Pedagang Lombok Timur Diminta Jaga Stabilitas Harga Sembako Jelang Ramadhan
Pemerintah Kabupaten Lombok Timur mengimbau pedagang untuk tidak menaikkan harga sembako menjelang Ramadhan 2025, dengan pengawasan ketat untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok.

Lombok Timur, NTB, 15 Februari 2024 - Menjelang bulan Ramadhan 2025, Pemerintah Kabupaten Lombok Timur (Lotim) mengajak para pedagang untuk menahan diri dari menaikkan harga sembako. Imbauan ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Perdagangan Lombok Timur, Mahsin, pada Sabtu lalu. Langkah ini diambil untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok bagi masyarakat Lotim.
Antisipasi Kenaikan Harga Sembako
Mahsin menekankan pentingnya menjaga stabilitas harga, khususnya menjelang bulan Ramadhan. "Kami meminta agar para pedagang tidak menaikkan harga sembako sesuka hati, dan lebih penting lagi, tidak menjual bahan pokok ke luar daerah," tegasnya. Untuk memastikan ketersediaan sembako, pihaknya gencar melakukan pengawasan dan pemantauan distribusi barang. Kerjasama dengan distributor juga dilakukan untuk memastikan stok tetap aman dan distribusi berjalan lancar.
"Stok masih aman," kata Mahsin. "Kami sudah bersurat ke semua distributor agar mereka tidak menjual bahan pokok ke luar daerah atau menjual dengan harga yang tidak wajar, terutama menjelang bulan puasa dan hari besar lainnya." Langkah ini dinilai krusial untuk mencegah kelangkaan dan inflasi yang merugikan masyarakat.
Minyak Goreng Stabil, Waspada Tiga Komoditi
Hasil rapat koordinasi pembahasan inflasi menunjukkan bahwa minyak goreng menjadi komoditi yang rentan mengalami kenaikan harga. Namun, Mahsin memastikan harga minyak goreng di Lombok Timur masih stabil. "Dalam rapat inflasi, kenaikan harga minyak goreng terjadi di Lombok Tengah, tetapi untuk Lombok Timur masih stabil," jelasnya. Kondisi ini tentunya menjadi kabar baik bagi masyarakat Lotim.
Meskipun demikian, Mahsin mengingatkan akan tiga komoditi yang berpotensi menyebabkan inflasi: cabai rawit, daging ayam ras, dan bawang merah. "Tiga komoditi ini perlu diwaspadai, terutama menjelang bulan Ramadhan yang tinggal dua pekan lagi," imbuhnya. Pengawasan ketat terhadap ketiga komoditi ini menjadi prioritas.
Inflasi Lombok Timur Menurun
Mahsin menyampaikan kabar positif terkait inflasi di Lombok Timur. Angka inflasi yang awalnya positif kini telah beralih ke angka negatif, menunjukkan perbaikan signifikan. "Inflasi Lombok Timur dari hari ke hari menunjukkan pergerakan yang cukup bagus. Awalnya angka positif, sekarang sudah berada di angka negatif," ujarnya. Angka inflasi nasional berada di 1,57 persen, tingkat provinsi NTB di 1,25 persen, sementara Lombok Timur berada di angka 0,86 persen. Meskipun demikian, Mahsin berharap angka inflasi tetap terjaga di angka tersebut.
"Penurunan ini cukup sampai 0,86 persen, jangan turun lagi, kalau turun kasihan para petani," katanya. Pernyataan ini menunjukkan kepedulian terhadap kesejahteraan petani di Lombok Timur.
Pengawasan Terus Dilakukan
Mahsin menegaskan bahwa semua instansi terkait telah mendapat perintah untuk terus melakukan monitoring dan pengawasan terhadap bahan pokok. Hal ini bertujuan untuk mencegah kenaikan harga yang signifikan selama bulan Ramadhan. "Jika bahan pokok dibawa keluar daerah, ini bisa menjadi penyebab kenaikan inflasi. Oleh karena itu, stabilitas harga bahan pokok tersebut terus dipantau," jelasnya. Komitmen ini menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam menjaga kesejahteraan masyarakat.
Kesimpulan
Pemerintah Kabupaten Lombok Timur berkomitmen penuh untuk menjaga stabilitas harga sembako menjelang Ramadhan 2025. Melalui pengawasan ketat dan kerjasama dengan distributor, diharapkan ketersediaan dan harga sembako tetap terkendali, sehingga masyarakat dapat merayakan Ramadhan dengan tenang dan nyaman.