Mensos Targetkan Sekolah Rakyat Beroperasi Tahun Ini: Pendidikan Gratis untuk Keluarga Miskin
Menteri Sosial Saifullah Yusuf menargetkan program Sekolah Rakyat, yang menyediakan pendidikan gratis bagi keluarga miskin ekstrem, mulai beroperasi pada tahun ajaran 2025/2026.
Jakarta, 5 Maret 2024 (ANTARA) - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menetapkan target operasional program Sekolah Rakyat pada tahun ajaran 2025/2026. Program ini dikhususkan bagi keluarga miskin, terutama yang masuk kategori miskin ekstrem, untuk mendapatkan akses pendidikan gratis dan berkualitas.
Dalam konferensi pers di Gedung Kemensos Salemba, Jakarta, Rabu lalu, Mensos Saifullah Yusuf menekankan tujuan utama program ini. "Intinya mudah-mudahan di tahun ini penyelenggaraan Sekolah Rakyat bisa dimulai. Pertama-tama, saya ulang lagi bahwa ini adalah untuk keluarga miskin, utamanya miskin ekstrem," tegas Mensos.
Sekolah Rakyat diharapkan menjadi solusi untuk memutus rantai kemiskinan. Program ini bertujuan memberdayakan masyarakat miskin agar dapat berperan lebih signifikan dalam pembangunan melalui pendidikan yang memadai. Inisiatif ini merupakan langkah strategis pemerintah dalam mengatasi kesenjangan pendidikan dan mengurangi angka kemiskinan.
Sekolah Rakyat: Boarding School dengan Kurikulum Khusus
Sekolah Rakyat dirancang sebagai sekolah berasrama (boarding school) yang menyelenggarakan pendidikan dari tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Model boarding school dipilih untuk memastikan peserta didik mendapatkan perhatian dan bimbingan optimal selama proses belajar mengajar.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan periode 2009-2014, Mohammad Nuh, yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Formatur Penyelenggaraan Sekolah Rakyat, menjelaskan strategi awal program. Ia menyebutkan bahwa infrastruktur milik Kemensos akan dimanfaatkan sebagai fasilitas awal penyelenggaraan Sekolah Rakyat.
Kerja sama antar kementerian menjadi kunci keberhasilan program ini. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) akan berperan dalam penyediaan guru dan kurikulum. Kurikulum yang akan diterapkan merupakan kurikulum khusus yang memadukan kurikulum nasional dengan kurikulum lain yang masih dalam tahap pengembangan.
Mohammad Nuh menambahkan, "Kemendikbudristek akan menyiapkan guru-guru yang sangat khusus, karena memang sekolah ini sekolah yang sangat khusus, kurikulumnya pun juga akan kita kembangkan kurikulum khusus karena mereka itu boarding, dan juga tata kelolanya." Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memberikan pendidikan berkualitas tinggi bagi peserta didik Sekolah Rakyat.
Target dan Harapan Sekolah Rakyat
Sekolah Rakyat diharapkan dapat memberikan pendidikan gratis, berkualitas, tepat sasaran, dan terukur bagi masyarakat miskin. Program ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam mewujudkan pendidikan inklusif dan berkeadilan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Dengan adanya Sekolah Rakyat, diharapkan akan tercipta generasi penerus bangsa yang cerdas, terampil, dan berdaya saing, sehingga dapat keluar dari jeratan kemiskinan dan berkontribusi bagi kemajuan Indonesia. Program ini merupakan investasi jangka panjang pemerintah untuk membangun sumber daya manusia yang berkualitas.
Keberhasilan program Sekolah Rakyat sangat bergantung pada koordinasi dan kolaborasi antar kementerian terkait, serta dukungan dari berbagai pihak. Diharapkan program ini dapat berjalan lancar dan mencapai target yang telah ditetapkan, sehingga dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan masyarakat miskin di Indonesia.