Waspada! Penyakit Ginjal Kronis Ancam Usia Produktif di Kaltim, Jaga Pola Hidup Sehat!
Dinas Kesehatan Kaltim mengingatkan pentingnya menjaga pola hidup sehat untuk mencegah penyakit ginjal kronis yang semakin meningkat, bahkan menyerang usia produktif dan anak-anak.

Samarinda, 13 April 2025 - Hari Ginjal Sedunia 2025 menyoroti peningkatan mengkhawatirkan kasus penyakit ginjal kronis (PGK) di Kalimantan Timur (Kaltim). Data BPJS Kesehatan periode 2024-2025 menunjukkan penyakit gagal ginjal menempati urutan keempat penyakit dengan total pembiayaan tertinggi di FKRTL, mencapai lebih dari Rp45 miliar. Hal ini menjadi perhatian serius, terutama karena PGK kini tak hanya menyerang usia lanjut, tetapi juga usia produktif, bahkan anak di bawah lima tahun.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, dr. Jaya Mualimin, mengungkapkan keprihatinannya atas data tersebut. "Data ini sangat mengkhawatirkan. Kita melihat bahwa penyakit ginjal kronis tidak lagi didominasi oleh usia lanjut, tetapi juga mulai menyerang usia produktif, bahkan mengidap anak-anak usia di bawah lima tahun," ujarnya dalam acara Hari Ginjal Sedunia di Kompleks GOR Kadrie Oening Sempaja, Samarinda.
Peningkatan kasus PGK ini menjadi alarm bagi masyarakat Kaltim untuk lebih peduli terhadap kesehatan ginjal. Dr. Jaya menekankan pentingnya deteksi dini dan penerapan pola hidup sehat sebagai upaya pencegahan utama. Pemerintah Provinsi Kaltim pun berkomitmen serius dalam menanggulangi masalah ini melalui berbagai strategi.
Upaya Pencegahan dan Pengendalian PGK di Kaltim
Dinas Kesehatan Kaltim telah menerapkan berbagai upaya untuk mencegah dan mengendalikan PGK. Langkah-langkah preventif yang efektif menjadi fokus utama, mengingat sebagian besar kasus PGK sebenarnya dapat dicegah. Upaya tersebut meliputi penguatan layanan kesehatan di tingkat primer dan rujukan, peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) kesehatan, dan pelaksanaan edukasi kesehatan secara masif kepada masyarakat.
Selain itu, pemantauan dan evaluasi program secara berkelanjutan juga dilakukan untuk memastikan efektivitas strategi yang diterapkan. Pemerintah Provinsi Kaltim juga aktif mendorong pelaksanaan skrining penyakit ginjal melalui program layanan Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang terintegrasi dengan layanan kesehatan lainnya. Hal ini bertujuan untuk mendeteksi dini PGK dan memberikan penanganan yang tepat.
Dalam rangka memperingati Hari Ginjal Sedunia, kegiatan Car Free Day dimanfaatkan untuk memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat. Pelayanan yang diberikan meliputi pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan kadar gula darah, dan konsultasi kesehatan gratis dari tenaga medis.
Antusiasme masyarakat dalam memanfaatkan kesempatan ini menunjukkan kesadaran yang semakin meningkat akan pentingnya menjaga kesehatan ginjal. Layanan kesehatan gratis ini diharapkan dapat menjangkau lebih banyak masyarakat dan membantu dalam upaya pencegahan PGK.
Pentingnya Pola Hidup Sehat untuk Mencegah PGK
Dr. Jaya Mualimin kembali menegaskan pentingnya menjaga pola hidup sehat sebagai kunci utama dalam mencegah PGK. "Mari kita jadikan peringatan Hari Ginjal Sedunia ini sebagai alarm untuk selalu menjaga pola hidup sehat demi kesehatan ginjal kita dan kualitas hidup yang lebih baik," pesannya.
Pola hidup sehat yang dimaksud meliputi pengaturan pola makan yang seimbang, memperbanyak minum air putih, menjaga berat badan ideal, serta rutin berolahraga. Dengan menerapkan pola hidup sehat secara konsisten, risiko terkena PGK dapat diminimalisir.
Deteksi dini juga sangat penting dalam penanganan PGK. Masyarakat diimbau untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko seperti riwayat keluarga PGK, diabetes, atau hipertensi. Dengan deteksi dini, penanganan dapat dilakukan lebih cepat dan efektif, sehingga dapat mencegah komplikasi yang lebih serius.
Pemerintah Provinsi Kaltim berkomitmen untuk terus berupaya dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan ginjal. Berbagai program dan kegiatan edukasi akan terus digalakkan untuk mencapai tujuan tersebut. Semoga dengan upaya bersama, angka penderita PGK di Kaltim dapat ditekan dan kualitas hidup masyarakat dapat ditingkatkan.