Mahasiswa UKI Tewas, Diduga Dikeroyok di Area Kampus
Mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), Kenzha Ezra Walewangko (21), ditemukan tewas diduga dikeroyok di area kampus pada Selasa (4/3); polisi masih melakukan penyelidikan.
Seorang mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), Kenzha Ezra Walewangko (21 tahun), ditemukan tewas di area kampus pada Selasa, 4 Maret 2024. Kejadian ini menggemparkan civitas akademika UKI dan memicu penyelidikan kepolisian. Polisi menduga kuat tewasnya Kenzha akibat pengeroyokan, namun hingga kini masih melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab kematian.
Kronologi kejadian bermula sekitar pukul 16.30 WIB, saat Kenzha bersama seorang saksi bernama EFW dan beberapa temannya, A dan H, mengonsumsi minuman beralkohol. Sekitar pukul 17.00 WIB, EFW ingin membeli minuman kembali dan bertemu Kenzha di pintu keluar kampus. Mereka kemudian pergi bersama untuk membeli minuman di sebuah toko di Sutoyo, Cawang.
Setelah membeli minuman, mereka kembali ke kampus dan meminumnya bersama teman-teman lain di taman perpustakaan UKI. Sekitar pukul 18.00 dan 19.30 WIB, terjadi dua kali cekcok mulut yang melibatkan Kenzha, meskipun saksi tidak mengetahui penyebabnya. Pada cekcok kedua, pihak keamanan kampus sempat melerai. Setelah itu, EFW memapah Kenzha ke pintu keluar, namun meninggalkannya karena mengira Kenzha akan mengambil sepeda motornya untuk pulang.
Kronologi Kejadian dan Penyelidikan Polisi
Ketika EFW kembali, ia mendapati Kenzha bukannya menuju sepeda motor, melainkan ke arah pagar sambil berteriak dan mengoyak-oyak pagar hingga terjatuh. Seorang yang tidak dikenal EFW kemudian mengangkat Kenzha yang sudah berlumuran darah dari hidung dan mulut, dan membawanya ke IGD RS UKI Cawang. Polisi dari Polres Metro Jakarta Timur langsung menuju TKP untuk melakukan olah TKP, memeriksa saksi, mengambil dokumentasi, menghubungi Tim Medis Dokpol, membawa jenazah ke RS Polri untuk visum et repertum, dan memasang garis polisi.
Kepolisian masih melakukan pendalaman keterangan saksi dan mengumpulkan alat bukti untuk mengungkap penyebab pasti kematian Kenzha. Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Polisi Nicolas Ary Lilipaly, membenarkan kejadian tersebut, namun belum dapat memastikan apakah korban meninggal akibat kekerasan atau penyebab lain. Penyelidikan masih berlanjut untuk mengungkap seluruh fakta dan memastikan siapa saja yang terlibat dalam kejadian ini.
"Kita masih pendalaman terhadap keterangan para saksi dan alat bukti lain," ujar Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Polisi Nicolas Ary Lilipaly saat dikonfirmasi.
Kesaksian dan Temuan di Tempat Kejadian Perkara
Saksi mata, EFW, memberikan keterangan detail mengenai kronologi kejadian. Pernyataan EFW menjadi salah satu kunci penting dalam penyelidikan polisi. Polisi juga telah melakukan olah TKP dan mengumpulkan sejumlah barang bukti untuk mendukung proses penyelidikan. Hasil visum et repertum dari RS Polri diharapkan dapat memberikan informasi lebih lanjut mengenai penyebab kematian Kenzha.
Informasi yang diperoleh dari saksi-saksi dan hasil olah TKP akan dianalisis secara cermat untuk membangun rekonstruksi kejadian yang akurat. Polisi juga akan memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian jika tersedia, untuk membantu mengungkap detail peristiwa yang terjadi.
Proses penyelidikan masih berlangsung dan polisi berkomitmen untuk mengungkap seluruh fakta terkait kematian Kenzha Ezra Walewangko. Pihak keluarga korban juga berharap agar polisi dapat mengusut tuntas kasus ini dan memberikan keadilan.
Polisi mengimbau kepada siapapun yang memiliki informasi terkait kejadian ini untuk segera melapor kepada pihak berwajib. Kerjasama masyarakat sangat penting untuk membantu mengungkap kasus ini.