OIKN Harap Proyek Tol Ibu Kota Nusantara Tak Terdampak Penghematan Anggaran
Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) berharap proyek Jalan Tol Kota Nusantara tetap berjalan lancar meskipun pemerintah pusat menerapkan kebijakan penghematan anggaran tahun ini.
Balikpapan, 23 Maret 2024 - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menyampaikan harapan agar proyek pembangunan Jalan Tol Kota Nusantara tidak terhambat oleh kebijakan penghematan anggaran pemerintah pusat. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala OIKN, Bambang Hadimuljono, di Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu lalu. Proyek infrastruktur vital ini menjadi kunci konektivitas Ibu Kota Nusantara dengan wilayah sekitarnya.
Tantangan signifikan muncul seiring dengan kebijakan penghematan anggaran pemerintah. Bambang Hadimuljono menjelaskan bahwa pendanaan proyek Jalan Tol Kota Nusantara menghadapi kendala akibat kebijakan tersebut. Oleh karena itu, OIKN telah mengirimkan surat resmi kepada Menteri Pekerjaan Umum untuk meminta dukungan penuh dalam penyelesaian proyek ini, khususnya untuk segmen 1A, 1B, 3A, 3B, 6A, dan 6B.
Keberhasilan pembangunan jalan tol ini sangat penting untuk menunjang perkembangan Ibu Kota Nusantara. Keberadaan jalan tol diharapkan dapat memperlancar aksesibilitas dan mobilitas, serta mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut. Oleh karena itu, OIKN berharap adanya relaksasi atau setidaknya upaya untuk memastikan penyelesaian proyek sesuai jadwal yang telah ditetapkan, yaitu pada tahun 2026.
Progres Pembangunan dan Target Penyelesaian
Hingga saat ini, progres pembangunan Jalan Tol Kota Nusantara telah menunjukkan perkembangan yang cukup baik. Segmen 3A dan 3B telah mencapai 60 persen penyelesaian. Sementara itu, segmen 5A, 5B, 6A, dan 6B ditargetkan rampung pada Juli 2025. Namun, target tersebut belum mencakup segmen 1A dan 1B yang masih menghadapi tantangan tersendiri.
Segmen 1A saat ini sedang dalam tahap pembebasan lahan, yang lokasinya berada di tengah Kota Balikpapan. Segmen ini akan menghubungkan Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan dengan Ibu Kota Nusantara, melalui jalur yang berdampingan dengan Tol Balikpapan-Samarinda. Pembebasan lahan ini membutuhkan koordinasi dan kerja sama yang erat antara berbagai pihak terkait.
Pemerintah Kota Balikpapan, bersama pemangku kepentingan lainnya, tengah berupaya mempercepat proses penetapan lokasi (penlok) untuk segmen 1A. Hal ini diharapkan dapat mempercepat proses pembebasan lahan dan memastikan proyek tetap berjalan sesuai rencana. Dukungan penuh telah diberikan oleh Wali Kota Balikpapan, Rahmad Masud, bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat.
Segmen 1B dan Tantangan ke Depan
Sementara itu, segmen 1B telah memasuki tahap konstruksi. Proses pembayaran pembebasan lahan untuk segmen ini ditargetkan selesai dalam waktu dua bulan. Keberhasilan menyelesaikan pembebasan lahan untuk kedua segmen ini menjadi kunci untuk memastikan kelancaran pembangunan Jalan Tol Kota Nusantara secara keseluruhan.
Meskipun terdapat tantangan akibat kebijakan penghematan anggaran, OIKN tetap optimis proyek ini dapat diselesaikan tepat waktu. Koordinasi dan kolaborasi yang baik antara OIKN, pemerintah daerah, dan Kementerian PUPR sangat krusial untuk mengatasi hambatan yang ada dan memastikan pembangunan Jalan Tol Kota Nusantara berjalan sesuai rencana, mendukung pengembangan Ibu Kota Nusantara.
Keberhasilan proyek ini akan berdampak signifikan terhadap konektivitas dan pertumbuhan ekonomi di Ibu Kota Nusantara. Oleh karena itu, dukungan dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk memastikan proyek ini dapat berjalan lancar dan selesai tepat waktu.