PAN Desak Usut Tuntas Penembakan PMI di Malaysia, Satu Tewas
Wakil Ketua Umum DPP PAN, Saleh Partaonan Daulay, mendesak otoritas terkait mengusut tuntas penembakan 5 PMI di perairan Tanjung Rhu, Malaysia, oleh APMM yang mengakibatkan 1 korban meninggal dan 4 luka-luka, serta meminta perlindungan bagi keluarga korba
Insiden penembakan lima Pekerja Migran Indonesia (PMI) oleh Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) di perairan Tanjung Rhu, Selangor, pada Jumat, 24 Januari 2024, telah mengakibatkan satu korban meninggal dunia dan empat lainnya luka-luka. Peristiwa ini telah memicu reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk Partai Amanat Nasional (PAN).
Wakil Ketua Umum DPP PAN, Saleh Partaonan Daulay, dalam keterangannya pada Selasa, 28 Januari 2024, mendesak pemerintah Indonesia dan otoritas Malaysia untuk mengusut tuntas insiden tersebut. Saleh menekankan pentingnya pengusutan yang transparan dan berdasarkan asas kemanusiaan serta keadilan. Ia juga menyoroti kurangnya akses bagi aparat Indonesia untuk menjenguk para korban yang dirawat di Malaysia, memicu kekhawatiran akan upaya penutupan fakta.
PAN, melalui anggota DPR RI di komisi terkait, akan mengawasi ketat proses penanganan kasus ini. Bahkan, jika diperlukan, PAN siap mengirimkan tim ke Malaysia untuk memastikan proses berjalan adil dan transparan. Langkah pengawasan ini bertujuan untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang.
Saleh juga menyinggung peran Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI), yang kini memiliki kewenangan lebih besar. Ia menekankan pentingnya koordinasi antara KP2MI dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia, dan atase kepolisian Indonesia di Malaysia untuk memastikan penyelesaian kasus yang tuntas.
Kecaman Keras dan Dukacita
PAN mengecam keras insiden penembakan tersebut, menyebutnya sebagai penambahan catatan buruk dalam penanganan PMI di Malaysia. Partai menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban. Saleh juga menyayangkan penggunaan kekuatan berlebihan (excessive use of force) oleh APMM. Meskipun para PMI diduga masuk secara tidak prosedural, penembakan dinilai melanggar HAM dan nilai kemanusiaan.
Perhatian Pemerintah untuk Keluarga Korban
Saleh meminta pemerintah untuk segera memberikan perhatian dan informasi kepada keluarga korban, baik bantuan langsung maupun informasi perkembangan kasus. PAN berharap kasus ini dapat diselesaikan dengan cepat dan profesional, mengingat hubungan baik Indonesia-Malaysia saat ini. Kejadian ini, menurut Saleh, tidak boleh menodai hubungan bilateral kedua negara.
Keyword Fokus: Penembakan PMI Malaysia