Pemkab Garut Inventarisasi Keluarga Korban Ledakan Amunisi, Dapat Bantuan Rp50 Juta
Pemerintah Kabupaten Garut akan mendata keluarga korban ledakan amunisi di Cibalong untuk mendapatkan bantuan Rp50 juta per keluarga dari Pemprov Jabar, termasuk biaya pendidikan anak-anaknya.
Ledakan amunisi di Cibalong, Garut, pada Senin (12/5/2025) telah mengakibatkan 13 orang meninggal dunia, empat di antaranya anggota TNI dan sembilan warga sipil. Peristiwa ini terjadi di lokasi pemusnahan amunisi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong. Akibatnya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Gubernur Dedi Mulyadi, memberikan bantuan kepada keluarga korban, dan Pemerintah Kabupaten Garut ditugaskan untuk melakukan pendataan.
Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, langsung merespon janji bantuan tersebut. Ia menyatakan kesiapannya untuk menginventarisasi jumlah anggota keluarga korban ledakan amunisi di Cibalong. Pendataan ini bertujuan untuk memastikan penyaluran bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat tepat sasaran.
Peninjauan langsung ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pameungpeuk dilakukan oleh Bupati Garut bersama Gubernur Jawa Barat, jajaran Polda Jabar, dan Kodam III Siliwangi. Di RSUD Pameungpeuk, proses identifikasi korban dilakukan, dan kesempatan ini digunakan untuk menemui keluarga korban dan menyampaikan informasi penting terkait bantuan yang akan diberikan.
Bantuan Rp50 Juta dan Biaya Pendidikan dari Pemprov Jabar
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, secara langsung menyampaikan kepada keluarga korban bahwa mereka akan menerima bantuan sebesar Rp50 juta per kepala keluarga. Tidak hanya itu, pemerintah juga akan menanggung biaya pendidikan anak-anak korban hingga perguruan tinggi. Hal ini merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam meringankan beban keluarga yang terkena dampak tragedi tersebut.
Keputusan ini diambil sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah atas insiden yang terjadi. Bantuan tersebut diharapkan dapat membantu meringankan beban ekonomi keluarga korban dan memastikan masa depan anak-anak mereka tetap terjamin.
Komitmen ini juga menunjukkan kepedulian pemerintah terhadap keselamatan dan kesejahteraan masyarakat. Bantuan yang diberikan tidak hanya berupa uang tunai, tetapi juga mencakup aspek pendidikan, yang penting untuk masa depan anak-anak korban.
Pendataan Keluarga Korban oleh Pemkab Garut
Gubernur Dedi Mulyadi meminta Bupati Garut untuk mendata seluruh anggota keluarga korban yang berhak menerima bantuan. Pendataan ini meliputi jumlah anggota keluarga dan anak-anak yang akan mendapatkan bantuan pendidikan. Informasi yang akurat sangat penting untuk memastikan penyaluran bantuan berjalan lancar dan tepat sasaran.
Proses pendataan ini akan melibatkan berbagai pihak terkait di Kabupaten Garut. Kerjasama yang baik antara Pemkab Garut dan Pemprov Jabar sangat penting untuk memastikan bantuan sampai kepada keluarga yang berhak menerimanya.
Dengan adanya pendataan yang terstruktur, diharapkan tidak ada keluarga korban yang terlewatkan dalam menerima bantuan yang telah dijanjikan oleh pemerintah. Transparansi dan akuntabilitas dalam proses pendataan juga perlu dijaga untuk memastikan bantuan digunakan sesuai peruntukannya.
Apresiasi Keluarga Korban atas Bantuan Pemerintah
Salah satu anggota keluarga korban, Farid, menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian dan kepedulian pemerintah terhadap keluarga korban. Ia mengapresiasi bantuan yang dijanjikan Gubernur Jawa Barat, termasuk uang sebesar Rp50 juta dan biaya pendidikan anak-anak korban hingga perguruan tinggi. Farid juga menyebutkan bahwa bantuan tersebut mencakup biaya pemulasaran jenazah.
Pernyataan Farid ini menunjukkan bahwa bantuan yang diberikan pemerintah telah diterima dengan baik oleh keluarga korban. Hal ini juga menjadi bukti bahwa pemerintah hadir di tengah-tengah masyarakat yang sedang mengalami kesulitan. Dukungan dan empati dari pemerintah sangat berarti bagi keluarga korban dalam menghadapi duka cita yang mendalam.
Kejadian ini menjadi pengingat penting bagi semua pihak untuk selalu mengutamakan keselamatan dan keamanan dalam setiap kegiatan, terutama yang berkaitan dengan penanganan bahan berbahaya seperti amunisi. Semoga kejadian ini tidak terulang kembali di masa mendatang.