Pemkab Aceh Barat Dukung Festival Da'i Remaja: Lahirkan Kader Pendakwah Muda
Pemerintah Kabupaten Aceh Barat mendukung Festival Da'i Remaja untuk mencetak kader pendakwah muda yang beriman, berakhlak mulia, dan mampu berdakwah di era digital.
Meulaboh, 22 April 2024 - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat memberikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan audisi Festival Da'i Remaja. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kaderisasi keagamaan dan mencetak para da'i muda yang handal dalam menyampaikan dakwah Islam di masa mendatang. Audisi yang diikuti oleh 86 peserta dari seluruh Aceh Barat ini, kini telah menyaring 30 finalis yang akan memperebutkan hadiah utama berupa paket umrah.
Wakil Bupati Aceh Barat, Said Fadheil, menyatakan bahwa festival ini merupakan bagian penting dari pembangunan karakter bangsa dan menjadi strategi dakwah yang relevan di era digital. Beliau menekankan pentingnya mencetak dai muda yang tidak hanya mahir berdakwah, tetapi juga menjadi teladan dalam perilaku dan menjaga nilai-nilai Islam. "Ajang ini merupakan bagian dari pembangunan karakter bangsa dan dakwah yang relevan di era digital," ujar Said Fadheil dalam keterangan resminya.
Dukungan Pemkab Aceh Barat juga diwujudkan melalui apresiasi dan penghargaan kepada Persatuan Pemuda dan Santri Aceh Barat (PPSAB) selaku penyelenggara. Festival ini, menurut Wakil Bupati, menjadi kesempatan berharga untuk meningkatkan strategi para pendakwah muda dalam menghadapi tantangan zaman. Keberhasilan menyaring 30 finalis dari 86 peserta awal menunjukkan antusiasme tinggi dari generasi muda Aceh Barat dalam mengikuti kegiatan ini.
Festival Da'i Remaja: Kaderisasi Dakwah di Era Digital
Festival Da'i Remaja bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga program pengaderan pemuda Aceh Barat yang beriman, berakhlak mulia, dan memiliki kemampuan komunikasi islami yang baik. Tiga peserta terbaik akan mendapatkan hadiah menarik, yaitu paket umrah untuk juara pertama, uang tunai Rp10 juta untuk juara kedua, dan Rp5 juta untuk juara ketiga. Hal ini diharapkan dapat memotivasi para peserta untuk terus meningkatkan kemampuan dan kualitas berdakwah mereka.
Said Fadheil berharap agar kegiatan serupa dapat diselenggarakan secara rutin setiap tahun. Hal ini penting untuk memberikan wadah bagi generasi muda dalam menyalurkan bakat dan minat mereka di bidang dakwah, serta sebagai media pembinaan untuk menyampaikan dakwah yang sejuk, moderat, dan membangun. Dengan demikian, diharapkan akan tercipta generasi muda Aceh Barat yang religius dan berperan aktif dalam pembangunan daerah.
Ketua Umum PPSAB, Zulkifli Andi Govi, menjelaskan bahwa lomba dan audisi ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang dalam menyiapkan kader da'i yang siap menyebarkan dakwah Islam secara luas dan berkelanjutan. PPSAB telah menjalankan berbagai program, termasuk pembinaan pemuda dan santri dalam bidang kewirausahaan. Namun, dakwah tetap menjadi fokus utama demi masa depan Islam di Aceh Barat.
Kolaborasi Pemda dan Komunitas: Wujud Sinergi Positif
Festival Da'i Remaja juga menjadi bukti nyata kolaborasi yang positif antara pemerintah daerah dan komunitas pemuda serta santri. Kolaborasi ini telah berhasil menciptakan ruang-ruang kreatif dan edukatif bagi generasi muda Aceh Barat untuk mengembangkan potensi diri dan berkontribusi dalam pembangunan daerah. Kegiatan ini juga diharapkan dapat menginspirasi daerah lain untuk melakukan hal yang sama dalam rangka mencetak kader-kader pendakwah muda yang berkualitas.
Dengan adanya dukungan penuh dari Pemkab Aceh Barat, diharapkan Festival Da'i Remaja dapat terus berkembang dan melahirkan generasi pendakwah yang mampu menjawab tantangan zaman. Para da'i muda ini diharapkan dapat menjadi teladan bagi masyarakat dan berperan aktif dalam menyebarkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin.
Keberhasilan festival ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia untuk mengembangkan program serupa, guna mencetak kader-kader pendakwah muda yang berpotensi dan mampu membawa perubahan positif bagi masyarakat.
Melalui kegiatan ini, diharapkan akan lahir para da'i muda yang tidak hanya menguasai ilmu agama, tetapi juga memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman. Mereka akan menjadi agen perubahan yang menyebarkan nilai-nilai kebaikan dan membangun peradaban yang lebih baik.