NTB Sukses Turunkan Angka Kemiskinan, Keluar dari 10 Besar Nasional!
Pemprov NTB berhasil menurunkan angka kemiskinan hingga keluar dari 10 besar daerah termiskin secara nasional berkat optimalisasi pembangunan ekonomi inklusif.
Mataram, 17 Maret 2024 - Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) berhasil menurunkan angka kemiskinannya dan keluar dari daftar 10 besar daerah termiskin di Indonesia. Pencapaian ini merupakan hasil dari optimalisasi pembangunan ekonomi yang inklusif, yang difokuskan pada peningkatan pendapatan masyarakat dan pengurangan beban pengeluaran. Pemerintah Provinsi NTB menyatakan komitmennya untuk terus mempercepat penurunan angka kemiskinan hingga di bawah dua digit.
Sekretaris Daerah NTB, Lalu Gita Ariadi, mengungkapkan bahwa keberhasilan ini didapat berkat fokus pada sumber daya yang ada untuk menggerakkan pembangunan ekonomi. "Kami memfokuskan terhadap sumber daya yang ada untuk menggerakkan pembangunan ekonomi, sehingga kemakmuran dapat diwujudkan bersama," ujarnya di Mataram, Senin. Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada September 2024 menunjukkan angka kemiskinan di NTB sebesar 11,91 persen, turun 1,0 persen dari data Maret 2024.
Penurunan ini cukup signifikan, mengingat NTB sebelumnya berada di peringkat ke-8 daerah termiskin di Indonesia. Kini, NTB berhasil naik ke peringkat ke-12, meninggalkan posisi tiga besar yang masih ditempati oleh Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Gita Ariadi menambahkan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras bersama sejak tahun 2023 hingga 2024. "Ikhtiar-ikhtiar kami dari tahun 2023 sampai 2024 bekerja bersama. Alhamdulillah ada hasil signifikan, sehingga Nusa Tenggara Barat tidak masuk ke dalam 10 besar provinsi termiskin," katanya.
Strategi Pembangunan Ekonomi Inklusif NTB
Pemerintah NTB menerapkan beberapa strategi untuk menangani kemiskinan, antara lain peningkatan pendapatan masyarakat, pengurangan beban pengeluaran, dan pengurangan kantong-kantong kemiskinan. Strategi-strategi ini sejalan dengan program Gubernur dan Wakil Gubernur NTB dalam pengentasan kemiskinan. Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam Bappeda NTB, Iskandar Zulkarnain, menjelaskan bahwa kolaborasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) provinsi, kabupaten, dan kota se-NTB terus ditingkatkan untuk memastikan program-program berjalan lancar dan terintegrasi.
Salah satu fokus utama adalah menyelaraskan program-program kegiatan dari TKPKD kabupaten/kota di seluruh wilayah NTB. "Hal ini intens dilakukan karena agar tidak terjadi tumpang tindih atau penumpukan di masing-masing kabupaten/kota, sehingga lebih luas target dari program kerjanya," jelas Iskandar. Dengan demikian, diharapkan tidak ada lagi tumpang tindih program dan semua sumber daya dapat digunakan secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pengentasan kemiskinan.
Gita Ariadi juga menekankan pentingnya kolaborasi dan kerja keras yang berkelanjutan. Ia berharap agar keberhasilan ini dapat menjadi inspirasi dan motivasi untuk bekerja lebih keras lagi dalam mempercepat penurunan angka kemiskinan. Ia juga mengingatkan agar tidak ada hal-hal yang menyebabkan angka kemiskinan kembali meningkat dan NTB kembali masuk ke dalam 10 besar daerah termiskin di Indonesia. "Kolaborasi tim koordinasi penanggulangan kemiskinan daerah (TKPKD) provinsi, kabupaten dan kota se-Nusa Tenggara Barat harus terus ditingkatkan, sehingga pergerakan pembangunan ekonomi semakin lancar dan masyarakat makmur serta sejahtera," ucapnya.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Meskipun telah mencapai kemajuan signifikan, NTB masih perlu melanjutkan upaya-upaya untuk menurunkan angka kemiskinan hingga di bawah dua digit. Tantangan ke depan meliputi menjaga momentum penurunan angka kemiskinan, memastikan keberlanjutan program-program pengentasan kemiskinan, serta meningkatkan koordinasi dan kolaborasi antar lembaga terkait. Pemerintah NTB berkomitmen untuk terus berupaya dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mencapai tujuan tersebut.
Keberhasilan NTB dalam menurunkan angka kemiskinan menjadi contoh baik bagi daerah lain di Indonesia. Dengan strategi yang tepat dan komitmen yang kuat, daerah lain dapat meniru keberhasilan NTB dalam upaya pengentasan kemiskinan. Hal ini menunjukkan bahwa dengan fokus pada pembangunan ekonomi yang inklusif dan kolaborasi yang kuat, penurunan angka kemiskinan dapat dicapai.
Ke depannya, pemerintah NTB akan terus memantau perkembangan angka kemiskinan dan melakukan evaluasi secara berkala terhadap program-program yang telah berjalan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa program-program tersebut efektif dan tepat sasaran dalam mencapai tujuan pengentasan kemiskinan. Dengan demikian, NTB dapat terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mewujudkan masyarakat yang makmur dan sejahtera.