Pemerintah Diminta Beri Insentif Kelas Menengah, Kunci Perekonomian Indonesia
Pakar hubungan internasional menyarankan pemerintah memberikan insentif kepada kelas menengah dan melakukan reformasi birokrasi untuk menghadapi tantangan ekonomi global.
Jakarta, 2 Mei 2024 (ANTARA) - Pemerintah Indonesia perlu memberikan insentif kepada kelas menengah untuk menghadapi situasi ekonomi global yang menantang. Hal ini disampaikan oleh Dinna Prapto Raharja, pakar hubungan internasional dari Synergy Policies, dalam diskusi daring bertajuk "100 Hari Trump: Tsunami Geopolitik dan Ekonomi bagi Indonesia", Jumat lalu.
Menurut Dinna, kelas menengah merupakan kunci dan penyangga perekonomian Indonesia. Insentif yang diberikan sebaiknya difokuskan pada sektor-sektor kompetitif seperti industri, produksi, dan diplomasi untuk meningkatkan daya saing Indonesia di kancah internasional. Ia menambahkan, "Walaupun kecil-kecil, tapi kalau itu kita akumulasi semua pihak kelas menengah ikut berkontribusi, mudah-mudahan hasilnya jadi lebih positif dalam situasi yang sulit seperti sekarang."
Selain insentif, Dinna juga menekankan perlunya reformasi birokrasi yang efektif. Ia mencontohkan Vietnam yang memangkas jumlah kementeriannya hampir separuh, menggabungkan kementerian strategis seperti Perdagangan dan Pertanian untuk memperkuat daya dorong ekspor.
Reformasi Birokrasi dan Penguatan Kerja Sama ASEAN
Dinna menjelaskan bahwa penggabungan kementerian strategis di Vietnam dilakukan untuk menciptakan "mesin yang kuat jadi satu" dalam penetrasi pasar global. Berbeda dengan Indonesia yang cenderung menambah jumlah kementerian, pendekatan Vietnam ini dinilai lebih efisien dan efektif.
Lebih lanjut, ia menyarankan Indonesia untuk memperkuat kerja sama ekonomi, khususnya ekspor, dengan negara-negara ASEAN. Kementerian terkait perlu lebih sigap dan proaktif untuk meningkatkan ekspor ke negara-negara tetangga. Kerja sama yang kuat di kawasan ASEAN akan sangat membantu Indonesia menghadapi tantangan global.
Selain itu, Dinna juga menekankan pentingnya strategi komunikasi yang efektif. Indonesia perlu menciptakan narasi yang mampu menggabungkan aspek ekonomi, sosial budaya, dan politik untuk memperkuat kerja sama dengan komunitas internasional. Ia menambahkan, "Padahal jelas keterkaitan antara ekonomi, politik, sosial, budaya itu, justru kita harus pintar menarasikan … dipikirnya urusannya nanti kalau ekonomi sudah beres … justru sosial, ekonomi, politik itu jadi satu."
Strategi Nasional yang Komprehensif
Kesimpulannya, Dinna menyoroti perlunya strategi nasional yang komprehensif untuk menghadapi tantangan global. Strategi ini harus mencakup pemberian insentif kepada kelas menengah, reformasi birokrasi yang efisien, dan penguatan kerja sama ekonomi regional, khususnya di ASEAN. Selain itu, Indonesia perlu membangun narasi yang mampu menyatukan berbagai aspek kehidupan nasional untuk meningkatkan daya saing dan pengaruhnya di dunia internasional. Dengan langkah-langkah strategis tersebut, Indonesia diharapkan mampu menghadapi tantangan ekonomi global dengan lebih baik dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Pemerintah perlu segera mengambil langkah konkret untuk merealisasikan rekomendasi tersebut demi kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia.