara aktif berupaya memastikan kepatuhan wisatawan asing terhadap peraturan dan norma yang berlaku di Bali. Kerja sama ini juga bertujuan untuk mempromosikan perilaku wisatawan yang menghormati budaya dan kearifan lokal Bali.
Dalam pertemuan dengan Gubernur Bali Wayan Koster, Konsul Jenderal Stevens menekankan komitmen Australia untuk melanjutkan kerja sama ini. Keduanya membahas upaya keberlanjutan dalam mendorong wisatawan asing untuk menaati aturan dan menghargai budaya Bali yang unik. Hal ini menunjukkan komitmen bersama untuk menjaga citra Bali sebagai destinasi wisata yang aman dan ramah bagi wisatawan internasional.
Kerja Sama Australia-Indonesia untuk Pariwisata Bali
Jo Stevens menyoroti hubungan erat antara Australia dan Indonesia, khususnya Bali, yang mencakup berbagai bidang seperti pendidikan, pariwisata, dan budaya. Kerja sama ini juga meliputi program kemitraan pembangunan dan peningkatan keterlibatan ekonomi. Hubungan antar masyarakat yang kuat antara kedua negara sangat terlihat jelas di Bali, mengingat Bali menjadi tujuan wisata utama bagi warga Australia dan terdapat komunitas warga Australia yang cukup besar di pulau tersebut.
"Australia dan Indonesia memiliki hubungan antar masyarakat yang erat, yang terlihat sangat jelas di Bali. Sebagai tujuan wisata luar negeri utama bagi warga kami dan komunitas besar warga kami di sini, Bali memiliki tempat spesial dalam hubungan kami dengan Indonesia," ujar Jo Stevens.
Kerja sama yang erat ini terbukti efektif dalam menjaga keamanan dan kenyamanan wisatawan Australia di Bali. Minimnya masalah yang dilaporkan menunjukkan keberhasilan upaya bersama dalam menjaga ketertiban dan menghormati budaya lokal.
Pemerintah Provinsi Bali juga berperan aktif dalam menjaga keamanan dan kenyamanan wisatawan. Hal ini terlihat dari diterbitkannya Surat Edaran (SE) Nomor 7 Tahun 2025 yang mengatur kewajiban, larangan, dan sanksi bagi wisatawan asing yang melanggar aturan, norma, dan kearifan lokal di Bali.
Pariwisata Bali: Data dan Tren
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali pada tahun 2024 mencapai 6,33 juta orang, meningkat 20,1 persen dibandingkan tahun 2023. Angka ini bahkan melampaui jumlah kunjungan wisatawan sebelum pandemi COVID-19 pada tahun 2019 yang mencapai 6,2 juta orang.
Australia menjadi penyumbang wisatawan terbesar ke Bali pada tahun 2024 dengan jumlah mencapai 1,5 juta orang. Disusul oleh India (550 ribu), China (448 ribu), Inggris (295 ribu), dan Korea Selatan (294 ribu).
Data ini menunjukkan Bali tetap menjadi destinasi wisata yang sangat diminati wisatawan mancanegara. Kerja sama yang baik antara pemerintah Indonesia dan negara-negara asal wisatawan, termasuk Australia, sangat penting untuk menjaga keberlanjutan sektor pariwisata Bali.
Keberhasilan dalam menjaga keamanan dan kenyamanan wisatawan asing, seperti yang dilaporkan oleh Konsul Jenderal Australia, akan semakin memperkuat posisi Bali sebagai destinasi wisata unggulan di dunia. Hal ini juga akan berdampak positif pada perekonomian Bali dan Indonesia secara keseluruhan.
Ke depannya, kerja sama antara Pemerintah Provinsi Bali dan negara-negara asal wisatawan akan terus ditingkatkan untuk memastikan Bali tetap menjadi destinasi wisata yang aman, nyaman, dan menghormati budaya lokal.