Pakar HI Desak Reformasi Piagam ASEAN: Relevansi dan Kekuatan di Era Global
Pakar hubungan internasional Rizal Sukma menyerukan reformasi Piagam ASEAN untuk memperkuat lembaga regional tersebut dalam menghadapi tantangan global, termasuk revisi ketentuan pembiayaan dan pengambilan keputusan.
Jakarta, 13 April 2024 - Pakar hubungan internasional, Rizal Sukma, menyerukan reformasi besar-besaran terhadap ASEAN melalui revisi Piagam ASEAN. Seruan ini dilontarkan guna memastikan lembaga regional tersebut tetap relevan dan kuat dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks. Beliau menekankan perlunya revisi ini sebagai langkah awal untuk memperkuat ASEAN di masa depan.
Dalam diskusi bertajuk “Dinamika dan Perkembangan Dunia Terkini: Geopolitik, Keamanan, dan Ekonomi Global” yang diselenggarakan oleh The Yudhoyono Institute di Jakarta, Rizal Sukma menyatakan, "Kita harus merevisi ASEAN Charter (Piagam ASEAN). Kalau ingin ASEAN kuat, ini poin awalnya... sekarang saatnya mereformasi dan merevisi ASEAN Charter."
Pernyataan tersebut menekankan urgensi reformasi Piagam ASEAN sebagai langkah strategis untuk menghadapi dinamika geopolitik dan ekonomi global. Menurutnya, revisi ini bukan sekadar pembaruan, melainkan kebutuhan fundamental untuk memastikan ASEAN mampu memainkan perannya sebagai lembaga multilateral yang efektif dan tangguh.
Revisi Piagam ASEAN: Fokus Pembiayaan dan Pengambilan Keputusan
Rizal Sukma, Senior Fellow Centre for Strategic and International Studies (CSIS), menyorot beberapa aspek krusial yang perlu direformasi dalam Piagam ASEAN. Salah satu poin penting adalah ketentuan pembiayaan. Ia menyatakan, "Harus ada keinginan dari negara-negara anggota untuk berkontribusi lebih besar." Hal ini menunjukkan perlunya komitmen finansial yang lebih kuat dari seluruh negara anggota untuk mendukung operasional dan program-program ASEAN.
Selain pembiayaan, Rizal juga menyoroti pentingnya revisi ketentuan mengenai proses pengambilan keputusan. Mekanisme yang lebih efisien dan efektif dibutuhkan untuk memastikan ASEAN mampu merespon tantangan global dengan cepat dan tepat. Proses pengambilan keputusan yang lamban dan rumit dapat menghambat efektivitas ASEAN dalam menjalankan mandatnya.
Lebih lanjut, Rizal menekankan perlunya pengaturan yang jelas mengenai mekanisme penanganan konflik di tingkat kawasan. Kemampuan ASEAN untuk mencegah dan menyelesaikan konflik di kawasan sangat penting untuk menjaga stabilitas dan perdamaian regional. Mekanisme yang efektif dan transparan akan meningkatkan kepercayaan dan kerja sama antar negara anggota.
Penguatan ASEAN Plus Three dan RCEP
Rizal Sukma juga mendorong penguatan konsolidasi organ-organ ASEAN, termasuk ASEAN Plus Three dan RCEP (Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional). ASEAN Plus Three, yang melibatkan negara-negara ASEAN dengan Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan, memiliki potensi besar untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dan keamanan di kawasan Asia Timur.
Sementara itu, RCEP, yang melibatkan negara-negara ASEAN dengan lima mitra dagang yaitu Australia, China, Jepang, Korea Selatan, dan Selandia Baru, memiliki potensi untuk memperkuat integrasi ekonomi regional. Rizal bahkan menyarankan agar dimensi keamanan dalam RCEP juga dikembangkan untuk meningkatkan stabilitas dan keamanan kawasan.
Ia menambahkan, "Bisa dipertimbangkan RCEP untuk dikembangkan, terutama pada dimensi keamanannya." Hal ini menunjukkan bahwa kerja sama ekonomi dan keamanan harus berjalan beriringan untuk menciptakan kawasan yang stabil dan makmur.
Reformasi ASEAN: Keuntungan bagi Indonesia
Rizal Sukma menegaskan bahwa reformasi ASEAN juga akan memberikan keuntungan bagi Indonesia. Ia menyatakan bahwa reformasi ini merupakan salah satu langkah penting bagi Indonesia untuk memperkuat ketahanan strategis nasional di tingkat kawasan. Indonesia perlu memperluas perannya tidak hanya di Asia Tenggara, tetapi juga di kawasan Indo-Pasifik.
Duta Besar RI untuk Inggris dan Irlandia periode 2016—2020 tersebut menambahkan, "Kalau saja Indonesia untuk lima tahun ke depan agendanya adalah merevisi ASEAN Charter, fokus politik luar negeri kita untuk memperkuat ASEAN sudah semakin terlihat." Pernyataan ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki peran kunci dalam mendorong reformasi ASEAN dan memperkuat posisinya di kancah internasional.
Reformasi Piagam ASEAN merupakan langkah strategis untuk memastikan lembaga regional ini tetap relevan dan efektif dalam menghadapi tantangan global. Dengan revisi yang komprehensif, ASEAN dapat memainkan peran yang lebih besar dalam menjaga perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan.