Pelindo Marine Ajak Anak Pesisir Lestarikan Seni Damar Kurung
PT Pelindo Marine Service mengajak anak-anak panti asuhan dan kelompok belajar di Surabaya untuk mengenal dan melestarikan seni tradisional Damar Kurung, sebuah lampion unik dengan sejarah panjang dari masa Sunan Prapen.
Surabaya, 12 Maret 2024 - PT Pelindo Marine Service (Pelindo Marine) menggelar kegiatan positif di bulan Ramadhan. Mereka mengajak anak-anak dari Panti Asuhan Rodhiyatul Jannah di Kenjeran, Surabaya, dan Kelompok Belajar Sinau Karo Dolan (SIROLAN) di Kampung Seng Tangguh untuk mengenal dan melestarikan seni tradisional Damar Kurung. Kegiatan ini melibatkan karyawan muda Pelindo Marine, membangun interaksi positif antara perusahaan dan komunitas sekitar Pelabuhan Tanjung Perak.
Direktur Keuangan, SDM dan Manajemen Risiko PT Pelindo Marine Service, Lia Indi Agustiana, menjelaskan tujuan kegiatan ini. "Dengan berbagi ilmu dan kebahagiaan bersama anak-anak, kita berharap dapat menanamkan nilai-nilai budaya serta menuai keberkahan di bulan Ramadhan ini," ujarnya di Surabaya. Kegiatan ini tidak hanya menanamkan nilai kebersamaan dan kepedulian sosial, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian budaya Indonesia.
Upaya Pelindo Marine ini sejalan dengan program Astacita, yang menekankan pada pelestarian dan penguatan identitas budaya bangsa. Inisiatif ini bertujuan untuk menjaga warisan budaya agar tetap lestari dan diwariskan kepada generasi mendatang. Melalui kegiatan ini, Pelindo Marine menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung pelestarian budaya lokal.
Mengenal Lebih Dekat Seni Damar Kurung
Budayawan asal Gresik, Kris Adji, hadir memberikan edukasi dan pelatihan pembuatan Damar Kurung kepada anak-anak. Beliau menjelaskan sejarah dan keunikan seni tradisional ini. Kris memaparkan bahwa Damar Kurung telah ada sejak abad ke-16, pada masa Sunan Prapen, menjadi bagian integral dari warisan budaya pesisir.
Damar Kurung, berbentuk seperti lampion dengan empat sisi, setiap sisinya menampilkan rangkaian cerita yang saling berkaitan. "Selain sebagai karya seni, Damar Kurung juga melambangkan cahaya, baik secara fisik maupun sebagai simbol cahaya Ramadhan yang membawa keberkahan dan harapan bagi kita semua," jelas Kris. Penjelasan yang detail dan menarik membuat anak-anak antusias mengikuti pelatihan.
Pelatihan ini memberikan pemahaman mendalam tentang sejarah, makna, dan teknik pembuatan Damar Kurung. Anak-anak tidak hanya belajar membuat, tetapi juga memahami nilai budaya yang terkandung di dalamnya. Hal ini penting untuk menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap warisan budaya bangsa.
Pengalaman berharga ini juga diungkapkan oleh Ahmad Nur Fauzi, pengelola Panti Asuhan Rodhiyatul Jannah. "Kegiatan ini merupakan pengalaman yang tak akan terlupakan bagi anak-anak," katanya. Anak-anak tidak hanya belajar tentang Damar Kurung, tetapi juga mendapat kesempatan mengunjungi Pelabuhan Tanjung Perak dan melihat aktivitas pelabuhan secara langsung.
Dampak Positif Pelestarian Budaya
Inisiatif Pelindo Marine dalam melestarikan seni Damar Kurung memberikan dampak positif yang luas. Selain melestarikan warisan budaya, kegiatan ini juga memperkuat ikatan sosial antara perusahaan dan komunitas sekitar. Partisipasi karyawan muda Pelindo Marine menunjukkan komitmen perusahaan dalam tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Kegiatan ini juga memberikan pengalaman berharga bagi anak-anak panti asuhan dan kelompok belajar. Mereka tidak hanya belajar tentang seni tradisional, tetapi juga mendapatkan kesempatan untuk bereksplorasi dan belajar hal baru di luar lingkungan mereka sehari-hari. Hal ini sangat penting untuk pengembangan diri dan memperluas wawasan mereka.
Dengan melibatkan generasi muda, Pelindo Marine memastikan kelangsungan seni Damar Kurung. Mereka tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga menjadi bagian aktif dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya Indonesia. Hal ini menjadi contoh nyata bagaimana perusahaan swasta dapat berkontribusi dalam pelestarian budaya.
Kegiatan ini diharapkan dapat menginspirasi perusahaan lain untuk turut serta dalam pelestarian budaya. Melalui kolaborasi dan kepedulian bersama, warisan budaya bangsa dapat tetap lestari dan diwariskan kepada generasi mendatang. Pelestarian budaya bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab seluruh elemen masyarakat, termasuk perusahaan swasta.
Dengan demikian, inisiatif Pelindo Marine ini menjadi contoh nyata bagaimana perusahaan swasta dapat berperan aktif dalam melestarikan warisan budaya bangsa. Semoga kegiatan serupa dapat terus dilakukan untuk menjaga kelestarian seni dan budaya Indonesia.