Pemkab Cianjur Tertibkan Bangunan di Sepadan Sungai Antisipasi Banjir Bandang
Pemerintah Kabupaten Cianjur menertibkan bangunan di sepadan sungai untuk mencegah banjir bandang setelah tiga kecamatan terendam banjir akhir pekan lalu.
Banjir bandang yang melanda tiga kecamatan di Cianjur, Jawa Barat, akhir pekan lalu, mengakibatkan lebih dari 100 rumah terendam. Peristiwa ini mendorong Pemerintah Kabupaten Cianjur untuk mengambil tindakan tegas dengan menertibkan bangunan-bangunan yang berdiri di sepadan sungai. Langkah ini bertujuan untuk mengantisipasi kejadian serupa di masa mendatang dan melindungi warga dari ancaman banjir.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Asep Kusmanawijaya, menjelaskan bahwa banjir disebabkan oleh penyempitan aliran sungai akibat bangunan yang terlalu dekat dengan bantaran dan penumpukan sampah di sungai. "Hasil evaluasi di tiga lokasi banjir terdapat sejumlah temuan di mana banyak bangunan yang mendekati bantaran sungai sehingga terjadi penyempitan aliran serta banyaknya sampah yang dibuang ke sungai menjadi faktor terjadinya banjir," kata Asep.
Lebih lanjut, Asep menambahkan bahwa hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak Sabtu petang menyebabkan beberapa sungai meluap dan merendam sejumlah desa di tiga kecamatan yang terdampak. Ketinggian air bervariasi, antara 50 sentimeter hingga satu meter, dan merendam rumah-rumah warga selama kurang lebih dua jam sebelum akhirnya surut. Meskipun air telah surut, kejadian ini menimbulkan kepanikan di kalangan warga.
Penertiban Bangunan dan Sosialisasi
Menindaklanjuti kejadian tersebut, Pemkab Cianjur akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Sosialisasi ini bertujuan untuk mengedukasi warga agar tidak membangun rumah terlalu dekat dengan sungai dan tidak membuang sampah sembarangan. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya banjir susulan dan menjaga kelancaran aliran sungai.
Asep Kusmanawijaya juga mengungkapkan bahwa Bupati Cianjur telah meminta masyarakat di Kecamatan Cilaku, salah satu wilayah yang terdampak banjir, untuk menerima penertiban bangunan yang akan dilakukan. Penertiban ini dianggap perlu untuk mencegah terulangnya bencana banjir di masa mendatang. Pemkab Cianjur berkomitmen untuk melakukan penertiban secara menyeluruh agar aliran sungai kembali lancar dan terhindar dari penyempitan.
Selain penertiban, Pemkab Cianjur juga akan meningkatkan upaya pengelolaan sampah. Pembuangan sampah sembarangan menjadi salah satu faktor penyebab pendangkalan sungai dan memperparah dampak banjir. Oleh karena itu, edukasi dan penegakan aturan terkait pengelolaan sampah akan menjadi bagian penting dari upaya pencegahan banjir.
Dampak Banjir dan Upaya Mitigasi
Banjir yang terjadi di tiga kecamatan di Cianjur mengakibatkan kerugian materiil bagi warga yang rumahnya terendam. Meskipun tidak ada korban jiwa, kejadian ini menimbulkan trauma dan kepanikan. Pemkab Cianjur akan terus memantau kondisi sungai dan memberikan bantuan kepada warga yang terdampak.
Sebagai upaya mitigasi, Pemkab Cianjur akan melakukan normalisasi sungai secara bertahap. Hal ini mencakup pembersihan sampah, pengerukan sedimentasi, dan penataan bantaran sungai. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas sungai dan mengurangi risiko banjir di masa mendatang. Selain itu, Pemkab Cianjur juga akan memperkuat sistem peringatan dini banjir agar warga dapat lebih siap menghadapi potensi bencana.
Kejadian banjir di Cianjur ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak. Pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan kepatuhan terhadap aturan tata ruang menjadi kunci dalam mencegah bencana alam. Kerja sama antara pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan terhindar dari bencana.
"Kami akan laporkan ke pimpinan agar segera dilakukan penertiban karena banjir tahunan akan melanda sejumlah wilayah yang terjadi penyempitan aliran sungai disertai pendangkalan," tegas Asep Kusmanawijaya.