Pegunungan Arfak Gandeng UNICEF Tingkatkan Literasi dan Numerasi Anak
Pemerintah Kabupaten Pegunungan Arfak berkolaborasi dengan UNICEF untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar melalui program literasi dan numerasi guna mengatasi rendahnya kemampuan membaca dan berhitung anak usia dini dan siswa SD.
Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, bermitra dengan UNICEF (Dana Anak-Anak PBB) dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dasar. Kolaborasi ini difokuskan pada perluasan program literasi dan numerasi, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca, menulis, dan berhitung anak-anak di wilayah tersebut. Program ini diluncurkan pada tahun 2024 dan menargetkan anak usia dini serta siswa sekolah dasar kelas 1 hingga 3.
Bupati Pegunungan Arfak, Dominggus Saiba, mengungkapkan bahwa kerjasama ini merupakan langkah strategis untuk memastikan anak-anak di daerahnya mendapatkan pendidikan dasar yang berkualitas dan tidak tertinggal dibandingkan daerah lain. Ia menekankan bahwa program ini sejalan dengan misi pembangunan daerah untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas melalui peningkatan layanan pendidikan dan kesehatan. Dengan IPM yang masih rendah (58,71), kerjasama dengan UNICEF diharapkan dapat membantu memperbaiki kondisi ini.
UNICEF, melalui Kepala Kantor Perwakilan Tanah Papua, Aminuddin Mohammad Ramdan, menjelaskan bahwa program literasi dan numerasi telah diterapkan di berbagai wilayah Papua selama lebih dari satu dekade. Di Pegunungan Arfak, program ini diimplementasikan dengan dukungan Pusat Kajian Kepemudaan (PUSKAMUDA). Program ini terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi dasar siswa di beberapa daerah di Papua.
Meningkatkan Kemampuan Dasar Siswa
Berdasarkan data tahun 2024, sekitar 40 persen siswa kelas 3 SD di Pegunungan Arfak belum lancar membaca. Oleh karena itu, intervensi melalui program ini sangat dibutuhkan. Sebanyak 20 SD dan 6 PAUD menjadi fokus awal program, dengan harapan pemerintah daerah dapat mereplikasi program ini ke seluruh sekolah di Pegunungan Arfak. UNICEF optimis program ini akan mendukung pemenuhan hak setiap anak atas pendidikan berkualitas.
Secara nasional, tantangan dalam literasi dan numerasi juga cukup besar. Sekitar 47 persen siswa kelas 2 SD belum mampu membaca dengan lancar, dan lebih dari 50 persen siswa kesulitan memahami konsep dasar matematika. Tantangan ini diperparah di daerah terpencil seperti Pegunungan Arfak, dengan keterbatasan infrastruktur dan sumber daya pengajar yang kompeten.
Meskipun demikian, hasil implementasi program di tahun pertama menunjukkan peningkatan kemampuan membaca dan menulis siswa di sekolah-sekolah yang diintervensi. Hal ini menunjukkan potensi program untuk mengatasi masalah rendahnya literasi dan numerasi di daerah tersebut.
Dukungan PUSKAMUDA dan Visi Jangka Panjang
PUSKAMUDA, melalui Direktur Rissalwan Habdy Lubis, berkomitmen mendukung UNICEF dengan menyediakan tenaga terlatih sebagai fasilitator program. Program ini tidak hanya meningkatkan kemampuan siswa, tetapi juga memperkuat kapasitas guru dan pendamping lokal melalui pelatihan berkelanjutan. Tujuan jangka panjang adalah membangun ekosistem pendidikan inklusif dan berkelanjutan, agar anak-anak Papua memiliki fondasi pendidikan yang kuat.
Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Pegunungan Arfak, UNICEF, dan PUSKAMUDA ini merupakan contoh nyata komitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah terpencil. Dengan pendekatan yang terintegrasi dan berkelanjutan, diharapkan program ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perkembangan anak-anak di Pegunungan Arfak dan meningkatkan IPM daerah tersebut.
Program ini juga diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain di Indonesia yang menghadapi tantangan serupa dalam meningkatkan kualitas pendidikan dasar. Replikasi program ini ke seluruh sekolah di Pegunungan Arfak akan menjadi kunci keberhasilan jangka panjang dalam meningkatkan literasi dan numerasi anak-anak di wilayah tersebut. Keberhasilan program ini akan memberikan kontribusi besar dalam pembangunan sumber daya manusia di Papua Barat.