Mensos Tinjau Korban Banjir Jakarta, Sampaikan Salam Presiden
Menteri Sosial Saifullah Yusuf meninjau langsung pengungsian banjir Jakarta, menyalurkan bantuan dan menyampaikan salam Presiden, memastikan seluruh korban mendapatkan bantuan memadai.
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf didampingi Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono telah meninjau langsung lokasi pengungsian korban banjir di Wisma Tanah Air dan Universitas Binawan, Jakarta. Kunjungan ini merupakan tindak lanjut instruksi Presiden untuk memastikan seluruh korban banjir mendapatkan perlindungan dan bantuan yang memadai. Banjir yang melanda Cawang dan Cililitan sejak Senin, 3 Mei 2024, telah menyebabkan ratusan warga terdampak, terutama di RW 09, 10, dan 11 Kelurahan Cawang, serta beberapa wilayah di Kelurahan Cililitan.
Posko pengungsian resmi dibuka pada Selasa pagi pukul 08.00 WIB di Mushalla dan Lobby 1 Universitas Binawan setelah air meluap dan warga berdatangan. Awalnya, terdapat 646 jiwa pengungsi di Universitas Binawan, namun jumlah tersebut berkurang menjadi 221 jiwa setelah sebagian warga kembali ke rumah masing-masing. Sementara itu, di Wisma Tanah Air terdapat 199 pengungsi. Mensos menuturkan bahwa sebagian besar pengungsi yang bertahan adalah mereka yang rumahnya belum layak huni.
Selama kunjungan, Mensos berinteraksi dengan para pengungsi, menanyakan kondisi mereka, memberikan semangat, dan menghibur anak-anak. Ia juga berbincang dengan para lansia dan mendengarkan keluhan mereka. "Bapak ibu semua tetap tenang dalam kondisi ini, jika ada kebutuhan apa-apa segera sampaikan pada petugas di lapangan," ujar Mensos.
Bantuan dan Kesaksian Korban Banjir
Ibu Siti (45 tahun), warga RW 10 Kelurahan Cawang, menceritakan bahwa banjir datang tiba-tiba, memaksa keluarganya mengungsi tanpa membawa banyak barang. "Air naik cepat sekali, kami hanya bisa menyelamatkan dokumen penting dan baju seadanya. Untung ada posko di sini, kami merasa terbantu dengan adanya makanan, selimut, dan kasur yang diberikan oleh Kementerian Sosial," tuturnya. Pak Rahmat (60 tahun), lansia dari RW 11 Cililitan, merasa lebih tenang setelah menerima bantuan dan perhatian pemerintah. "Saya sudah tua, kalau harus bolak-balik membersihkan rumah yang masih tergenang pasti berat. Alhamdulillah di sini ada tempat untuk istirahat, ada makanannya juga. Tadi Pak Menteri juga sempat ngobrol dengan kami, menanyakan kebutuhan kami," katanya.
Kementerian Sosial menyalurkan berbagai bantuan di dua lokasi pengungsian. Di Universitas Binawan, disalurkan 40 kasur lipat, 40 selimut, 30 paket kids ware, dan 100 paket makanan siap saji. Sedangkan di Wisma Tanah Air, disalurkan 99 kasur lipat, 100 selimut, 240 paket makanan cepat saji, dan 4 paket kids ware. Selain bantuan logistik, Kementerian Sosial juga mengkoordinasikan tim penanganan pengungsi yang terdiri dari tim logistik, layanan dukungan sosial, dan pendataan.
Tim layanan dukungan sosial memberikan pendampingan psikososial bagi kelompok rentan, seperti anak-anak dan lansia. Tim pendataan terus memperbarui jumlah pengungsi dan kebutuhan mereka. Mensos Saifullah Yusuf menegaskan komitmennya untuk memastikan pengungsi mendapatkan bantuan optimal hingga situasi pulih. "Kami bergerak cepat sesuai arahan Presiden untuk memastikan kebutuhan dasar para pengungsi, terutama makanan, air bersih, tempat tidur, dan layanan kesehatan, dapat terpenuhi. Tidak boleh ada warga terdampak yang kesulitan mendapatkan bantuan," tegasnya. Kementerian Sosial terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan berbagai pihak untuk memastikan penyaluran bantuan berjalan lancar. Masyarakat diimbau tetap waspada dan mengikuti arahan pemerintah terkait cuaca dan potensi banjir susulan.