Pemkab Kulon Progo Kawal ToMiRa, Jamin 30 Persen Produk UMKM Lokal
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo mengawal ketat Toko Milik Rakyat (ToMiRa) agar 30 persen produknya diisi oleh UMKM lokal, memastikan kualitas dan transparansi proses kurasi.
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, memastikan komitmennya dalam mengawal Toko Milik Rakyat (ToMiRa) agar diisi oleh produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal. Hal ini dilakukan untuk mendukung perekonomian daerah dan memberdayakan pelaku UMKM di Kulon Progo. Wakil Bupati Kulon Progo, Ambar Purwoko, menekankan pentingnya peran koperasi dalam program ini, memastikan bahwa kemitraan dengan toko jejaring seperti Indomaret dan Alfamart tidak hanya sekedar formalitas.
"Kami sudah sampaikan kepada Indomarco dan Alfamidi untuk menyelesaikan persoalan. Dan koperasi harus konsisten dan koperasi harus tanggung jawab mengisi produk besar 30 persen dari ruang yang ada di ToMiRa," tegas Ambar Purwoko usai meninjau kurasi produk unggulan di Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Kulon Progo. Proses kurasi produk UMKM ini dilakukan secara terbuka dan transparan, sebagai bentuk komitmen Pemkab Kulon Progo dalam mendukung pelaku UMKM lokal.
Kualitas produk UMKM lokal sendiri dinilai sudah mumpuni dan siap bersaing. Ambar Purwoko telah berkomunikasi langsung dengan jajaran direksi Indomarco dan Alfamart, dan menyatakan optimisme terhadap potensi produk-produk tersebut. "Saya sudah komunikasi dengan jajaran direksi Indomarco dan Alfamart soal produk UMKM sudah bagus. Namun kita tunggu saja hasil kurasi," tambahnya. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk UMKM Kulon Progo dan membuka peluang pasar yang lebih luas.
Kurasi Produk UMKM: Transparansi dan Kualitas
Proses kurasi produk UMKM di Kulon Progo dilakukan secara terbuka dan transparan. Hal ini ditekankan oleh Kepala Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten Kulon Progo, Iffah Mufidati. Beliau menjelaskan bahwa amanah Peraturan Daerah (Perda) Nomor 16 Tahun 2021 mewajibkan semua waralaba, termasuk Indomaret, Alfamart, dan Circle K, untuk bermitra dengan koperasi dan membentuk ToMiRa. Perda tersebut juga menetapkan 50 koperasi sebagai distributor produk UMKM.
Lebih lanjut, Iffah Mufidati menjelaskan skema pemberdayaan UMKM melalui ToMiRa. Waralaba menjadi pemodal, sementara koperasi berperan sebagai distributor produk UMKM. Di Kulon Progo, terdapat 50 koperasi yang masing-masing mengelola satu ToMiRa. "Koperasi berkewajiban menjadi distributor produk UMKM ke ToMiRa," jelasnya. Sistem ini diharapkan dapat menjamin ketersediaan produk UMKM di ToMiRa dan memberikan akses pasar yang lebih luas bagi para pelaku UMKM.
Saat ini, Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten Kulon Progo sedang melakukan kurasi terhadap 180 produk UMKM. Proses kurasi ini akan menghasilkan berita acara yang mencantumkan produk yang lolos dan yang tidak lolos, beserta alasannya. "Hal ini supaya pelaku UMKM melakukan perbaikan produk atau pengemasannya. Kemudian, produk yang lolos nanti dijual di rak di alokasi 30 persen bagi produk UMKM di ToMiRa," kata Iffah Mufidati. Dengan demikian, para pelaku UMKM dapat memperbaiki kualitas produk mereka dan meningkatkan daya saing di pasar.
Dukungan Pemkab Kulon Progo untuk UMKM Lokal
Komitmen Pemkab Kulon Progo dalam mendukung UMKM lokal terlihat jelas melalui pengawalan ketat terhadap program ToMiRa. Proses kurasi yang transparan dan terbuka menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam memberdayakan pelaku UMKM. Dengan mengalokasikan 30 persen ruang di ToMiRa untuk produk UMKM lokal, Pemkab Kulon Progo memberikan akses pasar yang lebih luas dan menjamin keberlanjutan usaha para pelaku UMKM.
Selain itu, komunikasi yang intensif antara Pemkab Kulon Progo dengan pihak waralaba menunjukkan sinergi yang kuat dalam menjalankan program ini. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah daerah tidak hanya memberikan arahan, tetapi juga aktif berkoordinasi dan mencari solusi atas kendala yang dihadapi. Dengan demikian, program ToMiRa diharapkan dapat berjalan efektif dan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat Kulon Progo.
Keberhasilan program ToMiRa ini bergantung pada kerjasama yang baik antara pemerintah, koperasi, dan pihak waralaba. Dengan komitmen dan kerjasama yang kuat, diharapkan program ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam memberdayakan UMKM dan meningkatkan perekonomian daerah.
Langkah Pemkab Kulon Progo ini patut diapresiasi sebagai upaya nyata dalam mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan memberdayakan UMKM. Transparansi dan pengawasan yang ketat memastikan program ini berjalan sesuai rencana dan memberikan manfaat yang maksimal bagi pelaku UMKM di Kulon Progo.