Mendikbudristek Dorong Pendidikan Kedokteran Berkualitas untuk Indonesia Emas
Mendikbudristek Satrio Soemantri Brodjonegoro menekankan perlunya pendidikan kedokteran berkualitas dan relevan untuk menghadapi tantangan Indonesia, termasuk perubahan iklim dan kemajuan teknologi, demi terwujudnya Indonesia Emas dan Indonesia Sehat 2045
Jakarta, 14 Februari 2024 - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Satrio Soemantri Brodjonegoro menekankan pentingnya pendidikan kedokteran berkualitas dan relevan dalam menghadapi tantangan bangsa. Pernyataan ini disampaikan dalam Muktamar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) XXXII di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Kamis (13/2), dan disampaikan kembali melalui keterangan resmi di Jakarta, Jumat (14/2).
Dalam sambutannya, Mendikbudristek menyatakan bahwa pendidikan kedokteran yang unggul menjadi kunci utama dalam mewujudkan visi Indonesia Emas dan Indonesia Sehat. Beliau menegaskan pentingnya peningkatan akses, mutu, relevansi, dan dampak nyata bagi masyarakat sebagai fokus utama pengembangan pendidikan kedokteran.
Sinergi dan Strategi Menuju Indonesia Sehat 2045
Mendikbudristek menjelaskan bahwa upaya ini sejalan dengan program strategis pemerintah dalam membangun negeri. Kerja sama yang erat antara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah terjalin, khususnya dalam seleksi penerimaan peserta didik dokter spesialis dan subspesialis. Hal ini sebagai bukti nyata sinergi antar kementerian dalam mencapai tujuan bersama.
"Kerja sama ini merupakan simbol sinergitas Kemdikbudristek dan Kemenkes. Selain target Indonesia Emas, saya ingin menambahkan target baru, yaitu Indonesia Sehat 2045," ujar Mendikbudristek.
Menghadapi Tantangan Masa Depan
Indonesia saat ini menghadapi tantangan kompleks, seperti perubahan iklim, perlambatan ekonomi global, bonus demografi yang terbatas, disrupsi teknologi, kecerdasan buatan (AI), dan potensi pandemi baru. Di tengah tantangan ini, Mendikbudristek menyoroti profesi dokter sebagai salah satu profesi yang tidak akan tergantikan oleh AI.
Namun, beliau mengingatkan, "Dokter yang tidak menggunakan AI bisa jadi akan tergantikan oleh dokter yang menggunakan AI." Oleh karena itu, adaptasi dan penguasaan teknologi menjadi krusial bagi dokter masa depan.
Pendidikan Kedokteran yang Adaptif
Untuk menghadapi tantangan tersebut, Mendikbudristek menekankan perlunya sistem pendidikan dan pelayanan kesehatan yang sinergis dan mumpuni dalam mencapai Indonesia Sehat 2045. Hal ini dimulai dari penguatan upaya preventif kesehatan masyarakat. Kurikulum pendidikan kedokteran perlu dirancang agar relevan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat, memastikan lulusannya siap menghadapi tantangan masa depan.
Pendidikan kedokteran harus mampu menghasilkan dokter yang tidak hanya kompeten secara klinis, tetapi juga mampu beradaptasi dengan perubahan teknologi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak. Integrasi teknologi seperti AI dalam pendidikan kedokteran perlu dipertimbangkan untuk menghasilkan lulusan yang siap bersaing di era digital.
Kesimpulan
Peningkatan kualitas pendidikan kedokteran merupakan investasi jangka panjang bagi Indonesia. Dengan menghasilkan dokter yang kompeten, adaptif, dan berorientasi pada masyarakat, Indonesia dapat menghadapi tantangan kesehatan di masa depan dan mewujudkan visi Indonesia Emas dan Indonesia Sehat 2045. Kerja sama yang kuat antara pemerintah, perguruan tinggi, dan tenaga kesehatan sangat penting untuk mencapai tujuan ini.