Palestina Desak DK PBB Akhiri Serangan Israel: Lebih dari 400 Warga Tewas
Utusan Palestina di PBB mendesak Dewan Keamanan PBB untuk segera bertindak menghentikan serangan Israel di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 400 warga Palestina.
Serangan besar-besaran Israel di Jalur Gaza telah menimbulkan keprihatinan internasional yang meluas. Riyad Mansour, utusan Palestina untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), mendesak Dewan Keamanan (DK) PBB untuk segera mengambil tindakan guna menghentikan kekerasan yang telah menewaskan lebih dari 400 warga Palestina dan melukai ratusan lainnya. Pernyataan tersebut disampaikan dalam pertemuan DK PBB pada Selasa, 18 Maret 2024, menanggapi situasi darurat kemanusiaan di Gaza.
Mansour mengecam keras serangan Israel, menyebutnya sebagai kejahatan yang tak terbenarkan dan mendesak penghentian segera. Ia menekankan bahwa rakyat Palestina dibantai, terhalang akses bantuan kemanusiaan, dan ditangkap secara sewenang-wenang. Diplomat Palestina itu memperingatkan bahwa jika DK PBB gagal bertindak, kredibilitas organisasi internasional tersebut akan semakin terancam. "Dewan Keamanan, bertindaklah. Akhiri tindakan kriminal ini," serunya.
Pernyataan tersebut juga menyerukan dukungan terhadap kesepakatan KTT Arab awal Maret 2024 yang mendukung usulan rekonstruksi Gaza senilai 53 miliar dolar AS. Usulan yang diajukan Mesir ini menekankan pentingnya rekonstruksi tanpa pengusiran paksa warga Palestina dari tanah air mereka. Mansour menyebut situasi ini sebagai momen bersejarah yang akan menentukan masa depan kawasan dan dunia. Ia meminta dukungan internasional untuk gencatan senjata dan penegakan perdamaian di Gaza.
Serangan Brutal dan Tanggapan Internasional
Militer Israel menyatakan serangan udara di Gaza sebagai operasi militer terbesar sejak gencatan senjata dengan Hamas pada Januari 2024. Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan lebih dari 400 warga Palestina tewas dan 562 lainnya luka-luka, dengan banyak korban masih terjebak di bawah reruntuhan. Jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Gaza sejak Oktober 2023 telah mencapai lebih dari 48.500 jiwa, sebagian besar perempuan dan anak-anak.
Kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan Israel telah menarik perhatian Mahkamah Pidana Internasional (ICC). Pada November 2023, ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant. Selain itu, Israel juga menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas perang di Jalur Gaza. Usulan kontroversial Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk mencaplok Gaza dan mengusir warga Palestina, yang dianggap sebagai upaya pembersihan etnis, telah ditolak oleh negara-negara Arab dan internasional.
Mansour dengan tegas meminta DK PBB untuk segera bertindak, menekankan pentingnya menghentikan pembatasan akses makanan, air, dan layanan kesehatan bagi warga Palestina, terutama selama bulan Ramadhan. Ia mendesak Dewan Keamanan untuk menggunakan wewenangnya untuk mengakhiri konflik dan menyelamatkan nyawa warga Palestina. "Kehidupan, kebebasan, dan perdamaian harus berjaya," tegasnya.
Desakan Gencatan Senjata dan Rekonstruksi Gaza
Seruan Palestina untuk gencatan senjata dan rekonstruksi Gaza mendapat dukungan dari KTT Arab. Kesepakatan KTT Arab tersebut menawarkan rencana rekonstruksi senilai 53 miliar dolar AS, yang menekankan pentingnya rekonstruksi tanpa pengusiran paksa warga Palestina. Rencana ini merupakan tanggapan langsung terhadap usulan kontroversial Presiden Trump yang ditolak secara luas.
Situasi di Gaza terus memburuk dengan meningkatnya jumlah korban jiwa dan kerusakan infrastruktur. Desakan internasional untuk menghentikan kekerasan dan memberikan bantuan kemanusiaan semakin kuat. Peran DK PBB dalam menyelesaikan konflik ini menjadi sorotan utama, dengan harapan DK PBB dapat mengambil tindakan tegas untuk mengakhiri penderitaan rakyat Palestina.
Dunia internasional tengah menyaksikan situasi yang kritis di Gaza. Tindakan cepat dan tegas dari Dewan Keamanan PBB sangat dibutuhkan untuk mencegah eskalasi konflik dan melindungi warga sipil Palestina. Dukungan internasional untuk gencatan senjata dan rekonstruksi Gaza menjadi kunci untuk mencapai perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut.
Krisis kemanusiaan di Gaza membutuhkan respons global yang cepat dan efektif. Selain gencatan senjata, bantuan kemanusiaan, dan rekonstruksi, penting juga untuk memastikan akuntabilitas atas pelanggaran hukum internasional yang terjadi. Keadilan dan perdamaian harus ditegakkan di Gaza.