Sosialisasi Lindungi Ginjal Digencarkan di Kalsel, Kasus Cuci Darah Capai 390 Orang
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan gencar sosialisasikan pentingnya menjaga kesehatan ginjal seiring meningkatnya kasus gagal ginjal yang mengharuskan cuci darah hingga 390 pasien di RSUD Ulin Banjarmasin.

Banjarmasin, 24 Maret 2025 (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) meningkatkan upaya sosialisasi untuk melindungi kesehatan ginjal guna menekan angka kasus penyakit ginjal kronis di wilayah tersebut. Meningkatnya jumlah pasien gagal ginjal yang membutuhkan cuci darah menjadi perhatian serius pemerintah daerah.
Berdasarkan data dari RSUD Ulin Banjarmasin, hingga saat ini tercatat sebanyak 390 pasien yang rutin menjalani cuci darah. Angka ini terus meningkat setiap tahunnya, mendorong Pemprov Kalsel untuk menggencarkan kampanye kesehatan ginjal, terutama pada momen Hari Ginjal Sedunia tahun 2025 ini.
Hal ini disampaikan oleh Pelaksana Tugas Wakil Direktur Medik dan Keperawatan RSUD Ulin Banjarmasin, Agung Ary Wibowo, dalam keterangannya di Banjarmasin, Senin. Beliau menekankan pentingnya deteksi dini penyakit ginjal untuk mencegah komplikasi yang lebih serius. Tema Hari Ginjal Sedunia 2025, 'Apakah Ginjal Anda Baik-baik Saja? Deteksi Dini, Lindungi Kesehatan Ginjal', menjadi pengingat penting bagi masyarakat.
Kasus Gagal Ginjal di RSUD Ulin Banjarmasin
Agung Ary Wibowo menjelaskan bahwa pasien cuci darah di RSUD Ulin Banjarmasin terdiri dari berbagai usia, mulai dari anak-anak hingga lansia. "Dari 390 pasien di RSUD kita, ada orang dewasa hingga anak-anak dengan jadwal rutin melakukan cuci darah selama 6 hari setiap minggu," ungkapnya. Kondisi ini menunjukkan pentingnya edukasi dan pencegahan penyakit ginjal sejak dini.
RSUD Ulin Banjarmasin, sebagai rumah sakit rujukan regional Kalsel-Kalimantan Tengah, menyediakan dua dari tiga pilihan terapi pengganti ginjal, yaitu hemodialisis dan peritonel dialisis. Dengan kapasitas yang ada, rumah sakit ini berupaya memberikan pelayanan optimal bagi para pasien gagal ginjal.
Kepala Instalasi Dialisi RSUD Ulin Banjarmasin, Enita Rakhmawati Kurniatmaja, menambahkan bahwa sebagian besar pasien yang ditangani menderita hipertensi yang kemudian berkomplikasi ke ginjal. Kondisi ini dapat dialami oleh semua kelompok usia, mulai dari anak-anak hingga dewasa.
Pentingnya Pola Hidup Sehat untuk Mencegah Penyakit Ginjal
Dokter Enita menekankan pentingnya menerapkan pola hidup sehat untuk mencegah penyakit ginjal. Ia menghimbau masyarakat untuk rutin berolahraga, mengonsumsi makanan sehat, istirahat cukup, dan minum air putih yang cukup. Bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit ginjal, deteksi dini melalui pemeriksaan berkala sangat dianjurkan.
"Mari bersama-sama kita menjaga kesehatan ginjal, dengan cara pola hidup sehat, mengkonsumsi makanan yang sehat, berolahraga teratur, istirahat teratur dan jangan malas untuk minum air putih yang cukup," pesan dr. Enita. Sosialisasi dan edukasi kesehatan ginjal akan terus digencarkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan organ vital ini.
Pemprov Kalsel berkomitmen untuk terus berupaya menurunkan angka kasus gagal ginjal melalui berbagai program, termasuk penyediaan layanan kesehatan yang memadai dan kampanye edukasi yang intensif kepada masyarakat. Deteksi dini dan pola hidup sehat menjadi kunci utama dalam mencegah penyakit ginjal kronis.
Dengan adanya peningkatan sosialisasi ini diharapkan masyarakat Kalimantan Selatan semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan ginjal dan melakukan deteksi dini untuk mencegah penyakit ginjal kronis.