Longsor Timbun Jalan Lintas Bengkulu-Sumsel, Akses Transportasi Lumpuh Total
Jalan lintas Bengkulu-Sumatera Selatan di Rejang Lebong, Bengkulu, tertimbun longsor akibat hujan deras, mengakibatkan akses transportasi terputus total.
Jalan lintas Bengkulu-Sumatera Selatan kembali mengalami kendala akibat bencana alam. Pada Senin, 17 Maret 2024, sekitar pukul 14.30 WIB, tanah longsor menimbun akses jalan di Desa Taba Padang, Kecamatan Binduriang, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu. Kejadian ini menyebabkan akses transportasi antara Bengkulu dan Lubuklinggau, Sumatera Selatan, terputus total, baik untuk kendaraan roda dua maupun roda empat. Satu unit mobil boks bahkan terjebak di antara material longsor yang diperkirakan mencapai 50 meter.
Hujan deras yang melanda Kabupaten Rejang Lebong beberapa hari terakhir menjadi penyebab utama bencana ini. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tanah longsor tersebut. Kasat Lantas Polres Rejang Lebong, AKP Wijayanto, mengimbau para pengendara untuk berhenti di tempat aman atau rest area dan menunggu hingga proses evakuasi material longsor selesai. "Saat ini akses lalu lintas kendaraan yang akan menuju ke Kota Bengkulu dan sebaliknya menuju ke arah Kota Lubuklinggau, Sumsel, terputus total," ungkap AKP Wijayanto.
Pihak berwenang langsung bergerak cepat menangani kejadian ini. BPBD Rejang Lebong mengerahkan satu unit alat berat jenis loader beserta personel TRC, relawan, TNI, dan Polri untuk melakukan evakuasi material longsor yang berupa tanah dan pepohonan. Proses evakuasi ini diperkirakan akan memakan waktu beberapa jam karena volume material yang cukup banyak dan kondisi cuaca yang masih hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Ancaman longsor susulan juga menjadi perhatian serius.
Evakuasi Material Longsor dan Upaya Pemulihan Akses Jalan
Kepala Pelaksana BPBD Rejang Lebong, Shalahuddin, menjelaskan bahwa proses evakuasi material longsor sedang berlangsung. "Sudah ada satu unit alat berat jenis loader yang kita terjunkan ke lapangan untuk menangani material longsor. Selain itu kita juga menerjunkan personel TRC dan para relawan BPBD dibantu personel TNI-Polri," jelas Shalahuddin. Tim gabungan tersebut bekerja keras untuk membersihkan material longsor dan membuka akses jalan kembali.
Proses pembersihan material longsor diperkirakan akan memakan waktu cukup lama, mengingat volume material yang cukup besar dan kondisi cuaca yang tidak mendukung. Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi menyebabkan longsor susulan, sehingga memperlambat proses evakuasi. BPBD Rejang Lebong terus memantau situasi dan melakukan upaya pencegahan agar tidak terjadi longsor susulan.
Selain evakuasi material longsor, BPBD Rejang Lebong juga berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memberikan bantuan kepada pengendara yang terdampak. Pengendara yang terjebak atau terlantar akibat penutupan jalan mendapatkan bantuan logistik dan informasi terkini mengenai perkembangan evakuasi. Keamanan dan keselamatan pengendara menjadi prioritas utama dalam penanganan bencana ini.
Antisipasi Bencana dan Imbauan Kepada Masyarakat
Kejadian longsor ini menjadi pengingat penting akan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bencana alam, khususnya di musim hujan. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga terhadap potensi bencana alam, terutama di daerah rawan longsor. Penting untuk memantau informasi cuaca dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.
BPBD Rejang Lebong mengimbau masyarakat untuk menghindari jalur tersebut hingga dinyatakan aman. Bagi pengendara yang akan melewati jalur tersebut, disarankan untuk mengecek kondisi jalan terlebih dahulu dan mengikuti arahan dari petugas di lapangan. Keselamatan dan keamanan pengendara tetap menjadi prioritas utama dalam situasi darurat seperti ini.
Langkah-langkah antisipasi bencana perlu ditingkatkan, baik dari segi infrastruktur maupun kesiapsiagaan masyarakat. Pembangunan infrastruktur jalan yang tahan terhadap bencana alam dan edukasi kepada masyarakat mengenai mitigasi bencana sangat penting untuk meminimalisir dampak bencana di masa mendatang. Kerja sama antar instansi dan partisipasi masyarakat sangat krusial dalam menghadapi bencana alam.
Proses pemulihan akses jalan lintas Bengkulu-Sumatera Selatan terus dilakukan. Semoga akses jalan tersebut dapat segera dibuka kembali dan aktivitas transportasi dapat berjalan normal.