Pemkab Batang Bangun SMKN Rp3 Miliar di Kawasan Industri, Perkuat Pendidikan dan Dorong Keterampilan Kerja
Pemerintah Kabupaten Batang membangun SMKN Negeri Tulis senilai Rp3 miliar di daerah penyangga industri untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan keterampilan kerja anak muda, mendukung industrialisasi daerah.
Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menunjukkan komitmennya dalam memajukan sektor pendidikan di daerah penyangga kawasan industri. Hal ini ditandai dengan pembangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) di Kecamatan Tulis, sebuah langkah strategis yang bertujuan untuk mempersiapkan generasi muda agar siap menghadapi tantangan dunia kerja di era industri modern. Pembangunan ini menelan anggaran sekitar Rp3 miliar.
Wakil Bupati Batang, Suyono, dalam keterangannya di Batang pada Senin, 10 Maret 2024, menjelaskan bahwa pembangunan SMKN Tulis merupakan bagian dari program strategis pemerintah daerah. Pembangunan sekolah kejuruan ini dinilai krusial untuk mendukung industrialisasi di wilayah tersebut, dengan fokus mencetak lulusan yang memiliki keterampilan sesuai kebutuhan industri. Hal ini diharapkan dapat mengurangi kesenjangan antara pendidikan dan lapangan kerja.
Langkah ini juga sejalan dengan upaya Pemkab Batang untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di daerahnya. Dengan adanya SMKN Tulis, diharapkan akan semakin banyak anak muda yang memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendidikan vokasi berkualitas dan siap bersaing dalam dunia kerja yang semakin kompetitif. Lebih lanjut, pembangunan ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah Kecamatan Tulis dan sekitarnya.
Pentingnya Keterampilan Kerja dan Gotong Royong
Wakil Bupati Suyono menekankan pentingnya keterampilan kerja yang sesuai dengan kebutuhan industri. Beliau menyatakan bahwa SMKN Tulis akan berperan penting dalam hal ini, memastikan para lulusan memiliki bekal keterampilan yang dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan di kawasan industri. Dengan demikian, lulusan SMKN Tulis diharapkan dapat langsung terserap di pasar kerja.
Selain fokus pada pembangunan infrastruktur pendidikan, Suyono juga mengajak masyarakat untuk senantiasa menjaga budaya gotong royong dan kebersamaan. Beliau menyampaikan bahwa semangat kebersamaan sangat penting dalam membangun daerah. Hal ini ditekankan melalui kegiatan tarawih keliling yang dilakukan di berbagai wilayah kecamatan.
Kegiatan tarawih keliling tersebut, menurut Suyono, bukan hanya sebagai kegiatan ibadah semata, tetapi juga sebagai sarana untuk mempererat silaturahmi antara pemerintah dan masyarakat. Hal ini bertujuan untuk menciptakan sinergi yang kuat antara pemerintah dan masyarakat dalam membangun daerah.
Suyono juga menyampaikan pentingnya persatuan dan kesatuan pasca-pemilu. Beliau mengajak masyarakat untuk tetap bersatu dan mendoakan agar pemerintah daerah tetap istiqamah dalam membangun daerah. Hal ini penting untuk menciptakan stabilitas dan kondusivitas dalam pembangunan daerah.
Program TMMD di Kecamatan Tulis
Sebagai upaya untuk meningkatkan infrastruktur dan perekonomian warga, Pemkab Batang juga menginformasikan akan segera melaksanakan Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) di Kecamatan Tulis. Program ini diharapkan dapat memperbaiki infrastruktur di wilayah tersebut, sehingga dapat memperlancar kegiatan perekonomian warga.
Dengan adanya perbaikan infrastruktur, diharapkan akan meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas di Kecamatan Tulis. Hal ini akan memudahkan warga dalam menjalankan kegiatan ekonomi, seperti berdagang dan bertransportasi. Dengan demikian, TMMD diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat di Kecamatan Tulis.
Secara keseluruhan, pembangunan SMKN Tulis dan pelaksanaan TMMD di Kecamatan Tulis merupakan bukti nyata komitmen Pemkab Batang dalam meningkatkan kualitas pendidikan, keterampilan kerja, dan infrastruktur di daerah penyangga kawasan industri. Langkah-langkah ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.
Pembangunan SMKN Tulis diharapkan dapat mencetak generasi muda yang terampil dan siap kerja, sehingga dapat berkontribusi pada kemajuan daerah. Sementara itu, Program TMMD akan meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.