Longsor di OKU Sumsel, Lima KK Dievakuasi BPBD
BPBD OKU Sumsel melakukan evakuasi terhadap lima kepala keluarga yang terdampak tanah longsor di Desa Ulak Lebar setelah hujan deras memicu longsor dan keretakan jalan.
Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, pada Senin malam (24/2/2025) mengakibatkan bencana tanah longsor di Desa Ulak Lebar, Kecamatan Semidang Aji. Bencana ini telah menyebabkan lima kepala keluarga (KK) harus dievakuasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU untuk mencegah jatuhnya korban jiwa. Longsor tersebut juga mengakibatkan kerusakan infrastruktur berupa keretakan pada jalan utama desa sepanjang 81 meter.
Menurut Kepala BPBD OKU, Januar Efendi, melalui Manajer Pusdalops Gunalfi, longsoran tanah nyaris menimbun dua rumah warga. Rumah-rumah tersebut, milik Candri Saputra dan Syahrul, kini telah dikosongkan oleh pemiliknya. Kelima KK yang tinggal di rumah-rumah tersebut telah dievakuasi dan mengungsi ke rumah kerabat mereka yang lebih aman.
"Rumah yang terdampak tanah longsor tersebut saat ini sudah dikosongkan oleh pemiliknya," kata Gunalfi. Ia juga menambahkan bahwa seluruh barang-barang berharga milik warga telah berhasil diselamatkan sebelum evakuasi dilakukan. Proses evakuasi dan penyelamatan berjalan lancar berkat kerjasama antara tim BPBD OKU dan warga setempat.
Evakuasi Warga dan Perbaikan Infrastruktur
Evakuasi lima KK dilakukan sebagai langkah antisipatif untuk mencegah jatuhnya korban jiwa. BPBD OKU memprioritaskan keselamatan warga terdampak. "Lima kepala keluarga terpaksa dievakuasi, untuk sementara waktu mengungsi ke rumah kerabat yang lebih aman guna mengantisipasi korban jiwa," jelas Gunalfi. Kondisi rumah yang terancam longsor membuat evakuasi menjadi langkah yang krusial.
Selain evakuasi warga, BPBD OKU juga fokus pada perbaikan infrastruktur yang rusak akibat longsor. Keretakan jalan utama sepanjang 81 meter menjadi perhatian utama. Jalan tersebut kini hanya dapat dilalui kendaraan roda dua, sementara kendaraan roda empat diimbau untuk menghindari jalur tersebut guna mencegah kerusakan yang lebih parah.
"Semua barang-barang dan harta benda berharga sudah dibawa keluar dari dalam rumah," ujar Gunalfi, memastikan keselamatan harta benda warga. Hal ini menunjukkan kesigapan tim BPBD dalam membantu warga terdampak bencana.
Upaya perbaikan jalan terus dilakukan. Tim BPBD OKU dibantu oleh warga setempat melakukan pembersihan material longsor agar akses jalan dapat kembali normal. Kerja sama yang solid antara BPBD dan masyarakat menjadi kunci dalam penanggulangan bencana ini.
Kerusakan Jalan dan Upaya Pemulihan
Longsoran tanah tidak hanya mengancam rumah warga, tetapi juga mengakibatkan kerusakan infrastruktur yang cukup signifikan. Keretakan jalan utama sepanjang 81 meter membuat akses transportasi menjadi terbatas. Kondisi ini berdampak pada aktivitas warga sehari-hari.
"Hingga sore tadi personel kami di lapangan dibantu warga masih bergotong royong membersihkan material longsor agar aktivitas masyarakat kembali normal," ungkap Gunalfi. Gotong royong antara tim BPBD dan masyarakat menjadi bukti sinergi dalam menghadapi bencana.
Pemulihan infrastruktur menjadi prioritas setelah evakuasi warga selesai. Perbaikan jalan utama diharapkan dapat segera diselesaikan agar aktivitas masyarakat kembali berjalan normal. BPBD OKU terus memantau situasi dan memberikan bantuan yang dibutuhkan.
Proses pembersihan material longsor dan perbaikan jalan masih terus berlangsung. BPBD OKU berkomitmen untuk memastikan keselamatan warga dan pemulihan infrastruktur pasca-bencana tanah longsor di Desa Ulak Lebar.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, terutama di daerah rawan longsor. Kerja sama antara pemerintah dan masyarakat sangat krusial dalam meminimalisir dampak bencana dan memastikan keselamatan warga.