Pemkab Cirebon Tekan Angka Stunting: 8.364 Kasus Berkurang dalam 8 Bulan
Berkat berbagai program intervensi, termasuk Program Orang Tua Asuh dan Gerakan Gemar Makan Ikan, Pemkab Cirebon berhasil menurunkan angka stunting dari 12.379 menjadi 8.364 kasus dalam delapan bulan terakhir.
Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menorehkan prestasi membanggakan dalam upaya penurunan angka stunting. Dalam kurun waktu delapan bulan, tepatnya dari Mei 2024 hingga Januari 2025, angka stunting berhasil ditekan secara signifikan. Data menunjukkan penurunan dari 12.379 kasus menjadi 8.364 kasus. Sukses ini menjadi bukti nyata komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon dalam mengatasi masalah gizi buruk pada anak.
Strategi Penurunan Stunting di Cirebon
Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya, mengungkapkan keberhasilan ini merupakan buah dari berbagai program intervensi yang terintegrasi dan terencana dengan baik. Salah satu program andalan yang berperan besar adalah Program Orang Tua Asuh. Program ini melibatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai pendamping bagi anak-anak stunting. ASN secara sukarela mendampingi dan memastikan pemenuhan kebutuhan gizi anak-anak stunting selama 60 hari. Pada tahap awal, program ini fokus pada 9.300 anak usia 0-24 bulan yang telah teridentifikasi.
Selain Program Orang Tua Asuh, Pemkab Cirebon juga gencar mengkampanyekan Gerakan Gemar Makan Ikan (Gemarikan). Kampanye ini dilakukan secara berkala setiap bulan melalui penyuluhan kepada masyarakat. Tujuannya adalah meningkatkan konsumsi ikan di kalangan masyarakat, khususnya ibu hamil dan anak-anak. Hal ini didorong oleh kandungan gizi ikan yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, terutama protein dan asam lemak yang penting untuk perkembangan otak dan pertumbuhan fisik.
Wahyu Mijaya menekankan pentingnya peran ikan dalam menu harian. "Ikan merupakan bahan pangan bergizi yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Kami ingin mengedukasi orang tua agar lebih memperhatikan konsumsi ikan dalam menu sehari-hari," ujarnya. Pemkab Cirebon menyadari bahwa edukasi dan perubahan perilaku masyarakat merupakan kunci keberhasilan program penurunan stunting.
Kolaborasi untuk Sukses Penurunan Stunting
Keberhasilan Pemkab Cirebon dalam menekan angka stunting tidak hanya bergantung pada program pemerintah saja. Pemkab Cirebon juga aktif menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak. Sektor swasta dan komunitas masyarakat turut dilibatkan untuk mendukung program-program percepatan penurunan stunting. Sinergi antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan elemen masyarakat menjadi kunci keberhasilan ini. Partisipasi aktif semua pihak dalam mendukung berbagai program gizi sangat diapresiasi oleh pemerintah daerah.
Wahyu Mijaya menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang telah berkontribusi. "Kami mengapresiasi semua pihak yang telah berkontribusi dalam upaya penurunan stunting. Ke depan kami akan terus meningkatkan berbagai inisiatif untuk memastikan angka stunting semakin berkurang," ucapnya. Komitmen untuk terus berupaya menurunkan angka stunting di Kabupaten Cirebon tetap menjadi prioritas utama.
Langkah-langkah ke Depan
Meskipun telah mencapai kemajuan signifikan, Pemkab Cirebon menyadari bahwa perjuangan belum berakhir. Penurunan angka stunting membutuhkan upaya berkelanjutan dan terintegrasi. Evaluasi berkala terhadap program yang berjalan dan adaptasi terhadap tantangan yang muncul akan terus dilakukan. Pemkab Cirebon berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas program-program yang ada dan mengembangkan inisiatif baru untuk memastikan keberlanjutan penurunan angka stunting.
Keberhasilan Kabupaten Cirebon dalam menekan angka stunting dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia. Kolaborasi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, serta fokus pada edukasi dan intervensi gizi yang tepat sasaran, merupakan kunci keberhasilan dalam upaya penurunan stunting.