Lucky Hakim Fokus Benah Birokrasi dan Kesejahteraan Petani Indramayu
Bupati Indramayu, Lucky Hakim, prioritaskan pembenahan birokrasi dan peningkatan kesejahteraan petani serta nelayan dalam 100 hari kerjanya.
Bupati Indramayu, Lucky Hakim, telah dilantik dan langsung menetapkan fokus 100 hari kerjanya. Apa yang akan dilakukan? Siapa yang terlibat? Di mana kegiatan ini berlangsung? Kapan program ini dimulai? Mengapa hal ini penting? Dan bagaimana caranya? Jawabannya adalah pembenahan birokrasi dan peningkatan kesejahteraan petani serta nelayan di Indramayu, Jawa Barat, dimulai sejak pelantikannya di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis lalu. Langkah ini diambil mengingat kondisi Indramayu yang masih memiliki banyak tantangan.
Pembenahan birokrasi menjadi prioritas utama Lucky Hakim. Ia menyoroti banyaknya kekosongan jabatan strategis, termasuk 17 posisi kepala dinas dan 132 jabatan lainnya. Selain itu, penempatan sumber daya manusia juga dinilai tidak tepat, misalnya penempatan dokter di Satpol Pamong Praja. "Itu sudah terlalu aneh, itu harus dibenahi dulu. Kalau kita mau menyalurkan sesuatu ke bawah, pipanya harus benar. Kita benahi pipanya dulu," tegas Lucky.
Lebih lanjut, Lucky Hakim menjelaskan bahwa birokrasi yang baik akan menjadi 'pipa' yang efektif untuk menyalurkan program pemerintah kepada masyarakat. Dengan demikian, program-program yang dirancang dapat berjalan lancar dan tepat sasaran untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indramayu.
Pembenahan Birokrasi dan Kesejahteraan Petani
Lucky Hakim dan Wakil Bupati Syaefudin telah merancang langkah-langkah awal untuk memperbaiki sistem pemerintahan di Indramayu. Fokus utama adalah pembenahan birokrasi yang dinilai masih bermasalah. Kekosongan jabatan dan penempatan sumber daya manusia yang tidak tepat akan segera diatasi. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemerintahan.
Selain itu, peningkatan kesejahteraan petani dan nelayan juga menjadi prioritas utama. Petani dan nelayan yang mencakup 70 persen penduduk Indramayu membutuhkan perhatian serius. Program intensifikasi dan modernisasi pertanian akan dijalankan, termasuk memastikan akses petani terhadap air, pupuk, dan harga gabah yang stabil. "Harga gabahnya kita juga intervensi, pemerintah dengan BUMD-nya intervensi supaya harga gabah jangan jeblok karena kasihan kalau harga gabah jeblok, petaninya nggak punya tabungan, cuma bisa buat bayar utang saja," ujar Lucky.
Program ini juga akan mencakup modernisasi pertanian untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani. Akses terhadap teknologi pertanian modern dan pelatihan bagi petani juga akan menjadi bagian dari program ini. Dengan demikian, diharapkan kesejahteraan petani dan nelayan di Indramayu dapat meningkat secara signifikan.
Mengatasi Kemiskinan dan Peningkatan IPM
Indramayu, meskipun memiliki sumber daya alam yang melimpah, masih menghadapi masalah kemiskinan dan rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Rata-rata lama anak-anak bersekolah hanya 6,3 tahun, yang berarti banyak anak hanya menyelesaikan pendidikan dasar. Lucky Hakim berencana untuk meningkatkan IPM dengan memperbaiki sistem pendidikan dan gizi anak-anak, terutama dari keluarga petani dan nelayan.
Untuk mengatasi hal ini, Lucky Hakim berencana meningkatkan kualitas pendidikan di Indramayu. Ia ingin memastikan anak-anak, terutama dari keluarga petani dan nelayan, dapat mengakses pendidikan yang berkualitas dan berkesinambungan. Peningkatan gizi anak juga menjadi fokus utama untuk mendukung perkembangan mereka secara optimal. "Jadi cuma lulus SD sudah tidak sampai SMP. Itu harus kita benahi. Pendidikannya harus baik sehingga IPM-nya bisa meningkat," katanya.
Program peningkatan gizi anak-anak akan difokuskan pada perbaikan asupan gizi, terutama protein. Hal ini penting untuk mendukung perkembangan otak anak dan kemampuan belajar mereka. "Karena ketika sehebat apa pun materi yang kita masukkan, kalau otak anaknya tidak mencerna protein dengan baik, tidak makan protein, maka akan tidak bisa mencerna. Jadi, anak-anak Indonesia itu harus cerdas dulu. Otaknya harus kapasitasnya mampu untuk menampung materi yang masuk," jelas Lucky.
Efisiensi anggaran juga menjadi perhatian Lucky Hakim. Ia berencana untuk mengurangi anggaran untuk kegiatan yang kurang efektif, seperti FGD, kunjungan, dan seminar, dan mengalihkannya untuk program yang lebih konkrit, seperti perbaikan infrastruktur sekolah dan jalan, serta peningkatan gizi anak-anak dan ibu hamil.
Dengan fokus pada pembenahan birokrasi, peningkatan kesejahteraan petani dan nelayan, serta peningkatan IPM melalui perbaikan pendidikan dan gizi, Lucky Hakim berharap dapat membawa perubahan positif bagi Indramayu. Program-program yang direncanakan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjadikan Indramayu lebih maju dan sejahtera.