Maluku Tanam 2.220 Hektare Lahan Padi, Kejar Target 26.250 Hektare di 2025
Pemerintah Provinsi Maluku telah memulai penanaman 2.220 hektare lahan padi pada Januari 2025, sebagai langkah awal menuju target produksi 26.250 hektare pada akhir tahun 2025.
Provinsi Maluku memulai tahun 2025 dengan langkah besar dalam sektor pertanian. Sebanyak 2.220 hektare lahan telah ditanami padi, menandai dimulainya upaya ambisius untuk mencapai target produksi padi yang ditetapkan pemerintah pusat.
Target Produksi Padi Maluku 2025
Pemerintah pusat menargetkan penanaman padi seluas 26.250 hektare di Maluku pada tahun 2025. Angka ini merupakan tantangan besar bagi Provinsi Maluku, mengingat luas lahan yang harus digarap. Namun, Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Provinsi Maluku, Anwar Wael, menyatakan optimisme. "Sejak Januari 2025, lahan sawah di empat sentra produksi padi di Maluku sudah ditanami dengan total seluas 2.220 hektare. Diperkirakan panen akan dimulai pada akhir Maret 2025," ujar Anwar.
Keempat sentra produksi padi tersebut adalah Kabupaten Maluku Tengah (11.808 hektare), Buru (10.233 hektare), Seram Bagian Barat (2.232 hektare), dan Seram Bagian Timur (3.050 hektare). Jika semua target tercapai, total luas lahan yang ditanami bahkan bisa melebihi target pemerintah pusat, mencapai 27.323 hektare.
Strategi Menuju Swasembada Pangan
Untuk mencapai target yang ambisius ini, Provinsi Maluku menerapkan strategi penanaman dua kali musim dalam setahun. "Pada April 2025, kami akan melakukan penanaman serempak di keempat sentra. Kami mendorong petani untuk memaksimalkan potensi lahan dengan melakukan dua hingga tiga kali tanam," jelas Anwar. Keberhasilan ini juga didorong oleh capaian tahun sebelumnya, di mana Maluku telah mencapai target tanam seluas 24.000 hektare pada tahun 2024.
Koordinasi antar instansi juga menjadi kunci keberhasilan program ini. Dinas Pertanian Maluku telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Maluku dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku untuk memperbaiki jaringan irigasi yang rusak. Ketersediaan benih dan pupuk juga menjadi perhatian serius. Dalam waktu dekat, akan dilakukan rapat koordinasi dengan Dinas Pertanian dari keempat sentra produksi padi di Maluku untuk memastikan ketersediaan kedua komoditas penting tersebut.
Komitmen Terhadap Swasembada Pangan
Anwar Wael menekankan komitmen pemerintah daerah untuk memenuhi kebutuhan beras masyarakat. "Apapun kondisinya, kebutuhan masyarakat akan beras tetap harus terpenuhi. Tanpa bantuan anggaran yang besar pun, kami tetap antusias, tetap bekerja, dan terus mengedukasi petani untuk mencapai swasembada pangan, sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia," tegasnya. Hal ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah daerah untuk mencapai swasembada pangan, meskipun dengan keterbatasan anggaran.
Tantangan dan Harapan
Meskipun optimis, program ini tentu saja menghadapi tantangan. Ketersediaan infrastruktur irigasi yang memadai, ketersediaan benih dan pupuk berkualitas, serta dukungan penuh dari para petani menjadi faktor penentu keberhasilan. Namun, dengan koordinasi yang baik antar instansi dan komitmen yang kuat dari pemerintah daerah dan para petani, target produksi padi di Maluku tahun 2025 diharapkan dapat tercapai. Suksesnya program ini akan memberikan kontribusi signifikan terhadap ketahanan pangan di Provinsi Maluku dan Indonesia secara keseluruhan.