OJK Bali Dorong Pelajar Gemar Menabung Lewat Literasi Keuangan Syariah
OJK Bali gencar melakukan edukasi literasi keuangan syariah kepada pelajar MA se-Kota Denpasar untuk meningkatkan minat menabung dan berinvestasi, serta mendorong inklusi keuangan syariah.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali, pada Selasa, 25 Maret 2025, menggelar edukasi literasi keuangan syariah kepada pelajar Madrasah Aliyah (MA) se-Kota Denpasar. Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong minat menabung dan berinvestasi sejak dini, serta meningkatkan indeks literasi dan inklusi keuangan syariah di Indonesia. Edukasi tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK), Edukasi, Pelindungan Konsumen, dan Layanan Manajemen Strategis OJK Bali, Irhamsah, di Denpasar.
Dalam edukasi tersebut, OJK memberikan pemahaman komprehensif tentang produk dan layanan keuangan syariah, serta bagaimana cara berinvestasi secara bijak. Salah satu produk keuangan yang dipromosikan adalah Simpanan Pelajar (Simpel), sebuah instrumen tabungan yang dinilai tepat sebagai sarana investasi masa depan bagi pelajar. Hal ini didasarkan pada data OJK yang menunjukkan tingginya minat pelajar Bali untuk menyimpan dana dalam instrumen tabungan.
Irhamsah menambahkan, "Harapannya dapat meningkatkan indeks literasi dan inklusi keuangan syariah di Indonesia." Program ini juga merupakan bagian dari upaya OJK untuk meningkatkan pemahaman masyarakat, khususnya generasi muda, tentang pentingnya pengelolaan keuangan yang baik dan bertanggung jawab. Dengan memahami seluk-beluk keuangan syariah, diharapkan pelajar dapat membuat keputusan keuangan yang lebih tepat dan terhindar dari praktik keuangan yang merugikan.
Literasi Keuangan Syariah: Dorongan untuk Menabung dan Investasi
Kegiatan edukasi yang dilakukan OJK Bali ini mendapat apresiasi positif dari berbagai pihak. Kepala Bidang Pendidikan Islam Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali, Isyatir Rodiyah, misalnya, sangat mengharapkan agar kegiatan serupa dapat diimplementasikan di wilayah lain di Bali. Ia menekankan pentingnya edukasi ini dalam membentuk budaya menabung sejak dini, sehingga pelajar dapat mengatur keuangan dengan baik dan mampu membedakan antara kebutuhan dan keinginan. "Edukasi ini sangat penting bagi pelajar dalam upaya mendorong budaya menabung sehingga pelajar dapat mengatur keuangannya serta dapat membedakan antara kebutuhan dan keinginan," ucap Isyatir.
OJK mencatat perkembangan positif dalam hal jumlah rekening Simpel. Per Januari 2025, jumlah rekening Simpel mencapai 764 ribu dengan total nominal mencapai Rp193,4 miliar. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan capaian pada Desember 2024, yang tercatat sebesar Rp166,2 miliar dengan jumlah rekening 639.498 rekening. Keberhasilan ini tak lepas dari kerja sama OJK dengan berbagai pihak, termasuk perbankan dan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali.
Dalam pelaksanaan edukasi ini, OJK juga menekankan pentingnya perencanaan keuangan jangka panjang. Pelajar diajak untuk memahami konsep investasi dan bagaimana memilih instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko masing-masing. Dengan demikian, diharapkan para pelajar dapat mempersiapkan diri untuk masa depan yang lebih baik secara finansial.
Gebyar Ramadan Keuangan Syariah (GERAK Syariah) 2025
Edukasi literasi keuangan syariah yang dilakukan OJK Bali merupakan bagian dari program Gebyar Ramadan Keuangan Syariah (GERAK Syariah) 2025. Kegiatan ini menjangkau lebih dari 500 peserta, tidak hanya pelajar MA, tetapi juga pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta ibu-ibu rumah tangga. Program GERAK Syariah 2025 ini bertujuan untuk memperluas akses dan pemahaman masyarakat terhadap produk dan layanan keuangan syariah.
Melalui program ini, OJK berharap dapat meningkatkan inklusi keuangan syariah di Bali. Dengan semakin banyaknya masyarakat yang memahami dan memanfaatkan produk keuangan syariah, diharapkan perekonomian masyarakat Bali dapat tumbuh lebih berkelanjutan dan inklusif. OJK berkomitmen untuk terus melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat agar dapat meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah.
Program ini juga diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di Bali, khususnya di kalangan UMKM. Dengan pemahaman keuangan yang baik, para pelaku UMKM dapat mengelola bisnis mereka dengan lebih efektif dan efisien. Hal ini akan berdampak positif pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat Bali.
Secara keseluruhan, inisiatif OJK Bali dalam meningkatkan literasi keuangan syariah di kalangan pelajar merupakan langkah strategis dalam membangun fondasi keuangan yang kuat bagi generasi muda Indonesia. Dengan menanamkan kebiasaan menabung dan berinvestasi sejak dini, diharapkan generasi muda dapat memiliki masa depan finansial yang lebih cerah dan berkontribusi pada perekonomian nasional.