Longsor Mamuju: Kemensos Kirim Bantuan dan Tim Tagana
Kemensos bergerak cepat mengirimkan bantuan logistik dan tim Tagana ke Mamuju, Sulawesi Barat, pasca longsor yang menewaskan empat orang dan melukai empat lainnya pada Minggu malam, 26 Januari 2024.
Bencana longsor menerjang Dusun Tamasapi, Mamuju, Sulawesi Barat, Minggu malam (26/1/2024) menyebabkan empat orang meninggal dan empat lainnya luka-luka. Kementerian Sosial (Kemensos) langsung merespon cepat dengan mengirimkan bantuan logistik dan tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) ke lokasi bencana. Kecepatan respon ini menjadi bukti kesigapan pemerintah dalam menangani bencana alam yang terjadi.
Menteri Sosial, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, menyatakan bahwa tim Tagana telah diterjunkan segera setelah menerima laporan. Mereka berkolaborasi dengan Dinas Sosial setempat untuk melakukan evakuasi korban, membersihkan material longsor, dan mendistribusikan bantuan darurat. Proses evakuasi dan pembersihan material longsor dibantu oleh alat berat yang telah diturunkan oleh Pemerintah Daerah Sulawesi Barat. Meskipun demikian, upaya pembersihan masih terus berlangsung.
Tidak hanya bantuan fisik, Kemensos juga menekankan pentingnya dukungan psikososial bagi para korban. Gus Ipul menjelaskan bahwa bantuan tidak sebatas material, tetapi juga mencakup pendampingan emosional untuk mengurangi dampak psikologis yang dialami para korban, khususnya anak-anak dan keluarga mereka yang mengalami trauma. Hal ini menjadi bagian penting dari proses pemulihan pasca bencana.
Bantuan logistik yang dikirimkan Kemensos meliputi makanan siap saji, tenda darurat, selimut, tikar, dan kebutuhan dasar lainnya. Layanan dukungan psikososial juga menjadi prioritas untuk membantu korban mengatasi trauma. Komitmen Kemensos terhadap pemulihan korban bencana ini terlihat dalam rencana untuk terus mendampingi masyarakat terdampak hingga proses pemulihan benar-benar selesai.
Kemensos berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan berbagai pihak terkait untuk memastikan bantuan sampai kepada masyarakat terdampak. Komitmen ini ditegaskan Gus Ipul yang menyatakan bahwa Kemensos akan terus hadir dan memastikan keselamatan serta kesejahteraan masyarakat terdampak bencana longsor di Mamuju tetap terjaga. Kerja sama antar lembaga ini penting agar penyaluran bantuan berjalan efektif dan merata.
Korban meninggal dunia yang teridentifikasi adalah Nurlela (24 tahun), Nasril (40 tahun), Aisyah (4 tahun), dan Salsabila (balita). Sementara korban luka-luka yaitu Syahrul (50 tahun), Irawati (40 tahun), Fahri (30 tahun), dan Ajeng (13 tahun), telah mendapatkan perawatan medis di RS Bhayangkara dan RSUD Mamuju. Tim gabungan dari Dinas Sosial, Tagana Sulawesi Barat, dan relawan turut serta dalam proses pencarian korban.
Gus Ipul mengimbau masyarakat di daerah rawan longsor untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama dengan kondisi cuaca ekstrem yang masih berlangsung. Imbauan ini penting sebagai langkah preventif agar kejadian serupa dapat diminimalisir di masa mendatang. Pentingnya kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana alam juga menjadi perhatian utama.
Kejadian ini menjadi pengingat betapa pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, khususnya di wilayah rawan longsor. Respon cepat dan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah sangat krusial dalam meminimalisir dampak dan memberikan bantuan yang dibutuhkan para korban bencana.