Pangdam Pattimura Serahkan Senjata Sitaan ke Polda Maluku: Wujud Sinergitas Jaga Keamanan
Pangdam Pattimura menyerahkan senjata api sitaan dan amunisi ke Polda Maluku sebagai bentuk sinergitas dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Maluku, khususnya pasca konflik tahun 1999-2000.
Mayjen TNI Putranto Gatot Sri Handoyo, Pangdam XV/Pattimura, menyerahkan senjata api sitaan beserta amunisi kepada Kepolisian Daerah (Polda) Maluku pada Selasa, 29 April di Ambon. Penyerahan ini merupakan wujud nyata sinergitas TNI-Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Maluku. Senjata api tersebut, berupa revolver polisi nomor seri 794814, beserta satu magazine berisi satu butir munisi kaliber 9 mm dan 10 butir munisi kaliber 5,56 mm, diserahkan secara sukarela oleh seorang warga yang identitasnya dirahasiakan.
Senjata api tersebut merupakan hasil penggalangan anggota Kodam dari masyarakat di Maluku Tengah. Diperkirakan, senjata ini merupakan sisa konflik horizontal di Maluku pada tahun 1999-2000. Warga yang menyerahkan senjata tersebut tergerak oleh kesadaran hukum dan kepedulian terhadap stabilitas keamanan di wilayah tersebut. Hal ini menunjukkan keberhasilan pendekatan humanis yang dilakukan oleh anggota Kodam dalam membangun kepercayaan masyarakat.
Pangdam Pattimura menekankan pentingnya sinergitas TNI-Polri dalam menjaga keamanan. Ia mengapresiasi kesadaran masyarakat yang menyerahkan senjata api secara sukarela dan berharap hal ini dapat menjadi contoh bagi masyarakat lain. Penyerahan senjata ini juga menunjukkan komitmen bersama untuk menciptakan perdamaian dan stabilitas di Maluku.
Pentingnya Kesadaran Hukum dan Sinergitas TNI-Polri
Penyerahan senjata api tersebut merupakan bukti nyata dari kesadaran hukum yang tumbuh di tengah masyarakat Maluku. Warga yang menyerahkan senjata api tersebut secara sukarela menunjukkan komitmennya untuk mendukung keamanan dan ketertiban. Hal ini juga menunjukkan keberhasilan pendekatan persuasif yang dilakukan oleh TNI dalam membangun kepercayaan masyarakat.
Sinergitas antara TNI dan Polri sangat penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban, khususnya di daerah yang memiliki sejarah konflik seperti Maluku. Kerja sama yang baik antara kedua institusi ini sangat efektif dalam mencegah potensi konflik dan menjaga stabilitas keamanan.
Pangdam Pattimura juga menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam menciptakan situasi keamanan yang kondusif di Maluku. Ia berharap, kerja sama yang baik antara TNI, Polri, dan masyarakat akan terus terjalin untuk menciptakan perdamaian yang berkelanjutan.
"Salah satu warga yang tidak ingin disebutkan identitasnya menyerahkan senjata tersebut kepada anggota Kodam secara sukarela, karena ia menyadari hukum, dan berupaya untuk menghindari penyalahgunaan senjata ilegal, serta peduli terhadap pentingnya stabilitas keamanan," ujar Pangdam Pattimura.
Imbauan Kepada Masyarakat
Pangdam Pattimura mengimbau kepada masyarakat yang masih menyimpan senjata api dan amunisi untuk menyerahkannya kepada pihak berwenang secara sukarela. Pihak berwenang menjamin bahwa mereka yang menyerahkan senjata api secara sukarela tidak akan diproses secara hukum.
"Kami menjamin mereka yang secara sukarela menyerahkannya tidak diproses hukum. Justru saya sangat berterima kasih kepada masyarakat yang mau menyerahkan senjata dengan sukarela, ini artinya masyarakat sudah memiliki kesadaran akan pentingnya perdamaian", ujar Pangdam.
Langkah ini diharapkan dapat mengurangi potensi konflik dan meningkatkan rasa aman di tengah masyarakat. Dengan demikian, stabilitas keamanan di Maluku dapat terus terjaga dengan baik.
Pangdam berharap, aksi ini dapat menjadi contoh dan motivasi bagi masyarakat lainnya untuk turut serta menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Maluku. Kerja sama dan kesadaran masyarakat sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang aman dan damai.
Dengan berakhirnya penyerahan senjata api ini, diharapkan dapat menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat Maluku. Semoga sinergitas antara TNI dan Polri terus terjaga untuk menciptakan perdamaian yang berkelanjutan di Maluku.