Menlu Sampaikan Belasungkawa Atas Meninggalnya Paus Fransiskus, Kenang Persahabatan Erat
Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan belasungkawa mendalam atas meninggalnya Paus Fransiskus, mengenang persahabatan erat dan kerja sama antaragama yang telah dibangun.
Jakarta, 21 April 2024 - Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, menyampaikan belasungkawa mendalam atas berpulangnya Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik. Dalam pernyataan resminya, Menteri Umar menyebut Paus Fransiskus sebagai salah satu sahabat dekatnya. Kepergian Paus Fransiskus meninggalkan duka mendalam bagi umat Katolik dunia dan juga bagi Menteri Umar sendiri.
"Saya menyampaikan belasungkawa terdalam atas berpulangnya Paus Fransiskus. Jasanya dan persahabatan kita tidak akan pernah kita lupakan," ungkap Menteri Umar pada Senin. Pernyataan tersebut menekankan hubungan personal yang hangat dan penuh hormat antara Menteri Umar dan Paus Fransiskus.
Persahabatan erat antara Menteri Umar dan Paus Fransiskus memang telah dikenal luas. Keduanya dikenal memiliki komitmen kuat terhadap perdamaian dunia dan kerukunan antarumat beragama. Puncak dari persahabatan ini terlihat jelas dalam kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia.
Persahabatan dan Kerja Sama Antaragama
Selama masa jabatannya sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal, Menteri Umar memainkan peran penting dalam mempererat hubungan antaragama. Puncaknya adalah penandatanganan Deklarasi Istiqlal pada 5 September 2024. Dalam kesempatan tersebut, Menteri Umar memperkenalkan Paus Fransiskus kepada Masjid Istiqlal sebagai simbol persatuan umat manusia.
"Semoga kerja sama antara Indonesia dan Vatikan, dan cita-cita yang telah dirintis oleh Paus Fransiskus, dapat ditindaklanjuti sesuai kesepakatan," harap Menteri Umar. Pernyataan ini menunjukkan harapan agar kerja sama antaragama yang telah dirintis bersama Paus Fransiskus dapat terus berlanjut.
Menteri Umar juga menyampaikan ucapan duka cita dan penghiburan kepada seluruh umat Katolik yang tengah berduka. Ia mengajak semua pihak untuk tetap sabar dan tabah dalam menghadapi kepergian pemimpin spiritual mereka.
"Kementerian Agama dan seluruh rakyat Indonesia menyampaikan belasungkawa terdalam atas berpulangnya Paus Fransiskus," tambahnya. Pernyataan ini menegaskan rasa duka cita yang mendalam dari Indonesia atas kepergian Paus Fransiskus.
Kunjungan Bersejarah dan Momen Tak Terlupakan
Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada 3-6 September 2024 menjadi momen bersejarah. Puncak kunjungan tersebut adalah pertemuan antaragama di Masjid Istiqlal, di mana Paus Fransiskus menandatangani Deklarasi Bersama Istiqlal 2024: Memperkuat Kerukunan Antarumat Beragama untuk Kemanusiaan bersama Menteri Umar. Momen ini menjadi simbol kuat dari komitmen bersama dalam membangun perdamaian dan toleransi.
Salah satu momen yang paling diingat adalah ketika Menteri Umar mencium kepala Paus Fransiskus, dan Paus Fransiskus membalas dengan mencium tangan Menteri Umar. Momen tersebut terekam dalam foto yang kemudian menjadi viral dan banyak diperbincangkan.
Menurut Vatican News, Paus Fransiskus meninggal dunia di kediamannya pukul 07.35 waktu Vatikan pada Senin Paskah. "Seluruh hidupnya didedikasikan untuk melayani Tuhan dan Gerejanya. Ia mengajari kita untuk menjalani nilai-nilai Injil dengan kesetiaan, keberanian, dan kasih universal, terutama demi kaum miskin dan terpinggirkan," kata Kardinal Kevin Farrell, Camerlengo Kamar Apostolik.
Kepergian Paus Fransiskus merupakan kehilangan besar bagi dunia. Namun, warisan perdamaian dan toleransinya akan selalu dikenang dan dihargai, khususnya melalui kerja sama antaragama yang telah dirintisnya bersama Menteri Nasaruddin Umar.