Mudik Lebaran 2025: Angkutan Sungai Mahakam di Kaltim Tetap Diminati
Jelang Lebaran 2025, angkutan sungai di Kalimantan Timur, khususnya di sepanjang Mahakam, tetap menjadi pilihan utama pemudik karena kenyamanan dan biaya terjangkau, meskipun waktu tempuh lebih lama.
Jelang Lebaran Idul Fitri 1446 H/2025 M, aktivitas di Dermaga Mahakam Ulu, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) meningkat signifikan. Peningkatan ini terutama terlihat pada jumlah penumpang dan barang yang diangkut melalui jalur sungai, khususnya menuju hulu Mahakam. Hal ini menunjukkan bahwa transportasi sungai masih menjadi pilihan utama bagi masyarakat Kaltim yang hendak mudik ke kampung halaman.
Kepala Bidang Keselamatan Dinas Perhubungan Kota Samarinda, V Hari Prabowo, mengungkapkan bahwa lonjakan mobilitas masyarakat sudah terlihat dua pekan sebelum Lebaran. Mereka, sebagian besar pedagang, berbondong-bondong menuju daerah hulu untuk memastikan ketersediaan bahan pokok selama Lebaran. "Meskipun masih dua pekan lebih menjelang Hari Raya Idul Fitri, aktivitas di Dermaga Mahakam Ulu, Samarinda, menunjukkan peningkatan, terutama dalam pengangkutan barang kebutuhan pokok," kata Hari Prabowo.
Dua kapal, KM Karya Utama 77F dan KM Dahliya F3, telah berangkat dari Dermaga Mahakam Ulu pada Kamis pagi. KM Karya Utama 77F dengan rute Samarinda-Melak membawa 52 penumpang dan 16 kendaraan roda dua, sementara KM Dahliya F3 menuju Long Bagun mengangkut 14 penumpang dan 40 ton barang. Dinas Perhubungan Kota Samarinda memastikan seluruh kapal telah memenuhi standar keselamatan, termasuk ketersediaan jaket pelampung dan alat pemadam api ringan.
Kenyamanan dan Biaya Terjangkau Jadi Alasan Utama
Aulia Rahman, salah satu penumpang KM Karya Utama 77F tujuan Melak, Kutai Barat, mengungkapkan alasannya memilih transportasi sungai. Ia lebih memilih jalur sungai karena perjalanan yang lebih santai dan ongkos yang lebih murah. "Saya memilih kapal karena perjalanannya santai dan tidak terburu-buru. Selain itu, ongkosnya juga lebih murah," ujarnya.
Aulia menjelaskan bahwa tiket kapal untuk rute Samarinda-Melak seharga Rp180.000 per orang, belum termasuk biaya angkut kendaraan roda dua. Ia juga menyebutkan kondisi jalan darat menuju Melak masih kurang baik, terutama saat hujan. Kondisi jalan yang rusak di beberapa titik membuat perjalanan darat menjadi kurang nyaman.
Meskipun perjalanan laut dari Samarinda ke Melak memakan waktu sekitar 18 jam, banyak pemudik tetap memilihnya karena kenyamanan dan biaya yang lebih terjangkau. Aulia, yang rutin mudik ke Melak menggunakan kapal, menambahkan, "Dibandingkan lewat darat, naik kapal tidak melelahkan."
Perjalanan yang lebih lama tidak menjadi penghalang bagi para pemudik. Kenyamanan dan harga tiket yang relatif murah menjadi pertimbangan utama. Hal ini menunjukkan bahwa faktor kenyamanan dan ekonomi tetap menjadi prioritas utama bagi masyarakat dalam memilih moda transportasi mudik.
Jalur Sungai: Urat Nadi Transportasi Kaltim
Tingginya minat masyarakat terhadap angkutan sungai menjelang Lebaran menunjukkan bahwa jalur sungai masih menjadi urat nadi transportasi di Kalimantan Timur. Hal ini terutama terlihat pada peningkatan aktivitas di Dermaga Mahakam Ulu menjelang hari-hari besar keagamaan seperti Lebaran. Pemerintah daerah perlu terus memperhatikan dan meningkatkan keselamatan dan kenyamanan transportasi sungai agar tetap menjadi pilihan utama masyarakat.
Peningkatan jumlah penumpang dan barang yang diangkut melalui jalur sungai juga menunjukkan pentingnya peran transportasi sungai dalam mendukung perekonomian daerah, khususnya dalam menjamin ketersediaan bahan pokok di daerah-daerah terpencil. Hal ini perlu menjadi perhatian pemerintah untuk terus meningkatkan infrastruktur dan pelayanan transportasi sungai di Kalimantan Timur.
Dengan tetap diminatinya angkutan sungai, pemerintah daerah diharapkan dapat terus meningkatkan kualitas dan keamanan transportasi sungai di Kalimantan Timur. Hal ini penting untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan para penumpang serta mendukung kelancaran arus mudik Lebaran setiap tahunnya. Peningkatan infrastruktur dan pengawasan terhadap keselamatan kapal sangatlah penting untuk menunjang hal tersebut.
Kesimpulannya, angkutan sungai di Kalimantan Timur masih menjadi pilihan utama masyarakat untuk mudik Lebaran karena menawarkan kenyamanan dan biaya yang terjangkau. Meskipun waktu tempuh lebih lama, hal ini tidak menyurutkan minat pemudik yang memprioritaskan kenyamanan dan penghematan biaya perjalanan.