Menko AHY Buka Peluang Rumah Modular Ramah Lingkungan untuk Program 3 Juta Rumah
Menko AHY membuka peluang penggunaan rumah modular cerdas berbasis Net Zero Emission (NZE) dalam program pembangunan 3 juta rumah untuk mengatasi krisis iklim dan backlog perumahan di Indonesia.
Jakarta, 9 Mei 2024 - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), membuka peluang besar bagi rumah modular cerdas berbasis net zero emissions (NZE) untuk berkontribusi dalam program pemerintah membangun 3 juta rumah. Hal ini disampaikan langsung oleh Menko AHY dalam acara peluncuran Netro, sebuah rumah modular pintar karya PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE), di Jakarta, Jumat lalu. Peluncuran ini menandai sebuah langkah inovatif dalam menjawab tantangan perumahan dan krisis iklim di Indonesia.
Program 3 juta rumah merupakan program pemerintah yang bertujuan untuk menyediakan hunian layak bagi masyarakat Indonesia. Dengan adanya teknologi rumah modular seperti Netro, pemerintah melihat potensi untuk mempercepat proses pembangunan dan meningkatkan efisiensi dalam mencapai target tersebut. Rumah modular, dengan sistem konstruksinya yang prefabrikasi, menawarkan solusi yang lebih cepat dan efisien dibandingkan dengan metode konvensional.
Inovasi rumah modular Netro, yang memadukan sistem konstruksi modular industrial-based, teknologi energi pintar, dan prinsip NZE, dinilai sebagai solusi tepat menghadapi tantangan krisis iklim dan pemanasan global. Sistem ini diharapkan mampu berkontribusi pada pencapaian target NZE Indonesia di tahun 2060. Kehadiran Netro menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dan sektor swasta dalam mengembangkan solusi perumahan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Rumah Modular Netro: Solusi Perumahan Berkelanjutan
PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) telah resmi meluncurkan Netro, sebuah sistem rumah modular pintar yang mengusung konsep Smart Net-Zero Growing Modular House System. Netro dirancang untuk memenuhi kebutuhan hunian modern yang efisien dan ramah lingkungan. Rumah ini dibangun dengan metode modular, yang memungkinkan proses pembangunan lebih cepat, minimal 60 persen lebih cepat dibandingkan dengan rumah konvensional. Kecepatan pembangunan ini sangat penting untuk mengatasi backlog perumahan yang masih menjadi masalah di Indonesia.
Salah satu keunggulan Netro adalah sistem ventilasi alaminya yang maksimal, meningkatkan kenyamanan dan efisiensi energi. Rumah ini juga dilengkapi dengan smart-wall sebagai pusat kontrol energi dan kualitas udara, serta panel surya. Integrasi dengan aplikasi Greenship NZ App dari GBCI memungkinkan pemantauan konsumsi energi secara real-time melalui website dan aplikasi mobile. Dengan harga mulai dari Rp300 jutaan, Netro hadir dalam empat tipe (33, 49, 93, dan 129) yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan gaya hidup penghuninya.
Netro dirancang untuk dibangun di lahan sekitar 105 meter persegi dengan lebar minimal 7 meter. Desainnya yang fleksibel memungkinkan rumah ini untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan kebutuhan ruang penghuni di masa mendatang. Hal ini memberikan fleksibilitas dan nilai tambah bagi pemilik rumah.
Dengan berbagai fitur dan keunggulannya, Netro menawarkan solusi perumahan yang modern, efisien, dan ramah lingkungan. Rumah ini menjadi contoh nyata bagaimana teknologi dapat digunakan untuk mengatasi masalah perumahan dan krisis iklim secara bersamaan.
Dukungan Pemerintah dan Kolaborasi Antar Stakeholder
Menko AHY menyatakan kesiapan pemerintah untuk mendukung pengembangan dan penggunaan rumah modular dalam program 3 juta rumah. Beliau akan mendorong Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) untuk berdiskusi dengan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) guna mempelajari potensi dan prospek rumah modular dalam program tersebut. "Saya akan dorong Kementerian PKP untuk duduk bersama dengan teman-teman dari WIKA untuk mempelajari prospeknya seperti apa. Karena ini harus dihitung dengan baik dan semuanya harus berdampak positif, maupun outputnya untuk masyarakat," ujar Menko AHY.
Lebih lanjut, Menko AHY menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan pemangku kepentingan lainnya. Kolaborasi ini meliputi pengembangan teknologi, penguatan regulasi, dan penyediaan pembiayaan yang berkelanjutan untuk program pembangunan rumah rakyat. "Pemerintah dan WIKA juga stakeholders lainnya harus terus membangun kolaborasi, memperkuat regulasi, sekaligus menghadirkan finance yang berkelanjutan, untuk program-program pembangunan rumah rakyat. Kita masih punya masalah dengan backlog perumahan," tambahnya.
Komitmen pemerintah untuk mendukung program rumah ramah lingkungan ini diharapkan dapat mendorong inovasi dan perkembangan teknologi rumah modular di Indonesia. Dengan demikian, solusi perumahan yang berkelanjutan dan terjangkau dapat diwujudkan untuk mengatasi masalah backlog perumahan dan berkontribusi pada pencapaian target NZE di masa mendatang.
Rumah modular berbasis NZE, seperti Netro, menawarkan solusi inovatif untuk mengatasi tantangan perumahan dan krisis iklim di Indonesia. Dengan dukungan pemerintah dan kolaborasi antar pemangku kepentingan, diharapkan program ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat Indonesia.