Pemberantasan Premanisme di Sumut: Jaga Iklim Investasi agar Ekonomi Tumbuh
Pengamat ekonomi Gunawan Benjamin tekankan pentingnya pemberantasan premanisme di Sumut untuk menjaga iklim investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Medan, 16 Mei 2025 (ANTARA) - Gunawan Benjamin, seorang pengamat ekonomi dari Universitas Islam Sumatera Utara (UISU), menekankan pentingnya pemberantasan premanisme di Sumatera Utara untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi. Pernyataan ini disampaikannya di Medan pada Jumat lalu, menyusul Operasi Pekat Toba 2025 yang telah menindak 1.130 pelaku premanisme.
Menurut Gunawan, menciptakan iklim investasi yang pro growth sangatlah krusial. Keberadaan premanisme, dengan aksi-aksi pungutan liarnya, merupakan penghambat utama pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Sumatera Utara. Ia menjelaskan bahwa premanisme menciptakan "high cost economy", yang berdampak pada rendahnya daya saing dan penciptaan lapangan kerja.
Lebih lanjut, Gunawan menambahkan bahwa premanisme tidak hanya berdampak pada kerugian ekonomi secara langsung, tetapi juga menimbulkan dampak psikologis negatif bagi masyarakat. Ketakutan dan ketidakpastian yang ditimbulkan menghambat potensi investasi dan pemanfaatan sumber daya manusia dan alam secara maksimal. Oleh karena itu, pemberantasan premanisme harus dilakukan secara berkesinambungan dan didukung oleh aturan baku yang tegas.
Premanisme: Penghambat Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi
Gunawan Benjamin menjelaskan bahwa aksi premanisme, khususnya pungutan liar, mengganggu iklim investasi. Praktik ini menciptakan biaya ekonomi yang tinggi ("high cost economy"), menurunkan daya saing daerah, dan pada akhirnya menghambat pertumbuhan ekonomi. Hal ini juga berdampak pada terbatasnya peluang kerja bagi masyarakat.
Ia menambahkan bahwa premanisme juga menciptakan "variable cost" yang sulit diukur dan diprediksi. Biaya ini muncul karena ketidakpastian dan risiko yang ditimbulkan oleh aktivitas premanisme, sehingga investor enggan berinvestasi di daerah yang tidak kondusif.
Lebih jauh, Gunawan menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat sekitar untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dan bebas dari aksi premanisme. Partisipasi aktif masyarakat sangat penting dalam mendukung upaya pemberantasan premanisme ini.
Operasi Pekat Toba 2025: Langkah Nyata Pemberantasan Premanisme
Polda Sumatera Utara telah menunjukkan komitmennya dalam memberantas premanisme melalui Operasi Pekat Toba 2025. Dari tanggal 1 hingga 14 Mei 2025, operasi ini telah berhasil menindak 954 kasus premanisme dengan total 1.130 tersangka yang ditangkap.
Namun, Gunawan menekankan bahwa keberhasilan operasi ini harus diiringi dengan upaya berkelanjutan untuk mencegah munculnya kembali aksi premanisme. Perlu adanya aturan baku yang tegas dan penegakan hukum yang konsisten untuk menciptakan efek jera dan memastikan iklim investasi yang aman dan terjamin.
Selain itu, edukasi dan kesadaran masyarakat juga sangat penting untuk mendukung keberhasilan upaya pemberantasan premanisme. Masyarakat perlu memahami dampak negatif premanisme terhadap perekonomian dan kesejahteraan mereka.
Kesimpulan
Pemberantasan premanisme di Sumatera Utara merupakan langkah krusial untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Upaya ini membutuhkan komitmen dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, aparat penegak hukum, dan masyarakat, untuk menciptakan Sumatera Utara yang aman, nyaman, dan menarik bagi investor.