Museum Kota Samarinda: Destinasi Favorit Pelajar di Awal Liburan Ramadhan
Museum Kota Samarinda dipadati pengunjung, terutama pelajar, di awal liburan Ramadhan, menawarkan sejarah dan budaya Samarinda untuk generasi mendatang.
Museum Kota Samarinda menjadi destinasi favorit pelajar di awal liburan Ramadhan tahun ini. Kunjungan pelajar meningkat signifikan, menjadikan museum sebagai tempat belajar sejarah dan budaya lokal yang menarik. Kepala Museum Kota Samarinda, Ainun Jariah, mengungkapkan antusiasme pengunjung yang terus meningkat dari tahun ke tahun.
Museum yang terletak di Samarinda, Kalimantan Timur, ini dibuka dari Selasa hingga Minggu, pukul 08.30 hingga 15.00 WITA. Berbagai kalangan, mulai dari pelajar dan mahasiswa hingga peneliti dan wisatawan, mengunjungi museum ini untuk mempelajari sejarah dan budaya Kota Tepian. Program 'Sekolah Masuk Museum' dari Kementerian Kebudayaan juga berkontribusi terhadap peningkatan jumlah pengunjung pelajar.
Ainun Jariah menjelaskan bahwa museum ini bukan hanya sekadar tempat penyimpanan artefak, tetapi juga sebagai pusat informasi tentang sejarah dan budaya Samarinda, bahkan Kalimantan Timur secara keseluruhan. Museum ini memberikan gambaran komprehensif tentang perkembangan Kota Samarinda dan perannya dalam sejarah Kalimantan Timur.
Koleksi Museum dan Fasilitas Pendukung
Museum Kota Samarinda menyimpan beragam koleksi yang menarik minat pengunjung. Koleksi tersebut meliputi foto-foto masa lalu Samarinda dan Kalimantan Timur, yang memberikan gambaran visual tentang perkembangan kota. Pengunjung juga dapat mempelajari kisah perjalanan pemerintahan kota, mengenal tokoh-tokoh penting dalam sejarah Samarinda, dan mengagumi kain tenun khas Samarinda serta alat musik tradisional.
Selain itu, museum juga memamerkan pakaian adat dan miniatur sekolah SMP dan SMA yang bersejarah di Samarinda. Untuk mempermudah akses informasi, museum menyediakan tujuh komputer digital yang berisi informasi lengkap tentang Samarinda dan Kalimantan Timur. Koleksi lainnya yang menarik perhatian adalah guci dan minyak-minyak khas Kalimantan.
Museum ini juga aktif mengadakan program kolaborasi dengan masyarakat, sekolah, dan komunitas. Festival tradisi yang menampilkan berbagai suku di Samarinda, seperti Kutai, Dayak, Banjar, Buton, Bugis, dan Toraja, pernah digelar di museum ini. Hal ini menunjukkan komitmen museum dalam melestarikan dan mempromosikan keberagaman budaya di Samarinda.
Pengembangan Museum dan Harapan ke Depan
Untuk tahun 2025, pihak museum berencana untuk mengembangkan sarana dan prasarana. Ainun Jariah mengungkapkan harapannya agar tahun depan fokus pengembangan dapat diarahkan pada peningkatan bangunan museum. Hal ini menunjukkan komitmen museum untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dan kenyamanan pengunjung.
Ainun Jariah juga berharap masyarakat Samarinda semakin menyadari pentingnya keberadaan Museum Kota Samarinda. Beliau bahkan melontarkan moto, "Belum jadi orang Samarinda kalau belum berkunjung ke Museum Kota Samarinda." Hal ini menunjukkan betapa pentingnya museum bagi identitas dan kebanggaan warga Samarinda.
Museum Kota Samarinda menyimpan banyak cerita tentang sejarah Samarinda yang perlu diwariskan kepada generasi mendatang. Bagi pengunjung yang ingin datang secara rombongan, disarankan untuk menghubungi pihak museum melalui Instagram @museumkotasamarinda untuk mendapatkan pelayanan khusus dan pendampingan.
Dengan koleksi yang kaya, fasilitas yang memadai, dan program yang inovatif, Museum Kota Samarinda bukan hanya tempat wisata edukatif, tetapi juga aset berharga bagi pelestarian sejarah dan budaya Samarinda. Museum ini menjadi bukti nyata betapa pentingnya menjaga dan merawat warisan budaya untuk generasi mendatang. Museum ini juga menjadi bukti nyata betapa pentingnya menjaga dan merawat warisan budaya untuk generasi mendatang. Museum ini juga menjadi bukti nyata betapa pentingnya menjaga dan merawat warisan budaya untuk generasi mendatang.